Influencer Marketing: Pengertian, Strategi, dan Contohnya

August 8, 2025

influencer-marketing-ITBOX

Brand lebih memilih influencer ketimbang email marketing dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya jika ingin memanfaatkan kekuatan audiens dari influencer tersebut untuk tujuan lebih spesifik. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai strategi pemasaran dengan memanfaatkan influencer. Simak sampai akhir!

Apa Itu Influencer Marketing?

Bayangkan Kamu ingin mencoba restoran baru, tapi ragu. Lalu, seorang teman yang seleranya sangat Kamu percaya berkata, “Eh, kamu harus coba makan di sana, enak banget!”. Kemungkinan besar Kamu akan langsung tertarik, bukan?

Influencer marketing adalah prinsip yang sama, tapi dalam skala digital.

Ini adalah strategi di mana sebuah brand “menitipkan” promosinya melalui suara orang-orang yang sudah Kamu kenal dan percaya di media sosial. 

Mereka bisa jadi kreator digital seperti selebgram favorit, YouTuber, atau TikToker yang ulasannya selalu Kamu tunggu. Tujuannya bukan sekadar “jualan”, tapi membangun kepercayaan dan membuat produk terasa seperti rekomendasi teman sendiri.

5 Peran Penting Influencer Marketing

Pemengaruh memiliki peran penting dalam pemasaran, sama halnya dengan konsep AIDA marketing. Berikut di antaranya:

  1. Menembus ‘Gelembung’ Audiens Baru

Daripada berteriak di keramaian, brand bisa berbisik langsung ke telinga audiens yang tepat. Sebuah brand skincare bisa langsung masuk ke komunitas beauty enthusiast yang loyal melalui satu beauty vlogger tepercaya.

  1. Membangun Kepercayaan, Bukan Sekadar Iklan

Di era di mana orang makin skeptis terhadap iklan, rekomendasi dari influencer terasa seperti saran dari teman. Kepercayaan inilah mata uang paling berharga yang tidak bisa dibeli dengan iklan biasa.

  1. Konten yang ‘Bercerita’, Bukan ‘Berjualan’

Influencer adalah pendongeng ulung. Mereka tidak menyajikan brosur produk, melainkan mengemas promosi dalam format yang disukai audiens: unboxing seru, tutorial bermanfaat, atau ulasan mendalam yang jujur.

  1. Potensi Efek Bola Salju (Viral)

Satu konten yang kreatif dan otentik bisa memicu reaksi berantai share, comment, dan remix, stitch yang membuat sebuah brand menjadi perbincangan hangat dalam semalam, sering kali dengan biaya yang jauh lebih efisien.

  1. Mendorong Aksi Nyata (Konversi)

Setelah kepercayaan terbangun, ajakan seperti “klik link di bio” atau “pakai kode diskonku” menjadi sangat efektif. Audiens tidak hanya sadar akan produknya, tapi juga terdorong untuk langsung melakukan pembelian.

Jika Kamu ingin menjadi orang di balik layar yang merancang kampanye sekuat itu, pelajari fondasi lengkapnya di Kelas KOL Specialist.

Jenis-Jenis Influencer Marketing

Jenis-Influencer-ITBOX

Ada beberapa jenis influencer yang ada di dunia digital, antara lain:

1. Nano Influncer (1rb–10rb Follower)

Kekuatan utamanya? Kepercayaan. Rekomendasi mereka terasa seperti saran tulus dari teman sendiri. Sempurna untuk target pasar yang sangat spesifik dan butuh sentuhan personal.

2. Micro Influncer  (10rb–100rb Follower)

Mereka adalah ‘pemimpin opini’ di komunitasnya (misal: komunitas sepeda, fans K-Pop, dll). Cocok untuk menjangkau hobi atau minat yang spesifik dengan audiens yang sudah loyal.

3. Macro Influncer (100rb–1jt Follower)

Wajah mereka sudah lebih familiar. Efektif untuk membuat brand Anda ‘terlihat’ oleh banyak orang dalam waktu cepat dan membangun brand awareness secara luas.

4. Mega Influncer (1jt+ Follower)

Ini adalah para selebritas papan atas. Jangkauan mereka setara siaran nasional, digunakan untuk ‘ledakan’ kampanye besar yang butuh publisitas masif.

Menyusun Rencana Influencer Marketing untuk Pemula

Menerjunkan diri tanpa rencana itu seperti berlayar tanpa kompas. Berikut tiga langkah sederhana untuk memastikan kolaborasi Kamu tidak sia-sia:

1. Tentukan “Mau Dapat Apa?” dari Kampanye Ini (Tujuan) 

Sebelum menghubungi siapa pun, tanyakan pada diri sendiri: “Apa hasil akhir yang saya inginkan?”

  • Ingin lebih banyak orang tahu brand Kamu?
    (Ini namanya Brand Awareness). Fokusnya adalah seberapa banyak orang yang melihat kontennya.
  • Ingin postingan Kamu ramai komentar dan like?
    (Ini namanya Engagement). Tujuannya agar audiens aktif berinteraksi.
  • Ingin orang-orang langsung membeli produk?
    (Ini namanya Penjualan/Konversi). Tolok ukurnya jelas: berapa banyak produk yang terjual dari kampanye itu.

Pilih SATU tujuan utama agar strategi Kamu fokus dan mudah diukur.

2. Pilih “Teman” yang Tepat untuk Brand Kamu (Influencer) 

Memilih influencer itu seperti memilih teman untuk diajak kerja sama. Carilah yang:

  • “Nyambung” dengan Kamu: Apakah pengikutnya cocok dengan calon pelanggan Kamu? Influencer game tidak akan cocok untuk promosi produk makeup.
  • Disukai Pengikutnya: Jangan hanya lihat jumlah follower. Lihat kolom komentarnya. Apakah ramai, positif, dan si influencer rajin membalas? Itu tKamu audiensnya loyal.
  • Punya Reputasi Baik: Hindari influencer yang sering terlibat drama atau kontroversi.

Cukup dengan “kepo-in” media sosialnya secara mendalam, Kamu sudah bisa mendapatkan gambaran yang bagus tanpa perlu tools rumit.

3. Biarkan Mereka Bercerita dengan Gaya Sendiri (Konten Otentik) 

Kamu bekerja sama dengan influencer karena kreativitas dan kepercayaan yang mereka miliki. 

Berikan mereka “misi”-nya (misal: “Tolong ceritakan pengalamanmu pakai produk ini agar rambut lebih sehat”), lalu biarkan mereka merangkai ceritanya sendiri. Konten yang jujur dan personal akan jauh lebih dipercaya oleh audiens mereka.

Checklist Praktis Memulai Kampanye Pertamamu

✅ Tahap Pendekatan (Kenalan Dulu)

  • Lakukan ‘Stalking’ Positif: Cari tahu siapa influencernya, bagaimana gaya kontennya, dan siapa audiensnya.
  • Kirim ‘Surat Cinta’ Profesional: Hubungi via email/DM. Sapa namanya, puji karyanya, lalu jelaskan ide kolaborasi dan apa keuntungan untuk mereka.
  • Bangun Hubungan, Bukan Transaksi: Tunjukkan bahwa Anda ingin jadi partner jangka panjang, bukan sekadar “pasang iklan”.

✅ Tahap Pengukuran (Intip Rapornya)

  • Gunakan Fitur Gratis: Cek Instagram Insight untuk melihat data dasar seperti jangkauan (reach) dan interaksi (engagement).
  • Fokus pada 1-2 Angka Penting: Jangan pusing dengan semua data. Jika tujuannya awareness, lihat angka Jangkauan. Jika engagement, lihat jumlah likes & komentar.

✅ Tahap Kesepakatan (Deal-dealan)

  • Siapkan ‘Amplop’: Tentukan total anggaran yang Anda miliki. Ingat, ada biaya untuk influencer dan bisa juga untuk produksi.
  • Buat Perjanjian Simpel: Tidak perlu rumit. Cukup catat di email atau dokumen singkat: berapa konten, kapan tayang, dan hak pakai konten untuk brand.

Ini Bukan Lagi Tren, Ini Kariermu. Belajar KOL Specialist Bersama ITBOX.

Influencer marketing bukan hanya tren, tapi memang jadi strategi yang sangat powerful di dunia digital saat ini. Maka dari itu, Kamu wajib memahami betul strateginya. 

Jika ingin mengasah pengetahuan dan skill di bidang ini, tidak ada salahnya mencoba Kelas Digital Marketing atau Kelas KOL (Key Opinion Leader) specialist dari ITBOX. Siapa tahu, Kamu bisa jadi master kampanye digital berikutnya!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill