PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) mungkin terdengar rumit, tapi jangan salah, ini adalah teknologi yang sering banget kamu gunakan tanpa sadar!
Setiap kali kamu terhubung internet pakai Wi-Fi atau kabel LAN di rumah, bisa jadi kamu sedang menikmati kemudahan dari PPPoE.
Teknologi ini memastikan kamu bisa terhubung ke internet dengan stabil dan aman. Penasaran bagaimana PPPoE bekerja dan kenapa penting buat koneksi internet kamu? Yuk, baca artikel ini sampai habis dan temukan semua jawabannya!
Daftar Isi Artikel
ToggleMengenal Apa itu PPPoE
Dalam dunia jaringan, PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) mungkin bukan istilah yang sering terdengar, tapi perannya sangat penting bagi koneksi internet kita sehari-hari.
Dengan PPPoE, ISP bisa memverifikasi identitas pengguna sekaligus memberikan bandwidth yang sesuai dengan paket yang dipilih.
Ingin tahu lebih banyak tentang PPPoE dan bagaimana mengaturnya di Mikrotik? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu PPPoE?
Secara sederhana, PPPoE adalah protokol jaringan yang memungkinkan perangkat komputer atau router untuk terhubung ke internet melalui koneksi Ethernet, tetapi tetap menggunakan proses autentikasi seperti pada jaringan dial-up.
Tujuan utamanya adalah menyediakan koneksi internet yang aman dan terkendali, dengan proses login menggunakan nama pengguna dan kata sandi.
Perbedaan PPPoE dan DHCP
Sementara PPPoE mengandalkan autentikasi untuk setiap koneksi, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) bekerja dengan memberikan alamat IP secara dinamis tanpa memerlukan autentikasi.
DHCP cocok untuk jaringan yang lebih simpel dan langsung, sementara PPPoE lebih pas digunakan di lingkungan yang membutuhkan kontrol lebih terhadap pengguna dan bandwidth.
Mengapa Menggunakan PPPoE Mikrotik?
Menggunakan PPPoE di router Mikrotik memberikan beberapa kelebihan dibandingkan koneksi langsung.
Dengan PPPoE, kamu bisa mengatur bandwidth, memonitor penggunaan data, dan memberikan autentikasi bagi setiap pengguna.
PPPoE sangat ideal untuk ISP atau jaringan yang ingin membatasi akses internet hanya untuk pengguna yang sudah terverifikasi, serta memberikan kontrol lebih atas koneksi jaringan.
Baca Juga: Mikrotik Adalah : Pengertian, Fitur, Fungsi, Jenis, dan Keunggulannya
Cara Kerja PPPoE pada Router Mikrotik
Digunakan untuk menghubungkan perangkat ke jaringan internet melalui koneksi broadband seperti DSL, berikut adalah cara kerja PPPoE pada router MikroTik:
1. Inisiasi Sesi
Proses dimulai dengan perangkat pengguna, seperti router MikroTik, mengirimkan permintaan untuk memulai sesi PPPoE ke server yang dioperasikan oleh ISP.
Permintaan ini mencakup informasi autentikasi, seperti username dan password yang diberikan oleh ISP.
2. Autentikasi
Setelah menerima permintaan, server PPPoE melakukan pemeriksaan terhadap informasi autentikasi.
Jika username dan password valid, server akan mengirimkan respon yang menandakan bahwa autentikasi berhasil. Jika tidak valid, permintaan akan ditolak.
3. Pembentukan Sesi
Setelah autentikasi berhasil, perangkat pengguna dan server membentuk sesi. Pada tahap ini, mereka melakukan negosiasi untuk menentukan parameter koneksi, termasuk algoritma enkripsi dan ukuran MTU (Maximum Transmission Unit).
4. Pertukaran Data
Dengan sesi yang telah terbentuk, perangkat pengguna dapat mulai mengirim dan menerima data melalui internet. Data dikemas dalam frame Ethernet sebelum dikirimkan melalui jaringan.
Setiap frame yang dikirim diberi label dengan informasi identifikasi untuk pengolahan di sisi server.
5. Terminasi Sesi
Ketika perangkat pengguna ingin mengakhiri sesi, ia mengirimkan permintaan untuk menghentikan sesi ke server.
Server kemudian merespons dengan menghentikan sesi dan memutuskan koneksi dengan perangkat pengguna.
Konfigurasi PPPoE pada Mikrotik
Konfigurasi PPPoE pada Mikrotik melibatkan beberapa langkah yang harus diselesaikan untuk mengaktifkan koneksi PPPoE sebagai server dan klien. Langkah-langkah tersebut, yaitu:
Langkah-Langkah Konfigurasi PPPoE Server di Mikrotik
Panduan untuk konfigurasi PPPoE server di mikrotik adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan Interface Ethernet
Pastikan interface yang akan digunakan sebagai PPPoE server telah diberi IP address. Misalnya, jika Kamu menggunakan interface ether, berikan IP address seperti 172.50.1.0/24.
/ip address add address=172.50.1.0/24 interface=ether1 network=172.50.1.0
2. Mengatur NAT
Buat rule NAT untuk me-masquerade IP address client PPPoE.
/ip firewall nat add action=srcnat src-address=172.50.1.0/24 out-interface=!ether1 to-addresses=<ISP_IP> chain=srcnat comment=”PPPoE”
3. Mengatur DHCP Server
Tentukan pool IP address yang akan digunakan oleh klien PPPoE.
Buka IP > Pool dan isi range IP yang akan digunakan oleh klien, seperti 172.50.1.2-172.50.254.
/ip pool add name=DHCPOOL ranges=172.50.1.2-172.50.1.254
4. Membuat Profil PPPoE
Buka PPP > Profiles dan tambahkan profil PPPoE baru.
/ppp profile add service-name=PPPoEServer local-address=172.50.1.1 remote-address=DHCPOOL dns-server=<DNS_IP> wins-server=<WINS_IP>
5. Membuat Secret PPPoE
Buka PPP > Secrets dan tambahkan secret PPPoE baru.
/ppp secret add name=NetData service=PPPoEServer remote-address=DHCPOOL local-address=172.50.1.1 password=<PASSWORD>
6. Aktivasi PPPoE Server
Setelah profil dan secret dibuat, aktifkan PPPoE server dengan cara klik + di bawah tab PPP > PPpoE Servers dan isi parameter yang sudah disiapkan sebelumnya.
Langkah-Langkah Konfigurasi PPPoE Client di Mikrotik
Setelah server, cara konfigurasi PPPoE client di mikrotik, yakni:
1. Menambah Interface Baru
Masuk ke menu PPP, lalu tambahkan interface baru.
/interface add name=pppoe-client type=bridge mtu=1496
2. Mengaktifkan Dial-Out
Buat dial-out profile untuk client PPPoE.
/ppp profile add name=dialout-service use-dns=yes dns-server=<DNS_IP> wins-server=<WINS_IP>
3. Masukkan Username dan Password
Isi username dan password yang valid saat Kamu ingin menghubungi server PPPoE.
/ppp secret set <USERNAME> service=dialout-profiles password=<PASSWORD>
Kelebihan Menggunakan PPPoE
PPPoE memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya populer dalam penggunaan jaringan broadband. Kelebihan tersebut, antara lain:
1. Autentikasi yang Aman
PPPoE mendukung autentikasi yang kuat menggunakan username dan password, hal ini untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses jaringan, sehingga meningkatkan tingkat keamanan akses jaringan.
2. Manajemen Bandwidth
PPPoE memungkinkan ISP untuk mengelola penggunaan bandwidth secara efektif. Ini membantu menghindari penggunaan berlebihan yang dapat menurunkan kualitas jaringan bagi pengguna lain.
3. Koneksi Individual
Setiap pengguna memiliki koneksi individu yang terpisah dengan ISP. Hal ini meningkatkan kinerja jaringan karena setiap koneksi independen tidak saling gangguan jika salah satu koneksi mengalami masalah.
4. Skalabilitas
PPPoE memungkinkan beberapa perangkat untuk terhubung ke jaringan menggunakan satu akun. Mekanisme ini membuatnya lebih mudah digunakan dan dioptimalkan dalam pengelolaan akses perangkat.
5. Kompatibilitas
PPPoE kompatibel dengan sebagian besar perangkat jaringan dan sistem operasi, termasuk router, switch, dan komputer. Kompatibilitas ini membuat implementasi lebih fleksibel dan mudah dilaksanakan dalam berbagai lingkungan jaringan.
Siap Menghadapi Tantangan Digital Bersama ITBOX!
Sebagai kesimpulan, PPPoE adalah teknologi yang sangat bermanfaat untuk mengelola koneksi internet dengan aman dan terkendali, terutama di lingkungan yang memerlukan kontrol bandwidth dan autentikasi pengguna.
Jika kamu tertarik mendalami lebih banyak tentang jaringan komputer, termasuk topik seperti PPPoE, Mikrotik, dan berbagai aspek penting lainnya, kamu bisa pertimbangkan untuk mengikuti kursus Belajar Jaringan Komputer Online di ITBOX.
Di ITBOX, kamu akan mendapatkan materi lengkap yang mudah dipahami, didukung oleh coach berpengalaman, dan materi bisa dipelajari secara fleksibel kapan saja dan di mana saja seumur hidup. Ayo tingkatkan keahlian jaringan kamu sekarang dengan ITBOX!


