Mulai Tahun Baru dengan Skill Baru!
Diskon 199k Khusus Complete Series
Hari
Jam
Menit
Detik
DEPLOYNOW
Periode promo 27-30 Desember 2025

Uji Validitas dan Reliabilitas SPSS: Pengertian dan Caranya

April 18, 2024

apa itu Uji Validitas dan Reliabilitas SPSS

Uji validitas dan reliabilitas SPSS sangat diperlukan dalam penelitian tertentu terutama jika penelitian tersebut ingin memastikan data terkait bisa diandalkan dan cukup valid. Harapan dari hasil kedua uji ini adalah pengukuran yang stabil dan konsisten sehingga hasil yang didapat bisa sama meski berkali-kali dilakukan pengujian. Untuk memahami lebih dalam seputar kedua uji tersebut, simak artikel kali ini.

Penjelasan Mengenai Uji Validitas dan Reliabilitas

SPSS merupakan salah satu software yang biasa digunakan untuk kebutuhan analisis statistik termasuk untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas SPSS. Bisa dibilang validitas-reliabilitas ini termasuk konsep-konsep dasar agar bisa meninjau seberapa berkualitasnya penelitian yang dilakukan.

Jika reliabilitas lebih mengacu pada konsistensi, validitas lebih ke pengukuran keakuratan. Untuk menunjang hasil penelitian yang optimal, terutama untuk penelitian kuantitatif, Anda perlu mempertimbangkan melakukan uji validitas dan reliabilitas SPSS .

1. Uji Validitas atau Uji Ketepatan

Untuk membahas uji validitas dan reliabilitas SPSS, kita pelajari terlebih dahulu seputar validitas. Kita bisa mengartikan validitas ini sebagai seberapa tinggi ketepatan alat ukur untuk menjalankan fungsi pengukurannya itu sendiri. Intinya uji validitas terhadap kuesioner itu bertujuan untuk mengetahui seberapa berkualitas kuesioner terkait untuk melakukan fungsi ukurnya.

Pada umumnya, ada beberapa kategori validitas yang umumnya perlu dicek yaitu validitas konten atau isi, kriteria, dan konstruk.

– Cara Uji Validitas

Dalam melakukan uji validitas kuesioner, perlu mempertimbangkan validitas item dan validitas faktor. Pengukuran validitas faktor diterapkan kalau item terkait yang disusun memakai dua atau lebih faktor. Cara mengukur validitas faktor yaitu melakukan korelasi skor penjumlahan item pada satu faktor dan skor keseluruhan faktor.

Program SPSS bisa Anda manfaatkan untuk melakukan uji validitas ini. Dalam banyak kasus, Bivariate Pearson merupakan metode yang dipakai untuk menguji validitas dalam penelitian. Dalam melakukan analisis Pearson, tiap skor item dikorelasikan dengan skor totalnya. Item-item pertanyaan dengan korelasi signifikan terhadap skor total berarti item-item terkait bisa mengungkap apa yang hendak diungkap. 

– Tahap-tahap Uji Validitas Menggunakan SPSS

Untuk mulai menguji validitas menggunakan SPSS, Anda bisa ikuti cara uji validitas dan reliabilitas SPSS berikut ini:

> Pertama-tama, bukan software SPSS Anda terlebih dahulu, bentuk komponen variabel sesuai dengan data penelitian terkait di variable view SPSS. Sesuaikan variabel tersebut dengan variabel skor misalnya sampai 10. Maka berarti buat P1 mengurut sampai P10 lalu tambahkan Skor Total sebagai variabel di bawahnya. 

> Input data menggunakan data Excel, paste data ke Data View SPSS menggunakan 30 n atau jumlah sample untuk tiap variabel. 

> Kalau sudah menginput data, uji validitas bisa diterapkan, cara memulainya dengan klik pada bagian Analyze lalu pilih Correlate dan pilih Bivariate untuk membuka jendela baru yaitu Bivariate Correlations

> Pada jendela baru tersebut, kita perlu input variabel yang hendak diuji. Pindah variable menuju kolom Variabel. Pilih korelasi Pearson untuk Correlation Coefficients dan Two Tailed untuk Test of Significance-nya. Klik OK.

Setelah melakukan beberapa langkah di atas, Anda bisa melihat hasil output SPSS. Lalu kita bisa menguji tiap r hitung dari Total Skor untuk kita bandingkan dengan r tabel. 

Lihatlah hasil yang keluar pada program SPSS. Contoh dari hasil di atas, selanjutnya kita akan uji setiap nilai r hitung yang didapatkan pada kolom Skor_Total yang akan dibandingkan dengan nilai r tabel. Sebelum mendapatkan kepastian validitas, kita perlu pahami tingkat signifikansi dan dasar keputusannya. 

Secara umum, tingkat signifikansi yaitu α = 0,05 atau 5 persen. Sementara dasar keputusannya yaitu seperti berikut:

Jika r hitung lebih besar r tabel, berarti valid

Jika r hitung lebih kecil r tabel, berarti tidak valid

Misal setelah sudah diuji seluruh r hitung dari P1-P10 nilainya lebih besar atau melebihi r tabel. Nilai r tabel untuk α = 5 persen dengan n = 30 berarti 0.361. Sementara r hitung pada tiap variabel misal dalam rentang 0,401 – 0,636. Jika hasil uji reliabilitas dan validitas dengan SPSS didapat seperti itu, maka kuesioner terkait yang diteliti termasuk VALID atau tepat.

2. Uji Reliabilitas atau Uji Konsistensi

Untuk menguasai uji validitas dan reliabilitas SPSS keseluruhan, pahami juga seputar reliabilitas. Kuesioner termasuk reliabel atau bisa diandalkan kalau jawaban pernyataannya stabil atau konsisten. Intinya, reliabilitas pada kuesioner terkait sebagus apa kuesioner bisa membuahkan hasil konsisten saat diuji untuk responden sama dalam penelitian.

– Cara Uji Reliabilitas

Salah satu metode yang umum digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas SPSS khususnya reliabilitas yaitu Alpha Cronbach. Metode satu ini bisa membuat hasil koefisien reliabilitas dalam rentang 0-1. Jika koefisien reliabilitas semakin tinggi, maka artinya reliabilitas pada kuesioner lebih baik.

Sebagai patokan, nilai alpha yang lebih besar dari 0.7 menandakan reliabilitas kuesioner tersebut mencukupi atau istilahnya sufficient reliability. Sedangkan untuk nilai alpha lebih besar yaitu > 0.80, setiap item-item reliabel, tes secara keseluruhan dianggap konsisten atau reliabilitasnya kuat. 

Meski ada anggapan seperti itu, ada juga anggapan lain yaitu kalau alpha bisa lebih dari 0.90, bisa diartikan kuesioner tersebut punya reliabilitas sempurna. Sementara jika nilai alpha dalam cakupan 0.70-0.90, reliabilitasnya bisa dianggap tinggi. Sementara untuk rentang 0.50-0.70, reliabilitas kuesioner tersebut termasuk moderat. 

Berbeda dengan nilai alpha lebih kecil dari 0.50 yang berarti reliabilitas kuesioner tersebut rendah. Satu atau bahkan beberapa item mungkin tidak reliabel jika didapatkan alpha yang rendah. Itulah salah satu cara menghitung uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS yaitu dengan menggunakan Alpha Cronbach. 

– Tahap-tahap Uji Reliabilitas Menggunakan SPSS

Kalau uji validitas sudah Anda terapkan, maka bisa dilanjutkan dengan menguji reliabilitasnya. Anda bisa gunakan software statistik yang sama yaitu SPSS. Untuk mengetahui cara pengujiannya, simak langkah-langkah di bawah ini:

> Masuk ke SPSS Anda dan klik bagian menu Analyze

> Pilih Scale lalu pilih Reliability Analysis

> Nantinya SPSS akan membuka jendela baru yaitu Reliability Analysis, pindahkan variabel komponen (P) dalam data penelitian Anda kecuali Total_Skor. 

> Gunakan Alpha pada model, jadi pastikan terpilih Alpha terlebih dahulu, baru klik OK

Misal kita tentukan tingkat signifikansi atau α sama dengan kasus sebelumnya yaitu 5%. Sementara dasar keputusannya cukup mirip yaitu r hitung lebih besar dari r tabel berarti konsisten atau reliable. Sementara r hitung lebih kecil dari r tabel berarti tidak reliable.

Misalkan didapatkan Cronbach Alpha hasil totalnya 0.701. Nilai tersebut melebihi r tabel misal 0.361 sesuai dengan α dan n terkait. Lalu setiap item pertanyaan semua hasilnya lebih dari 0.361 sehingga menunjukkan seluruh pernyataan termasuk reliable. Seperti itulah kurang lebih cara membaca hasil uji validitas dan reliabilitas SPSS.

Ada pun tips untuk pengujian reliabilitas yaitu Anda perlu memastikan menghapus pertanyaan-pertanyaan tertentu yang punya nilai rendah pada koefisien reliabilitas item tersebut. Item pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang nantinya bisa berpengaruh ke seluruh kuesioner penelitian. 

Sekarang sudah banyak contoh uji validitas dan reliabilitas SPSS pdf di internet. Dengan berlatih kasus-kasus penelitian, Anda bisa lebih paham seputar uji validitas dan reliabilitas SPSS ini. Jika Anda ingin lebih memahami seputar uji statistik termasuk validitas & reliabilitas, andalkan ITBOX yang menyediakan kursus untuk uji-uji yang biasa dibutuhkan dalam penelitian.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping

Level

Course Level

Category

Skill