Buka 2026 dengan Skill Baru
Diskon 25% untuk Semua Kelas di ITBOX
Periode 4-10 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Apa Itu Start Up, Ciri-ciri dan Contohnya

January 24, 2024

start up adalah

Start up merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang merujuk ke suatu bisnis maupun perusahaan rintisan. Contoh perusahaan rintisan yang ada di Indonesia mulai banyak dan ciri-cirinya adalah berkaitan dengan teknologi, usianya kurang dari 3 tahun serta inovatif. Perusahaan rintisan biasanya baru saja berjalan dan juga fokusnya pada pencarian dan juga pengembangan target pasar.

Ada beberapa contoh perusahaan rintisan yang populer saat ini di Indonesia, seperti Ruangguru, Traveloka, Halodoc, Gojek dan masih banyak lagi yang lainnya. Setelah Anda memahami start up artinya, maka simak juga penjelasan mengenai ciri-ciri dan contohnya di bawah ini.

Ciri-ciri Perusahaan Start up

Agar memahami perusahaan rintisan lebih jauh, inilah ciri-ciri yang perlu Anda ketahui:

Berkaitan dengan Teknologi

Perusahaan start-up umumnya masih berkaitan dengan dunia teknologi yang inovatif. Hal ini karena sebagian besar perusahaan rintisan tersebut merupakan badan usaha dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menjalankan bisnisnya.

Contohnya pemasaran yang mereka lakukan secara online dan mempunyai website serta aplikasi untuk memudahkan pengguna dalam mengakses layanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Usianya Kurang dari 3 Tahun

Perusahaan start up adalah perusahaan yang usianya tidak lebih dari 3 tahun sehingga masih tergolong perusahaan baru dirintis. Di usia ini, biasanya perusahaan akan fokus dengan mengembangkan bisnis serta mencari target pasar yang tepat supaya lebih stabil bisnisnya.

Inovatif dan Disruptif

Perusahaan perintis ini pasti inovatif dan disruptif agar mendukung perkembangan hingga menemukan pasar baru. Perusahaan tersebut biasanya akan memberikan lebih banyak kesempatan kepada karyawan untuk melakukan inovasi serta berkontribusi.

Fleksibel

Perusahaan perintis sifatnya fleksibel karena selain bisa sebagai media pemasaran, namun juga perusahaan tersebut memanfaatkan teknologi yang diimplementasikan pada budaya kerja mereka. Hal ini membuat budaya kerja di perusahaan yang terkait jadi lebih fleksibel sebab kerja karyawannya memanfaat kecanggihan teknologi.

Saat ini banyak karyawan yang tidak perlu datang ke kantor sebab bisa bekerja secara remote serta berkomunikasi dengan sejumlah platform yang tersedia. Bagi Anda yang ingin masuk perusahaan start up ternama dengan mendapatkan gaji 2 digit bisa mewujudkannya melalui pelatihan di ITBOX. Dengan pelatihan yang sesuai, skill akan meningkat dan peluang untuk bekerja di tempat yang diinginkan menjadi semakin besar!

Ada Investor

Pada perusahaan rintisan biasanya ada investor untuk pendanaan lanjutan, yang mana sebelumnya founder perusahaan sudah membiayai seluruh kegiatan operasionalnya dahulu. Itulah sebabnya ciri-ciri dari perusahaan perintis ini adalah memiliki investor yang akan menanamkan modal. Namun, pemeran di start-up yang paling utama adalah founder atau pemiliknya.

Jumlah Karyawan masih Sedikit

Umumnya perusahaan perintis memiliki jumlah karyawan masih sedikit, yaitu sekitar 20 orang. Pada masa pendirian perusahaan biasanya hanya berfokus pada pengembangan bisnis dibandingkan menambahkan jumlah karyawannya.

Seperti itulah ciri-ciri dari perusahaan perintis yang bisa Anda pelajari agar mengenal seperti apa perusahaan tersebut.

Contoh Perusahaan Perintis di Indonesia

Ada banyak perusahaan perintis yang mulai berkembang di Indonesia. Nah, beberapa contoh perusahaan perintis di Indonesia yang paling populer adalah:

Ruangguru

Ruangguru merupakan salah satu contoh perusahaan start up di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan. Perusahaan perintis ini dihadirkan untuk membantu para siswa belajar dengan mudah dan praktis. Ruangguru ini seperti bimbingan belajar online yang pada umumnya sehingga memungkinkan siswa dapat belajar di mana saja.

Traveloka

Traveloka adalah perusahaan perintis di Indonesia yang bergerak pada bidang pembelian tiket transportasi umum, seperti kereta, pesawat, bus dan juga memiliki layanan booking online lainnya.

Gojek

Gojek adalah perusahaan start up bisnis yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia karena banyak yang menggunakan layanan dari perusahaan tersebut. Perusahaan ini memberikan layanan pemesanan ojek motor, mobil, makanan dan sebagainya secara online.

Tokopedia

Tokopedia adalah perusahaan e-commerce yang memudahkan pengguna berbelanja sejumlah kebutuhan secara online. Saat ini Tokopedia menjadi e-commerce yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membeli kebutuhan dengan harga terjangkau, mudah dan aman.

HaloDoc

HaloDoc adalah perusahaan perintis yang bergerak di bidang kesehatan dengan memberikan layanan konsultasi online dengan dokter mengenai keluhan yang dirasakan oleh pasien.

Itulah beberapa contoh perusahaan perintis yang sangat populer dan berkembang di Indonesia.

Perbedaan Start up dan Perusahaan Konvensional

Umumnya perusahaan perintis tidak berbeda jauh dengan perusahaan konvensional. Meskipun demikian, ada beberapa aspek yang dapat membedakan keduanya, seperti:

Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan perintis dengan konvensional sangatlah berbeda. Perusahaan perintis berfokus pada pengembangan bisnis serta pasarnya, sedangkan perusahaan konvensional berfokus dengan membangun strategi untuk mendapatkan keuntungan atau profit dari usahanya.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan perintis dengan konvensional juga berbeda. Pada perusahaan perintis, pihak yang mempunyai kontrol dari operasional kegiatan serta bisnisnya yaitu founder dan pihak manajemen. Sedangkan, investor hanya terlibat pada pembuatan keputusan saja. Investor di perusahaan konvensional banyak yang masuk ke dalam manajemen serta ikut dalam mengontrol bisnisnya.

Proses Pendanaan

Proses pendanaan perusahaan konvensional umumnya datang dari sumber saja dan dipakai terus menerus ke depannya. Pihak pendanaan di perusahaan perintis yaitu founder maupun pemiliknya. Biasanya seiring dengan agenda pengembangan bisnis, pemilik atau foundernya akan mencari investor untuk mendapatkan pendanaan.

Siklus Hidup Bisnis

Siklus hidup bisnis pada perusahaan perintis dapat mencapai milyaran rupiah, namun belum memiliki jaminan bagi kelangsungan bisnisnya di masa depan. Sedangkan, perusahaan konvensional biasanya cenderung stabil meskipun membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendapatkan profit yang tinggi.

Nah, itulah beberapa penjelasan tentang perbedaan perusahaan perintis dengan konvensional yang dilihat dari beberapa aspek.

Jenis-jenis Bisnis Start Up

Pada perkembangan bisnisnya, bisnis perintis memiliki beberapa jenis yang cukup berpeluang besar untuk dikembangkan di berbagai bidang, seperti:

Bidang Perdagangan

Bisnis di bidang perdagangan memiliki peluang besar untuk Anda yang ingin mengembangkan jenis bisnis satu ini. Aplikasi e-commerce saat ini memiliki banyak peminatnya dan menjadi bukti bahwa bisnis di bidang perdagangan memiliki penawaran yang menarik untuk dicoba. Apalagi masyarakat mendapatkan kemudahan untuk berbelanja online melalui aplikasi e-commerce.

Bidang Properti

Peluang bisnis yang bisa dikembangkan berikutnya pada bisnis perintis berikutnya adalah di bidang properti. Meski tidak mudah, tetapi ada banyak tips untuk penggeraknya mendapatkan inovasi hunian yang sesuai dengan tren masa kini dan keinginan pelanggan. Bagi Anda yang tertarik dengan jenis bisnis perintis di bidang properti maka ciptakanlah hunian yang nyaman, namun mengedepankan kekinian.

Bidang Sekuritas

Bisnis perintis di bidang sekuritas juga menawarkan peluang yang cukup besar. Jenis bisnis yang satu ini menarik banyak perhatian bagi masyarakat karena bisa memperoleh keuntungan yang besar dari aplikasi. Para pengguna juga dapat mempelajari banyak hal mengenai saham dengan fitur khusus yang ada di dalam aplikasi.

Bidang Gaming

Bisnis di bidang gaming juga tidak kalah menariknya, apalagi saat ini dijadikan sebagai hobi bahkan bisa jadi profesi bagi masyarakat. Inilah yang menyebabkan bisnis perintis di bidang gaming memiliki peluang besar dan dipercaya dapat menghasilkan keuntungan besar.

Nah, seperti itulah penjelasan mengenai apa itu start up, ciri-ciri, contoh, bedanya dengan perusahaan konvensional dan juga jenisnya yang bisa Anda pahami.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill