Special ITBOX 4th Birthday 🎉
MEGA SALE 80% untuk Semua Kelas
Periode: 11-13 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
FUNTASTIC4
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Disaster Recovery Plan (DRP): Contoh dan Jenis untuk Pemulihan IT

November 1, 2024

Dunia kini semakin bergantung pada teknologi. Karena itu, memiliki rencana pemulihan bencana seperti Disaster Recovery Plan atau DRP menjadi lebih penting dari sebelumnya. 

Dengan merancang strategi yang tepat, organisasi dapat melindungi data dan infrastruktur kritis, meminimalkan kerugian, dan menjaga kepercayaan pelanggan.

Di artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu DRP, langkah-langkah untuk menyusunnya, dan manfaat yang bisa diperoleh dari penerapannya.

Mari kita selami lebih dalam dan temukan bagaimana DRP dapat menjadi penyelamat bagi bisnis!

Pengertian Disaster Recovery Plan (DRP)

Disaster Recovery Plan atau disingkat DRP adalah serangkaian prosedur dan kebijakan yang dirancang untuk memulihkan dan melindungi sistem teknologi informasi (TI), data, dan infrastruktur kritis suatu organisasi setelah terjadinya bencana atau gangguan yang signifikan.

DRP mencakup langkah-langkah yang jelas untuk meminimalkan dampak dari kejadian tidak terduga, seperti bencana alam, kebakaran, serangan siber, atau kegagalan perangkat keras.

Baca Juga: Preventive Maintenance Adalah: Pengertian, Jenis dan Manfaat

Tujuan Disaster Recovery Plan (DRP)

Tujuan DRP adalah memastikan pemulihan cepat sistem dan data IT setelah bencana.

DRP menjaga kelangsungan bisnis dengan menyediakan strategi pemulihan yang meliputi prosedur pemulihan data dan penggunaan layanan cloud, sehingga perusahaan dapat melindungi data, meminimalkan dampak negatif, dan mempertahankan reputasi serta kepercayaan pelanggan.

Jenis Disaster Recovery Plan

Setiap organisasi memiliki kebutuhan unik ketika datang ke pemulihan setelah bencana. Oleh karena itu, memahami berbagai jenis DRP sangat penting untuk memastikan bahwa semua aspek penting dapat terlindungi dan dipulihkan dengan efektif.

Di bawah ini adalah beberapa jenis DRP yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan atau organisasi:

1. Rencana Pemulihan Data (Data Recovery Plan)
Rencana ini fokus pada pemulihan data yang hilang atau rusak akibat bencana. Rencana pemulihan data ini mencakup pencadangan data secara teratur dan strategi pemulihan untuk mengembalikan data ke kondisi sebelumnya.

2. Rencana Pemulihan Sistem (System Recovery Plan)
Rencana ini menguraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan sistem TI, termasuk server, aplikasi, dan infrastruktur yang diperlukan agar operasi bisnis dapat berlanjut.

3. Rencana Pemulihan Infrastruktur (Infrastructure Recovery Plan)
Rencana ini berfokus pada pemulihan infrastruktur fisik, seperti pusat data, jaringan, dan perangkat keras yang mencakup langkah-langkah untuk memastikan bahwa semua komponen fisik dapat kembali berfungsi setelah terjadi bencana.

4. Rencana Pemulihan Bisnis (Business Continuity Plan)
Rencana ini lebih luas, mencakup semua aspek bisnis dan bukan hanya TI yang termasuk strategi untuk menjaga operasional bisnis, pengelolaan sumber daya manusia, dan komunikasi dengan pemangku kepentingan selama dan setelah bencana.

5. Rencana Pemulihan Berbasis Cloud (Cloud Recovery Plan)
Dengan semakin populernya penggunaan layanan cloud, rencana ini dirancang untuk memulihkan data dan aplikasi yang dihosting di cloud, mencakup strategi untuk memanfaatkan solusi cloud untuk redundansi dan pemulihan cepat.

6. Rencana Pemulihan Darurat (Emergency Response Plan)
Rencana ini fokus pada tindakan awal yang harus diambil segera setelah terjadi bencana, mencakup langkah-langkah untuk memastikan keselamatan karyawan, evakuasi, dan komunikasi darurat.

Pembuatan dan Implementasi Disaster Recovery Plan

Proses pembuatan DRP mencakup identifikasi aset kritis, analisis potensi risiko, dan pengembangan prosedur pemulihan yang dapat mengembalikan sistem bisnis ke kondisi normal secepat mungkin.

DRP juga mencakup langkah-langkah mitigasi sebelum bencana terjadi, pengujian rencana, serta pelatihan staf agar siap menghadapi skenario darurat.

Sedangkan implementasi DRP memerlukan keterlibatan berbagai tim di dalam perusahaan, mulai dari tim IT yang menangani backup dan pemulihan data, hingga manajemen yang bertanggung jawab atas keputusan strategis. 

Sebuah DRP yang efektif harus mampu meminimalkan downtime, mengurangi kerugian, dan memastikan kelangsungan bisnis tanpa mengorbankan kualitas layanan.

Plan ini perlu diuji secara berkala dan diperbarui untuk tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan perubahan risiko.

Baca Juga: Backup Adalah: Arti, Manfaat, dan Caranya

Meminimalkan Akibat Bencana melalui DRP

DRP meminimalkan akibat bencana dengan menyediakan strategi pemulihan untuk sistem dan data IT.

Melalui penyimpanan cadangan di cloud dan pengujian prosedur, DRP yang efektif membantu perusahaan melindungi data, mengurangi kehilangan, dan memastikan kelangsungan bisnis dalam menghadapi bencana.

Membangun Ketahanan melalui Disaster Recovery Plan

Di akhir pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa Disaster Recovery Plan (DRP) adalah komponen krusial dalam strategi keamanan dan manajemen risiko organisasi, yang bertujuan untuk memastikan kelangsungan operasional setelah terjadinya bencana.

Dengan memiliki DRP yang baik, perusahaan atau organisasi dapat meminimalkan dampak dari gangguan, melindungi data dan sistem kritis, serta memastikan pemulihan yang cepat. 

Untuk memperdalam pemahaman kamu tentang keamanan siber dan pentingnya DRP, bergabunglah dengan Kursus Cyber Security di ITBOX.

Kursus ini menawarkan fleksibilitas belajar melalui video berkualitas tinggi, akses ke forum diskusi untuk saran dan bimbingan, serta sertifikat gratis setelah menyelesaikan kursus.

Mari tingkatkan keterampilanmu, dan siapkan diri untuk menghadapi tantangan keamanan di masa depan bersama ITBOX!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping

Level

Course Level

Category

Skill