Social engineering sering menjadi ancaman keamanan siber. Persentase dari terjadinya kejadian ini juga semakin meningkat dan seringkali lebih berbahaya dibandingkan serangan yang bersifat teknis.
Jenis ancaman satu ini lebih ke arah memanfaatkan kelemahan manusia, bukan kelemahan teknologi. Hal ini digunakan supaya mereka mampu mengakses informasi sensitif atau sistem komputer.
Simak artikel ini untuk mendapat bahasan mendalam terkait social engineering, mulai dari definisi, sejarah, cara kerja, jenis-jenis serangan, contoh kasus nyata, hingga strategi pencegahan yang efektif.
Baca Juga : Software Engineering: Pengertian, Tugas dan Peluang Karier
Daftar Isi Artikel
TogglePengertian Apa itu Social Engineering
Social engineering adalah sebuah taktik licik berupa manipulasi psikologis yang digunakan oleh hacker selaku pelaku kejahatan siber. Tujuan utama dari serangan social engineering ini adalah informasi berharga seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya.
Meskipun istilah “social engineering” mungkin terdengar modern, konsep ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Penjahatnya telah menggunakan taktik manipulasi psikologis selama berabad-abad untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Namun, dengan munculnya teknologi dan internet, social engineering telah berevolusi menjadi ancaman yang lebih canggih dan sulit dideteksi.
Cara Kerja Social Engineering
Social engineering bukanlah sekadar serangan acak. Kejahatan ini membutuhkan sebuah proses terencana yang melibatkan langkah-langkah strategis untuk memanipulasi korban. Berikut ini adalah penjelasan terkait cara kerja social engineering supaya kamu lebih mampu untuk mengenali dan menghindarinya:
Riset dan Pengumpulan Informasi
Pelaku social engineering biasanya memulai dengan melakukan riset mendalam tentang target mereka dari berbagai sumber, seperti media sosial, situs web perusahaan, atau bahkan dengan berinteraksi langsung dengan korban. Dari sinilah mereka mendapatkan profil korban, mengidentifikasi kelemahannya, dan merancang serangan yang lebih efektif.
Membangun Kepercayaan
Setelah itu, mereka akan mencoba membangun kepercayaan dengan korban. Caranya bisa bermacam-macam, seperti berpura-pura menjadi rekan kerja, atasan, petugas layanan pelanggan, atau bahkan teman lama.
Jika kamu perhatikan, para penjahat ini juga tidak akan segan untuk menggunakan bahasa yang meyakinkan dan manipulatif untuk membuat korban merasa nyaman dan percaya pada mereka.
Eksploitasi
Setelah berhasil mendapatkan kepercayaannya, penjahat akan mulai mengeksploitasi korban. Caranya adalah dengan meminta informasi sensitif, seperti kata sandi atau detail keuangan, dengan dalih yang masuk akal.
Mereka juga semaksimal mungkin akan mengarahkan korban untuk melakukan tindakan sesuai keinginannya, seperti mengklik tautan berbahaya atau mengunduh lampiran berisi malware yang sebelumnya sengaja dikirimkan.
Jenis-Jenis Social Engineering
Serangan social engineering memiliki berbagai bentuk, masing-masing dengan pendekatan unik untuk mengeksploitasi kelemahan psikologis korban. Memahami jenis-jenis serangan ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan melindungi diri dari ancaman.
Phishing
Serangan phishing melibatkan pengiriman email atau pesan palsu yang dirancang untuk terlihat seperti berasal dari sumber terpercaya. Tujuannya adalah untuk menipu korban agar mengklik tautan berbahaya atau memberikan informasi sensitif.
Contoh dari serangan phishing ini adalah email palsu yang dinyatakan berasal dari bank dan meminta korban untuk memperbarui informasi akun mereka atau mentransfer sejumlah dana untuk mendapatkan hadiah.
Spear Phishing
Selanjutnya, spear phishing adalah jenis phishing yang lebih terstruktur, di mana penjahatnya akan mengirimkan pesan menyesuaikan karakteristik, posisi pekerjaan, dan kontak milik korban agar serangan ini lebih sulit untuk dideteksi.
Pretexting
Jenis social engineering selanjutnya adalah pretexting, yaitu menciptakan skenario palsu untuk mendapatkan informasi dari korban. Mereka akan berpura-pura menjadi seorang peneliti yang melakukan survei atau seorang teknisi yang membutuhkan informasi untuk memperbaiki masalah.
Baiting
Selanjutnya adalah baiting yang melibatkan serangan umpan dalam bentuk janji palsu untuk menarik perhatian korban. Umpan ini bisa berupa perangkat USB yang terinfeksi malware yang ditinggalkan di tempat umum atau email yang menjanjikan hadiah atau informasi eksklusif.
Quid Pro Quo
Terakhir adalah serangan quid pro quo. Pada jenis satu ini, penyerang menawarkan sesuatu yang berharga kepada korban sebagai imbalan atas informasi atau tindakan tertentu. Misalnya, mereka mungkin menawarkan bantuan teknis gratis dengan imbalan akses ke sistem komputer korban.
Contoh Serangan Social Engineering
Untuk memahami betapa berbahayanya social engineering, mari kita lihat beberapa contoh serangan yang pernah terjadi di dunia nyata. Kedua kasus ini sama-sama menargetkan perusahaan besar, bahkan salah satu kasusnya cukup terkenal.
Studi Kasus: Serangan Phishing Terkenal
Salah satu contoh serangan phishing yang paling terkenal adalah serangan terhadap Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014. Pada saat itu, penyerang berpura-pura menjadi rekan kerja dan mengirimkan email palsu berisi tautan sesuatu.
Ketika memencet tautan ini, otomatis ada malware yang terinstal di jaringan perusahaan. Serangan ini menyebabkan kebocoran data besar-besaran, termasuk informasi pribadi karyawan dan film yang belum dirilis.
Serangan Social Engineering di Perusahaan
Kemudian kasus ini pernah menimpa Ubiquiti Networks juga di tahun 2016. Perusahaan teknologi jaringan ini menjadi korban serangan social engineering yang canggih karena pernah ditipu untuk mentransfer dana perusahaan sebesar 46,7 juta dolar AS ke rekening bank milik penyerang.
Baca Juga : Cara Menggunakan VPN di Laptop atau PC dengan Mudah
Cara Mencegah Social Engineering Attacks
Meskipun social engineering merupakan ancaman nyata, kamu tidak perlu khawatir. Ikuti langkah-langkah berikut ini sebagai cara untuk mencegah social engineering attack:
- Edukasi dan Kesadaran: Latih karyawan atau individu dalam bisnis untuk mengenali tanda-tanda serangan social engineering dan memahami pentingnya tidak mengungkapkan informasi sensitif kepada orang yang tidak dikenal.
- Verifikasi Identitas: Selalu pastikan identitas seseorang sebelum memberikan informasi sensitif atau akses ke sistem. Jangan mudah percaya begitu saja.
- Waspada Terhadap Tautan dan Lampiran: Jangan pernah mengklik tautan atau membuka lampiran dalam email atau pesan dari sumber yang tidak kamu kenal atau percayai. Jika ragu, verifikasi keaslian email atau pesan tersebut dengan menghubungi pengirim secara langsung melalui saluran komunikasi yang berbeda.
- Gunakan Autentikasi Multi-Faktor: Autentikasi multi-faktor (MFA) menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan mengharuskan pengguna untuk memberikan lebih dari satu bentuk verifikasi, seperti kata sandi dan kode yang dikirim ke ponsel mereka.
- Kebijakan Keamanan yang Kuat: Perusahaan harus memiliki kebijakan keamanan yang kuat yang mencakup prosedur untuk menangani insiden social engineering. Misalnya saja, kebijakan ini meliputi pelatihan karyawan, prosedur pelaporan insiden, dan langkah-langkah untuk mengurangi dampak serangan.
Tingkatkan Keahlian Cybersecurity Kamu dengan Memahami Serangan Social Engineering
Itulah penjelasan dari social engineering beserta jenis-jenis yang ada. Sebagai ancaman yang terus berkembang, para penjahat akan terus mencari cara baru untuk mengeksploitasi kelemahan orang-orang yang ditargetkan.
Untuk itu, penting bagimu untuk meningkatkan kesadaran, menerapkan praktek keamanan yang baik, dan menggunakan teknologi keamanan yang tepat. Dengan begini, kamu ataupun organisasimu dapat terlindungi dari ancaman social engineering!
Investasikan dalam pengembangan keahlian cybersecurity sobat Digital dengan mempelajari lebih lanjut tentang Social Engineering. Ikuti Kursus Bootcamp Cyber Security Online di ITBOX sebagai salah satu cara yang membantumu menjadi pakar keamanan siber yang handal.
Apa saja benefit yang akan didapatkan saat bergabung dengan kami? Dengan bergabung dengan kursus di atas, kamu bisa mendapatkan akses seumur hidup semua video learning kualitas HD yang sudah disediakan untuk mendukung pembelajaran dengan fleksibel.
Mulai dari materi super basic hingga panduan praktek step by step, kamu bisa meningkatkan pengetahuan dan skill-mu untuk berkarir di bidang keamanan siber ini. Hanya dengan mengerjakan quiz dan post test yang sudah disediakan, kamu bisa mendapatkan sertifikat gratis sebagai bukti pendukung.
Lebih serunya lagi, kamu juga bisa memanfaatkan forum diskusi dan konsultasi bulanan dengan mentor apabila ada materi yang tidak dimengerti. Tunggu apalagi? Jadilah salah satu antara 10.000+ Sobat Digital yang mempercayakan ITBOX untuk berkarir dalam bidang IT!


