Buka 2026 dengan Skill Baru
Diskon 25% untuk Semua Kelas di ITBOX
Periode 4-10 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Clickjacking: Teknik Cyber yang Memanipulasi Klik Pengguna

September 10, 2024

Mengenal Clickjacking: Teknik Cyber yang Memanipulasi Klik Pengguna

Dalam dunia serangan siber, clickjacking merupakan salah satu teknik yang memanipulasi klik pengguna dengan cara yang sangat halus dan berbahaya. 

Teknik ini melibatkan penempatan tautan atau tombol yang tampaknya sah di atas lapisan atau frame yang tidak terlihat, sehingga pengguna secara tidak sadar mengklik elemen yang sebenarnya tersembunyi. 

Misalnya, tombol atau tautan yang tampaknya normal dapat disembunyikan di bawah elemen lain, membuat pengguna mengklik tombol yang tidak mereka inginkan. Akibatnya, informasi pribadi atau kredensial pengguna dapat bocor, atau mereka dapat secara tidak sengaja mengunjungi situs berbahaya. 

Untuk melawan serangan ini, penggunaan header HTTP seperti X-Frame-Options sangat penting untuk mencegah elemen-elemen berbahaya ditampilkan dalam frame yang tidak diinginkan.

Dalam artikel ini, kamu akan diajak untuk memahami lebih dalam mengenai teknik clickjacking dan bagaimana cara kerjanya, simak penjelasan mendetail di bawah ini.

Pengertian dan Cara Kerja Clickjacking

Clickjacking adalah teknik penipuan yang digunakan untuk mengelabui pengguna agar mengklik elemen di halaman web yang berbeda dari apa yang mereka kira.

Teknik ini sering melibatkan penyembunyian elemen yang sebenarnya dari pengguna dengan menutupi elemen tersebut dengan lapisan atau tombol yang tampak sah. 

Dengan cara ini, pengguna tidak menyadari bahwa klik mereka akan memicu tindakan yang tidak diinginkan, seperti mengakses halaman berbahaya atau memberikan informasi pribadi. 

Untuk memahami lebih lanjut mengenai bagaimana clickjacking memanipulasi klik pengguna dan mekanisme di balik teknik ini, simak penjelasan tentang pengertian dan cara kerja clickjacking di bawah ini.

Mengenal Apa Itu Clickjacking

Clickjacking adalah bentuk serangan yang mengakibatkan pengguna secara tidak sengaja mengunduh malware, mengunjungi halaman web berbahaya, atau memberikan informasi pribadi dan kredensial mereka.

Dalam skenario ini, elemen yang tampaknya tidak berbahaya seperti tombol play pada video mungkin sebenarnya merupakan elemen tersembunyi yang dapat mengeksekusi perintah seperti mentransfer uang atau membeli produk secara online.

Clickjacking bekerja dengan menipu pengguna, mengarahkan mereka untuk menekan tombol yang disembunyikan di bawah elemen lain yang terlihat sah di browser mereka.

Cara Kerja Clickjacking

Clickjacking beroperasi dengan menempatkan elemen yang tidak terlihat atau tidak dapat diakses di atas elemen yang ingin diklik oleh pengguna. Hal ini sering dilakukan dengan menggunakan iframe atau layer transparan yang disembunyikan dari pandangan pengguna. 

Elemen yang tampak sah di layar, seperti tombol atau gambar, sebenarnya terletak di atas elemen tersembunyi yang mengandung perintah berbahaya.

Misalnya, ketika pengguna menekan tombol yang tampaknya aman, mereka sebenarnya sedang mengklik elemen tersembunyi yang dapat menyebabkan mereka mengunjungi situs web berbahaya atau mentransfer data pribadi mereka.

Untuk menghindari risiko clickjacking, penting untuk menggunakan header keamanan seperti X-Frame-Options atau Content Security Policy (CSP) yang melindungi situs web dari dimuat dalam iframe oleh domain yang tidak terpercaya.

Baca Juga: XSS Scripting : Apa Itu XSS ? Dalam Dunia Maya, Berbahayakah?

Contoh dan Dampak Clickjacking

Clickjacking adalah ancaman serius yang dapat memiliki konsekuensi besar bagi pengguna dan situs web. Teknik ini dapat digunakan untuk memanipulasi pengguna dengan cara yang sangat halus, dan dampaknya bisa sangat merusak.

Untuk memahami lebih baik bagaimana serangan ini terjadi dan pengaruh yang ditimbulkan, mari kita lihat beberapa contoh kasus nyata serta dampaknya.

Contoh Kasus Clickjacking

Contoh terkenal clickjacking terjadi pada 2010 ketika peneliti keamanan menemukan bahwa Facebook menjadi target teknik ini. 

Penyerang menggunakan iframe transparan untuk menempatkan elemen tak terlihat di atas tombol like di Facebook, sehingga pengguna yang mengklik tautan sah secara tidak sengaja menyukai halaman yang tidak mereka maksud. 

Contoh lain melibatkan penyerang yang membuat halaman tawaran perjalanan gratis ke Tahiti, tetapi di latar belakang, mereka memeriksa login pengguna ke situs perbankan dan menyisipkan iframe dengan tombol transfer dana yang tersembunyi di atas tombol tawaran perjalanan. 

Ketika pengguna mengklik tawaran tersebut, mereka sebenarnya mengklik tombol transfer dana, mengakibatkan dana dikirim ke rekening penyerang.

Dampak Clickjacking pada Pengguna dan Situs Web

Bagi pengguna, clickjacking dapat mencuri informasi pribadi mereka atau mengarahkan mereka ke situs yang berbahaya.

Pengguna mungkin secara tidak sengaja mengklik tautan atau tombol yang memicu transfer dana, mengunduh malware, atau memberikan akses yang tidak diinginkan ke data pribadi mereka. 

Bagi pemilik situs web, clickjacking dapat merusak reputasi mereka, mengurangi kepercayaan pengguna, dan menimbulkan kerugian finansial akibat penyalahgunaan fitur atau akses yang tidak sah.

Clickjacking dapat digunakan untuk memanipulasi tampilan halaman asli dan mempengaruhi tindakan pengguna tanpa mereka sadari, membuatnya menjadi serangan yang sulit dideteksi tetapi berpotensi sangat merugikan.

Jenis Jenis Serangan Clickjacking

Clickjacking adalah teknik penipuan yang memanfaatkan kerentanan dalam tampilan halaman web untuk mengelabui pengguna agar mengklik elemen yang tidak mereka niatkan.

Ada beberapa jenis serangan clickjacking yang umum, dan memahami masing-masing jenis ini sangat penting untuk melindungi diri dari clickjacking serta menjaga keamanan data sensitif. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai jenis serangan clickjacking:

Content Overlay

Content overlay adalah jenis serangan clickjacking yang paling umum, di mana penyerang mengaburkan dialog halaman dengan menambahkan layer atau lapisan berbahaya. Bentuk serangan ini meliputi beberapa metode:

  • Completely Hidden: Dalam metode ini, clickjacker membuat konten berbahaya menggunakan bingkai dari tag HTML (iframe) berukuran 1×1 yang sepenuhnya menutupi tampilan konten asli. Iframe ini ditempatkan tepat di bawah pointer pengguna, sehingga setiap klik akan diarahkan ke konten berbahaya tersebut.
  • Transparent Overlay: Penyerang membuat halaman tampak transparan dan menambahkan konten berbahaya di belakangnya. Visual yang dilihat pengguna adalah halaman yang tampak terpercaya, tetapi klik yang mereka lakukan sebenarnya memicu elemen berbahaya yang tidak terlihat.
  • Cropping: Teknik ini mengaburkan sebagian kecil dari konten asli dengan menempatkan elemen berbahaya di atas bagian tertentu. Misalnya, penyerang mungkin menempatkan konten berbahaya di atas tombol lewati atau simpan, membuat pengguna merasa aman padahal mereka hanya mengikuti instruksi penyerang.
  • Pointer Events: Dalam metode ini, penyerang membuat tag div yang mengambang di atas halaman, dengan properti CSS diatur menjadi none. Ini memastikan bahwa setiap klik yang dilakukan diarahkan ke konten berbahaya di bawah tag div, sementara konten asli tetap terlihat oleh pengguna.

Repositioning

Repositioning adalah teknik clickjacking di mana konten halaman asli tetap terlihat, tetapi elemen berbahaya muncul secara cepat di atasnya. Penyerang membuat dialog palsu yang muncul sebentar, menggantikan elemen sah. 

Saat pengguna mengklik tombol, tampilan kembali ke kondisi semula, tetapi klik tersebut diarahkan ke elemen berbahaya. 

Untuk mengurangi resiko, pengguna harus membatasi sumber yang dapat memuat konten dalam bingkai dan menerapkan kebijakan keamanan untuk mencegah penggantian konten dengan elemen tak diinginkan.

Scrolling

Scrolling adalah jenis clickjacking yang menyembunyikan dialog dengan cara menggeser halaman sehingga sebagian besar dialog tidak terlihat oleh pengguna.

Penyerang menempatkan konten berbahaya di area yang harus di gulir untuk melihatnya, mengelabui pengguna dengan menampilkan deskripsi palsu di samping opsi yang sah.

Untuk melindungi diri dari teknik scrolling, pengguna internet harus waspada terhadap elemen yang mungkin disembunyikan dan memastikan bahwa sistem keamanan website memblokir konten berbahaya dari domain yang tidak dipercaya.

Mendeteksi dan Mencegah Clickjacking

Clickjacking merupakan teknik penipuan yang memanfaatkan kerentanan dalam tampilan halaman web untuk mengelabui pengguna agar mengklik elemen yang tidak mereka niatkan.

Untuk mengatasi ancaman ini, penting untuk memahami cara mendeteksi dan mencegah clickjacking dengan menggunakan berbagai strategi dan alat. Berikut adalah penjelasan mengenai cara mendeteksi dan langkah-langkah pencegahan serta perlindungan terhadap clickjacking.

Cara Mendeteksi Clickjacking

1. Penggunaan X-Frame-Options

Header ini menentukan apakah halaman web boleh ditampilkan dalam bentuk iframe. Dengan menyertakan header ini pada setiap halaman, kamu dapat memastikan situs web kebal terhadap serangan clickjacking.

Ada dua nilai utama untuk header ini, yaitu DENY yang menolak semua upaya pemuatan halaman dalam iframe, dan SAMEORIGIN yang hanya mengizinkan halaman dimuat dalam iframe jika sumbernya berasal dari domain yang sama.

kamu dapat memeriksa penerapan header ini menggunakan alat pemantauan keamanan web atau alat pengujian header HTTP seperti Burp Suite dan OWASP ZAP.

2. Firewall Web Aplikasi

Web application firewall (WAF) dapat membantu mendeteksi dan memblokir ancaman clickjacking secara real-time. Beberapa firewall, seperti Fortigate next-generation firewall, dilengkapi dengan kemampuan khusus untuk menangani ancaman clickjacking.

Firewall memantau lalu lintas web dan dapat mendeteksi pola yang mencurigakan, serta memblokir upaya pemuatan halaman dalam iframe atau elemen yang tidak diinginkan.

Langkah-langkah Pencegahan dan Perlindungan

Untuk mencegah serangan ini, ada beberapa strategi dan metode yang bisa diterapkan. Pertama, implementasi X-Frame-Options adalah langkah dasar yang sangat disarankan.

Dengan menambahkan header X-Frame-Options ke dalam konfigurasi server, kamu dapat melindungi situs web dari clickjacking dengan memastikan bahwa halamanmu tidak dapat dimuat dalam iframe di domain yang berbeda.

Penggunaan firewall web aplikasi juga merupakan langkah pencegahan yang penting. Firewall ini dapat mendeteksi dan memblokir ancaman clickjacking secara real-time, memberikan perlindungan tambahan dengan memantau dan mengendalikan lalu lintas web. 

Selain itu, memindahkan dan mengatur ulang elemen halaman web dapat membuatnya lebih sulit bagi penyerang untuk menyembunyikan konten berbahaya. Dengan mengubah posisi elemen halaman dari pengaturan default, kamu dapat lebih mudah mendeteksi jika terjadi serangan.

Terakhir, evaluasi perlindungan email sangat penting karena banyak serangan siber, termasuk clickjacking, sering kali dimulai melalui email phishing. Mengaktifkan filter spam dan memblokir email mencurigakan dapat membantu mencegah serangan yang mencoba mengeksploitasi situs web.

Cara Menghindari Serangan Clickjacking

Untuk melindungi situs web dari ancaman clickjacking, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan secara efektif. Menghindari serangan ini melibatkan penerapan teknik dan alat yang dirancang untuk mencegah elemen halaman kamu digunakan secara tidak sah. Berikut adalah beberapa metode utama:

X-Frame-Options

Salah satu cara paling efisien untuk melindungi situs web dari clickjacking adalah dengan menggunakan header HTTP. Header ini memungkinkanmu mengontrol apakah halaman web boleh dimuat dalam iframe.

Dengan menambahkan header ini, kamu dapat memastikan bahwa halamanmu tidak bisa dimuat di dalam iframe di domain lain yang merupakan metode umum dalam serangan clickjacking.

Menggunakan Firewall Security

Web application firewall (WAF) adalah alat penting lainnya untuk melindungi situs web atau aplikasi dari clickjacking. Firewall ini tidak hanya membantu dalam mendeteksi dan memblokir ancaman secara real-time, tetapi juga dapat menangani upaya pemuatan elemen berbahaya dalam iframe.

Misalnya, firewall seperti Fortinet next-generation firewall memiliki fitur khusus untuk mengidentifikasi dan menanggapi serangan clickjacking dengan memantau dan mengendalikan lalu lintas web. 

Memindahkan Elemen Halaman

Memindahkan elemen halaman web dari pengaturan default juga merupakan metode yang efektif untuk mencegah serangan clickjacking.

Dengan mengubah posisi elemen-elemen halaman, dapat membuatnya lebih sulit bagi penyerang untuk menyembunyikan elemen berbahaya di atas atau dibawah elemen yang tampak sah. 

Keamanan Siber dan Alat Pencegahan

Untuk meningkatkan keamanan situs web dan mencegah serangan clickjacking, penting untuk memanfaatkan berbagai alat keamanan dan solusi pencegahan. Penggunaan alat yang tepat dapat memperkuat pertahanan situs kamu dan memastikan perlindungan terhadap ancaman siber.

Menggunakan Alat Keamanan untuk Menghindari Clickjacking

Berbagai alat keamanan dapat membantumu dalam mendeteksi dan mencegah serangan clickjacking dengan lebih efektif. Beberapa alat dan solusi yang direkomendasikan untuk meningkatkan keamanan termasuk:

  • Alat Pemindai Keamanan Web: Alat seperti Burp Suite dan OWASP ZAP dapat digunakan untuk memindai aplikasi web dan mendeteksi kerentanan terkait clickjacking.
  • Firewall Web Aplikasi: Seperti disebutkan sebelumnya, firewall web aplikasi seperti Fortinet dapat memberikan perlindungan tambahan dengan memantau lalu lintas web dan memblokir ancaman clickjacking secara real-time.
  • Content Security Policy (CSP): Menggunakan CSP dapat menambahkan lapisan perlindungan tambahan dengan mengontrol sumber daya yang dapat dimuat oleh halaman web.

Praktik Terbaik untuk Keamanan Situs Web

Hal yang bisa kamu praktikan untuk keamanan situs web yaitu dengan:

  1. Gunakan Header Keamanan: Tambahkan header seperti X-Frame-Options untuk mencegah situs kamu dimuat dalam iframe, dan gunakan Content Security Policy (CSP) untuk membatasi sumber yang dapat memuat konten situsmu.
  2. Terapkan Pembaruan dan Patching Reguler: Selalu perbarui perangkat lunak, plugin, dan sistem manajemen konten (CMS) untuk menutup kerentanan yang dapat dieksploitasi.
  3. Lakukan Audit Keamanan Berkala: Jadwalkan audit keamanan rutin untuk mengidentifikasi dan memperbaiki potensi kerentanan sebelum dapat dieksploitasi.
  4. Edukasi Pengguna dan Staf: Latih pengguna dan staf untuk mengenali tanda-tanda serangan siber dan praktik keamanan yang baik.
  5. Gunakan Teknologi Anti-Malware: Instal perangkat lunak anti-malware dan antivirus untuk melindungi server dan perangkat dari infeksi.
  6. Batasi Akses dan Kontrol Pengguna: Gunakan kontrol akses berbasis peran untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses fitur dan data sensitif.
  7. Implementasikan Monitoring dan Respon Keamanan: Gunakan sistem pemantauan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan tanggapi ancaman dengan cepat.

Langkah Praktis untuk Meningkatkan Keamanan Situs Web dengan ITBOX!

Melindungi situs web dari clickjacking memerlukan penerapan strategi yang efektif, seperti menggunakan header keamanan X-Frame-Options, melakukan pembaruan perangkat lunak secara berkala, dan menerapkan kontrol akses ketat. 

Untuk perlindungan ekstra, cek kursus cyber security dari ITBOX. Dapatkan pengetahuan terbaru dan keterampilan praktis untuk melindungi situs web dari berbagai ancaman siber. 

Daftar sekarang di ITBOX dan tingkatkan keamanan situs web dengan pembelajaran yang terstruktur dan dan up-to-date! Jangan khawatir kamu akan diberikan bimbingan konsultasi langsung dari basic hingga advance bersama mentor yang berpengalaman dibidang IT.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill