ROM adalah salah satu bagian terpenting di suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi sebagai wadah penyimpanan kode-kode program supaya perangkat bisa berjalan. Jika tidak ada ROM maka setiap komponen yang ada pada perangkat elektronik yaitu CPU, VGA ataupun power supply dan lainnya tidak dapat tersinkronisasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa tugas ROM berperan supaya masing-masing komponen dapat saling mengenali satu dengan lainnya dengan demikian dapat tersinkronisasi. Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu ROM serta pembahasan lainnya termasuk perbedaan ROM dan RAM.
Daftar Isi Artikel
TogglePengertian ROM
ROM singkatan dari Read Only Memory merupakan sebuah hardware yang ada pada sebuah perangkat. Bentuknya berupa chip memory semiconductor, fungsinya untuk menyimpan data secara permanen. Sesuai dengan namanya “read only”, data yang berada dalam ROM tidak bisa dimodifikasi maupun diubah selain hanya dapat dibaca saja.
Isi dari ROM biasanya BIOS yang dikenal juga dengan sebutan “Boot Loader”. Jadi saat Anda menyalakan PC maka program boot loader tersebut akan berada dalam RAM lalu ROM akan mengontrol segala aktivasi sistem komputer.
Pada awal kemunculannya, bentuk ROM tersusun dari sejumlah sirkuit terpadu dengan dilengkapi switch transistor serta physical data. Hal tersebut membuat sifat ROM murni hanya bisa dibaca saja atau read only sehingga mustahil untuk dimodifikasi.
Setelan itu sudah bawaan dari pabrik serta menjadi setelan default chip memori. Namun seiring berjalannya waktu, ROM mengalami perkembangan hingga akhirnya di tahun 1990 ditemukan bentuk flash memory.
Berdasarkan penemuan inilah bisa mendongkrak kinerja maupun kualitas dari ROM khususnya ketika aliran listrik dimatikan. Hingga saat ini, flash memory dijadikan ROM sebagai standar yang ada pada perangkat PC maupun smartphone.
Baca Juga : Troubleshoot Adalah? Ini Penjelasannya!
Apa Fungsi ROM?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi penting dari ROM, apa saja?
– Memegang Kendali Sistem Instruksi Kontrol
ROM memegang peranan penting dalam mengontrol instruksi semua program komputer. Jadi semua instruksi yang dibutuhkan dalam pengoperasian sistem komputer maupun komponen hardware merupakan fungsi dari ROM. Jadi jika tidak ada ROM tentu saja semua sistem maupun komponen tidak dapat berjalan.
– Sebagai Boot Loader
Selanjutnya ROM juga berperan sebagai boot loader. Jadi seperti yang sudah ketika disebutkan sebelumnya hal ini berperan ketika proses menyalakan sebuah perangkat. Setiap perangkat tidak bisa langsung menyala otomatis namun dibutuhkan beberapa detik dalam prosesnya yang disebut boot loader.
Pada sistem ini, ROM lah yang bekerja untuk memuat program ke dalam RAM sehingga semua aktivitas dapat dikontrol dengan baik. Jadi jika perangkat tidak bisa menyala maka bisa jadi ROM yang dimiliki bermasalah.
– Menyimpan Firmware Komputer
Fungsi selanjutnya dari ROM adalah menyimpan firmware dalam bentuk software atau perangkat lunak. Jadi software akan berhubungan dengan piranti sistem komputer lainnya seperti ROM BIOS maupun Basic Input Output System.
Baca Juga : Backdoor: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Menghindarinya
Bagaimana Cara Kerja ROM?
Cara kerja ROM sebenarnya cukup sederhana. Selain berisi BIOS, isi dari ROM adalah sekering elektronik internal yang dirancang khusus diprogram pada pola interkoneksi tertentu. Jadi informasi biner yang diletakkan pada chip ditentukan oleh perancang kemudian disematkan pada unit ketika pembuatan untuk membentuk pola yang diperlukan.
Selanjutnya setelah pola tersebut terbentuk, informasi tersebut akan tetap berada pada unit bahkan saat daya dimatikan. Oleh karena itu sifat dari ROM adalah non volatile sebab tetap bisa menyimpan informasi meskipun daya atau komputer dimatikan.
Jadi ketika Anda menghidupkan komputer, tampilan yang ada pada layar tidak otomatik muncul namun memerlukan sepersekian detik sampai tampilan muncul. Hal tersebut karena terdapat instruksi startup yang ada pada ROM untuk memulai perangkat selama proses booting.
Tugas dari proses booting inilah yang memuat sistem operasi pada memori utama atau yang disebut RAM yang terpasang pada komputer supaya komputer bisa menyala dan bisa digunakan.
Apa Saja Jenis ROM?
ROM terbagi menjadi beberapa jenis yang perlu diketahui di antaranya:
– Mask ROM
Jenis yang pertama disebut juga dengan MROM (Masked Read Only Memory). jenis ini tidak bisa diupgrade ataupun ditulis ulang. Hal tersebut karena data yang tersimpan adalah data yang sudah dimasukkan secara langsung saat perakitan chip.
Untuk harganya jenis ROM ini lebih ekonomis dibanding lainnya. Meski begitu jenis ini jarang dipakai sebab dinilai kurang fleksibel.
– Programmable ROM
Jenis selanjutnya dapat diisi maupun diprogram namun hanya satu kali. Jadi setiap bit yang ada pada PROM ini disetel terkunci oleh sekring. Untuk chipnya biasanya dijual dalam bentuk kosong dengan demikian pengguna bisa memasukkan programnya sendiri.
– Erasable Programmable ROM
EPROM merupakan jenis chip yang isi programnya dapat dihapus maupun diprogram ulang. EPROM dibagi lagi menjadi dua yaitu EPROM elektrik serta EPROM UV. Sesuai dengan namanya, untuk menghapus maupun menulis ulang pada EPROM elektrik memakai listrik sementara EPROM UV menggunakan sinar UV.
– Electrically Erasable Programmable ROM
Jenis yang terakhir yaitu ROM yang bisa diprogram maupun dihapus secara elektrik. Contohnya ada pada penggunaan di flash memory. Jenis ini banyak dipakai di berbagai perangkat seperti console game maupun digital camera.
Secara garis besar, bedanya ROM dengan RAM yaitu ada pada sistem penyimpanannya. RAM dapat menyimpan data hanya sementara ROM penyimpanan data dilakukan secara permanen.
Demikian beberapa penjelasan mengenai ROM, kini Anda sudah mengetahui pengertian dari ROM adalah hardware berbentuk chip memory semicoductor yang fungsinya untuk menyimpan data berbentuk kode-kode.
Bagi Anda yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang teknologi maka bisa bergabung bersama platform pelatihan IT terbaik ITBOX.


