Setiap masa, teknologi terus berkembang, di mana ancaman siber semakin canggih dan kompleks, model keamanan jaringan tradisional yang mengandalkan perimeter atau “zona aman” sudah tidak lagi memadai.
Konsep “percaya tapi verifikasi” yang dulu menjadi landasan kini bertransformasi menjadi “jangan pernah percaya, selalu verifikasi”. Inilah inti dari Zero Trust Security, sebuah model keamanan jaringan yang mengedepankan prinsip “tanpa kepercayaan” untuk melindungi aset digital mu.
Daftar Isi Artikel
ToggleMengenal tentang Zero Trust Security
Sebelum membahas Zero Trust Security lebih mendalam, ada baiknya pahami terlebih dahulu apa itu Zero Trust dan prinsip kerjanya.
Baca Juga: Jenis Ancaman Keamanan Jaringan
Pengertian Zero Trust
Zero Trust Security adalah model keamanan yang tidak lagi berasumsi bahwa setiap pengguna, perangkat, atau jaringan di dalam perimeter organisasi dapat dipercaya secara otomatis. Sebaliknya, model ini menerapkan prinsip “jangan pernah percaya, selalu verifikasi” untuk setiap permintaan akses, terlepas dari lokasi atau identitas pemohon.
Dalam model Zero Trust, setiap permintaan akses harus melalui proses autentikasi dan otorisasi yang ketat sebelum diberikan akses ke sumber daya yang diminta. Selain itu, akses yang diberikan juga dibatasi hanya pada yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu, sehingga meminimalkan risiko kerusakan jika terjadi pelanggaran keamanan.
Prinsip Zero Trust
Prinsip utama Zero Trust adalah tidak ada yang dipercaya secara default, baik itu pengguna, perangkat, atau jaringan, bahkan jika mereka berada di dalam perimeter organisasi. Setiap permintaan akses harus diverifikasi dan diautentikasi sebelum diberikan akses ke sumber daya yang diminta.
Prinsip ini didasarkan pada kenyataan bahwa ancaman siber dapat berasal dari mana saja, baik dari dalam maupun luar organisasi. Dengan tidak mempercayai siapa pun atau apapun secara default, Zero Trust Security membantu mengurangi risiko pelanggaran keamanan dan melindungi aset digital kamu.
Prinsip Zero Trust dalam Pembangunan Keamanan yang Kuat
Zero Trust Security adalah model keamanan yang didasarkan pada prinsip “jangan pernah percaya, selalu verifikasi”. Model ini mengasumsikan bahwa tidak ada entitas yang dapat dipercaya secara default, baik di dalam maupun di luar jaringan. Berikut adalah beberapa prinsip utama Zero Trust Security:
- Verifikasi berkelanjutan: Setiap permintaan akses, baik dari pengguna internal maupun eksternal, harus diverifikasi secara terus-menerus. Ini berarti bahwa bahkan setelah pengguna atau perangkat telah diautentikasi, mereka tetap harus diverifikasi setiap kali mereka mencoba mengakses sumber daya. Hal ini memastikan bahwa akses hanya diberikan kepada entitas yang berwenang dan meminimalkan risiko akses yang tidak sah, terutama jika kredensial pengguna telah disusupi.
- Akses paling minimal (least privilege): Pengguna dan perangkat hanya diberikan akses ke sumber daya yang benar-benar mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka. Ini berarti bahwa akses ke data dan aplikasi dibatasi berdasarkan peran dan tanggung jawab pengguna. Dengan demikian, jika terjadi pelanggaran keamanan, potensi kerusakan dapat diminimalkan karena penyerang hanya memiliki akses terbatas.
- Segmentasi mikro: Jaringan dibagi menjadi segmen-segmen kecil yang terisolasi, yang disebut sebagai mikro-segmentasi. Hal ini membatasi pergerakan lateral penyerang jika mereka berhasil menembus satu segmen. Dengan mengisolasi setiap segmen, kamu dapat mencegah penyerang menyebar ke seluruh jaringan dan mengakses data sensitif lainnya.
- Enkripsi end-to-end: Data dienkripsi baik saat transit (bergerak melalui jaringan) maupun saat disimpan (di server atau perangkat penyimpanan). Enkripsi memastikan bahwa data tetap aman dan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berwenang, bahkan jika mereka berhasil mencegat atau mengaksesnya.
- Pemantauan berkelanjutan: Lalu lintas jaringan dan aktivitas pengguna dipantau secara terus-menerus untuk mendeteksi dan merespons ancaman keamanan secara cepat. Pemantauan ini dapat mencakup analisis log, deteksi anomali, dan intelijen ancaman. Dengan pemantauan berkelanjutan, kamu dapat mengidentifikasi dan menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Penerapan Zero Trust di Jaringan Modern
Penerapan Zero Trust di jaringan modern melibatkan penggunaan berbagai teknologi dan strategi keamanan, seperti:
- Manajemen Identitas dan Akses (IAM): IAM digunakan untuk mengelola identitas pengguna dan perangkat, serta memberikan akses yang tepat kepada mereka.
- Segmentasi Mikro: Segmentasi mikro membagi jaringan menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan terisolasi, sehingga jika terjadi pelanggaran keamanan, dampaknya dapat diminimalkan.
- Keamanan Titik Akhir: Keamanan titik akhir melindungi perangkat pengguna dari serangan malware dan ancaman lainnya.
- Pemantauan Berkelanjutan: Pemantauan berkelanjutan dilakukan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan merespons ancaman secara cepat.
Konsep Zero Trust dalam Keamanan Jaringan
Zero Trust Security adalah sebuah cara terbaru dalam keamanan jaringan yang berbeda dari model tradisional berbasis perimeter. Model tradisional menganggap bahwa semua yang ada di dalam perimeter jaringan adalah aman, sementara semua yang ada di luar perimeter adalah ancaman.
Namun, dengan meningkatnya penggunaan cloud dan mobilitas, model ini menjadi kurang efektif karena sulit untuk menentukan batas jaringan yang jelas.
Zero Trust Security hadir sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan model tradisional. Dengan tidak mempercayai siapapun atau apapun secara default, Zero Trust Security memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap ancaman siber modern.
Cara Kerja Zero Trust Security dalam Menjaga Integritas Data
Zero Trust Security beroperasi berdasarkan prinsip “jangan pernah percaya, selalu verifikasi”. Prinsip ini diterapkan dengan melakukan verifikasi berkelanjutan terhadap setiap permintaan akses ke sumber daya jaringan, tanpa terkecuali.
Proses verifikasi ini melibatkan pemeriksaan berbagai faktor, termasuk identitas pengguna, perangkat yang digunakan, lokasi akses, dan bahkan perilaku pengguna. Dengan demikian, hanya entitas yang benar-benar berwenang dan memenuhi semua kriteria keamanan yang diizinkan untuk mengakses data sensitif.
Dengan cara ini, Zero Trust Security secara efektif melindungi integritas data dengan mencegah akses yang tidak sah dan potensi ancaman dari dalam maupun luar jaringan.
Menerapkan Zero Trust untuk Perlindungan Data yang Lebih Baik
Untuk melindungi data sensitif, kamu dapat menerapkan strategi Zero Trust seperti di bawah ini:
- Enkripsi Data: Enkripsi data saat disimpan dan saat ditransmisikan untuk melindungi dari akses yang tidak sah.
- Manajemen Hak Akses Data (Data Access Governance): Menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas tentang siapa yang dapat mengakses data, kapan, dan bagaimana.
- Pemantauan Akses Data: Memantau akses data secara terus-menerus untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Solusi Zero Trust untuk Mengatasi Ancaman Keamanan
Beberapa solusi Zero Trust yang dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman keamanan antara lain:
- Segmentasi Mikro: Membagi jaringan menjadi segmen-segmen kecil yang terisolasi untuk membatasi pergerakan lateral penyerang.
- Keamanan Titik Akhir: Melindungi perangkat yang terhubung ke jaringan dengan perangkat lunak keamanan.
- Pemantauan Berkelanjutan: Memantau lalu lintas jaringan secara terus-menerus untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
- Multi-Factor Authentication (MFA): Membutuhkan lebih dari satu faktor autentikasi untuk memverifikasi identitas pengguna.
- Zero Trust Network Access (ZTNA): Memberikan akses aman ke aplikasi dan sumber daya jaringan berdasarkan identitas pengguna dan perangkat, serta konteks lainnya.
Kerangka Kerja Zero Trust untuk Keamanan yang Optimal
Kerangka kerja Zero Trust terdiri dari beberapa komponen utama:
- Manajemen Identitas: Mengelola identitas pengguna dan perangkat, serta memberikan akses yang tepat kepada sumber daya jaringan.
- Kontrol Akses: Memverifikasi dan mengautentikasi setiap permintaan akses sebelum memberikan otorisasi.
- Segmentasi Data: Membagi jaringan menjadi segmen-segmen kecil yang terisolasi untuk membatasi pergerakan lateral penyerang.
- Pemantauan dan Analisis: Memantau lalu lintas jaringan dan aktivitas pengguna secara terus-menerus untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
Implementasi Zero Trust dengan Kerangka Kerja di Organisasi
Organisasi dapat mengimplementasikan kerangka kerja Zero Trust dengan langkah-langkah berikut:
- Identifikasi Aset dan Risiko: Identifikasi aset-aset penting dan risiko keamanan yang terkait.
- Definisikan Perimeter Keamanan: Tentukan batas-batas jaringan dan sumber daya yang perlu dilindungi.
- Implementasi Kontrol Akses: Gunakan teknologi seperti MFA dan ZTNA untuk mengontrol akses ke jaringan dan sumber daya.
- Segmentasi Jaringan: Bagi jaringan menjadi segmen-segmen kecil yang terisolasi.
- Pemantauan dan Analisis: Gunakan alat pemantauan dan analisis untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.
- Pelatihan dan Kesadaran: Edukasi pengguna tentang keamanan siber dan pentingnya Zero Trust di ITBOX.
Baca Juga: Malvertising dan Risiko Keamanan Cyber: Iklan Palsu dan Malware serta
Keamanan Zero Trust sebagai Standar Masa Depan
Dunia digital selalu terus berkembang, begitu pula macam teknologinya, di mana ancaman siber mengintai di setiap sudut, Zero Trust Security hadir bukan hanya sebagai pilihan, tetapi kebutuhan.
Zero Trust Security adalah perisai digital yang kokoh, memastikan bahwa setiap akses ke data dan infrastruktur kamu bukanlah sebuah kemudahan, melainkan sesuatu yang harus terus-menerus diverifikasi.
Jangan biarkan data kamu menjadi korban berikutnya! Lengkapi diri kamu dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan keamanan siber masa kini. Ikuti Kursus Cyber Security Online di ITBOX dan jadilah bagian dari 10.000+ Sobat Digital yang siap menjaga dunia digital tetap aman.
Dengan video pembelajaran berkualitas HD, akses seumur hidup, dan sertifikat gratis, kamu akan memiliki pondasi yang kuat dalam keamanan siber. Kursus ini akan membimbing kamu dari dasar hingga mahir, memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai ancaman siber, termasuk penerapan Zero Trust, serta cara melindungi diri dan organisasi kamu.
Jangan hanya menjadi penonton di era digital ini. Jadilah garda terdepan dalam menjaga keamanan siber! Kunjungi ITBOX.id sekarang juga dan mulailah perjalanan kamu menjadi ahli keamanan siber!


