Incident Response: Pengertian, Cara Kerja dan Implementasinya

August 1, 2024

Apa itu Incident Response

Incident Response bukan sekadar reaksi cepat terhadap insiden keamanan, tetapi juga merupakan proses yang terstruktur untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani insiden secara efektif.

Dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam incident response, organisasi dapat meminimalisir kerusakan, mengembalikan data penting, dan memastikan operasional bisnis tetap berjalan lancar.

Di kesempatan ini, mari kita jelajahi lebih dalam tentang apa itu Incident Response dan mengapa hal ini krusial bagi keamanan siber di dunia modern.

Baca Juga : Apa itu Manajemen Risiko Siber pada Cyber Security?

Pengertian Apa itu Incident Response?

Incident response adalah serangkaian prosedur dan langkah-langkah yang diambil oleh suatu organisasi untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani insiden keamanan siber.

Tujuannya adalah untuk mengelola dan memitigasi dampak dari insiden tersebut dengan cepat dan efektif, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan kerusakan yang ditimbulkan.

Proses incident response mencakup persiapan sebelum insiden terjadi, deteksi dan konfirmasi insiden, analisis untuk memahami penyebab dan dampaknya, penanggulangan untuk menghentikan atau meminimalkan kerusakan, serta pemulihan untuk mengembalikan sistem ke keadaan normal dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Mengapa Incident Response penting untuk dipelajari?

Incident response perlu dipelajari karena membantu organisasi dalam menghadapi dan mengelola insiden keamanan dengan lebih efektif. Tapi apa sih alasan di balik itu semua? Kamu bisa dapatkan jawabannya di bawah ini:

  • Dengan memiliki prosedur incident response yang baik, organisasi dapat meminimalkan kerugian finansial, reputasi, dan operasional yang disebabkan oleh insiden keamanan.
  • Proses incident response yang efisien memungkinkan organisasi untuk cepat pulih dan kembali ke operasi normal, mengurangi waktu henti yang dapat merugikan.
  • Dengan mempelajari incident response, tim keamanan dapat mengenali tanda-tanda awal dari insiden dan merespons dengan cepat sebelum masalah berkembang menjadi lebih besar.

Cara Kerja Incident Response

Incident response bekerja melalui serangkaian langkah sistematis yang dirancang untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi insiden keamanan. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, seperti berikut:

1. Persiapan

Tahapan pertama melibatkan pembuatan rencana incident response, pembentukan tim respons, dan penyediaan alat serta pelatihan yang diperlukan. Tujuannya memastikan organisasi siap menghadapi insiden kapan pun terjadi.

2. Identifikasi

Pada tahap ini, tim respons mengidentifikasi insiden melalui pemantauan sistem, analisis log, dan penggunaan alat deteksi ancaman. Penting untuk mengenali tanda-tanda insiden dengan cepat agar dapat segera ditangani.

3. Menahan Dampak

Setelah insiden teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menahan dampaknya. Langkah ini melibatkan tindakan mencegah penyebaran lebih lanjut dari ancaman, seperti isolasi sistem yang terinfeksi atau menghentikan akses yang tidak sah.

4. Pemulihan

Tahap pemulihan fokus pada mengembalikan sistem dan data ke kondisi normal. Ini bisa melibatkan penghapusan malware, pemulihan data dari cadangan, dan pembaruan sistem keamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

5. Pelaporan dan Analisis

Setelah insiden ditangani, penting mendokumentasikan seluruh proses dan menganalisis apa yang terjadi guna membantu dalam memahami kelemahan yang ada dan meningkatkan strategi keamanan di masa depan.

Rencana dan Langkah-langkah Cyber Incident Response

Sobat Digital, supaya kamu dapat memastikan insiden siber ditangani secara efektif dan kerugian diminimalkan, maka lakukan pendekatan terstruktur dengan mengikuti rencana dan langkah-langkah Cyber Incident Response berikut ini.

1. Persiapan 

  • Pengembangan Tim Tanggap Insiden (Incident Response Team): Membentuk tim yang terlatih dan siap menangani insiden siber. Tim ini harus mencakup berbagai keahlian, termasuk IT, keamanan, hukum, dan manajemen.
  • Kebijakan dan Prosedur: Membuat kebijakan dan prosedur yang jelas untuk menangani insiden, termasuk panduan untuk identifikasi, eskalasi, dan resolusi insiden.
  • Alat dan Teknologi: Memastikan bahwa organisasi memiliki alat dan teknologi yang diperlukan untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons insiden.

2. Identifikasi 

  • Deteksi Insiden: Menggunakan alat pemantauan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau anomali yang mungkin menunjukkan adanya insiden siber.
  • Klasifikasi Insiden: Menentukan jenis dan tingkat keparahan insiden untuk memahami dampak potensial dan prioritas respons.

3. Kontenmen

  • Kontainmen Sementara (Short-Term Containment): Mengambil langkah-langkah segera untuk membatasi dampak insiden, seperti isolasi sistem yang terinfeksi atau menutup akses yang tidak sah.
  • Kontainmen Jangka Panjang (Long-Term Containment): Menyusun strategi jangka panjang untuk memastikan bahwa ancaman telah sepenuhnya dihilangkan dan sistem dapat kembali beroperasi dengan aman.

4. Perbaikan 

  • Identifikasi dan Penghapusan Akar Masalah: Menemukan dan menghilangkan penyebab utama insiden, seperti malware atau akses yang tidak sah.
  • Perbaikan Sistem: Memperbaiki sistem yang terpengaruh dan memastikan bahwa tidak ada sisa-sisa ancaman yang tersisa.

5. Pemulihan

  • Memulihkan Operasional: Mengembalikan sistem yang terpengaruh ke kondisi normal dan memantau dengan ketat untuk memastikan tidak ada ancaman yang tersisa.
  • Verifikasi Keamanan: Melakukan uji keamanan untuk memastikan bahwa semua kerentanan telah diperbaiki dan sistem aman untuk digunakan kembali.

Cara Implementasi Otomatisasi Incident Response

Jika kamu ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menangani ancaman keamanan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengevaluasi kebutuhan dan proses tanggapan insiden yang ada untuk mengidentifikasi area yang dapat diotomatisasi, seperti pengumpulan log, analisis ancaman, dan pemberitahuan insiden.

Selanjutnya, pilih alat otomatisasi yang tepat, seperti platform SIEM (Security Information and Event Management) dan SOAR (Security Orchestration, Automation, and Response), yang dapat membantu mengkoordinasikan dan mengotomatisasi tanggapan insiden berdasarkan aturan yang telah ditentukan.

Setelahnya, rancang dan uji playbook otomatisasi yang mendefinisikan langkah-langkah tanggapan otomatis untuk berbagai jenis insiden, pastikan untuk menguji playbook ini di  lingkungan yang terkendali.

Integrasikan alat otomatisasi dengan infrastruktur keamanan yang ada untuk memastikan sinergi yang baik dan sinkronisasi data. 

Terakhir, lakukan pemantauan dan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja otomatisasi untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memastikan respons yang optimal terhadap insiden keamanan.

Baca Juga : Apa itu Cyber Security Awareness? Persiapkan Skill Cyber Security mu!

Pelajari Incident Response Lebih Lanjut di ITBOX!

Setelah mempelajari pengertian, cara kerja, hingga implementasinya, apakah kamu tertarik untuk memahami lebih dalam tentang incident response dan cara mengatasi insiden keamanan dengan lebih efektif? 

Jika iya, kamu bisa tingkatkan skill dan mempersiapkan karir di bidang cyber security dengan mempelajari keamanan siber melalui Kelas Online Cyber Security di ITBOX.

Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis dalam menangani insiden keamanan siber. Dengan ITBOX, kamu bisa mendapatkan pembelajaran yang mendalam dari para ahli.

Yuk, jangan lewatkan kesempatan menjadi ahli keamanan siber yang andal. Bergabunglah sekarang dan tingkatkan kemampuanmu di dunia siber bersama ITBOX yang menyediakan video learning kualitas HD, bisa diakses dimanapun kapanpun seumur hidup dengan panduan praktek step by step yang terstruktur.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill