DFD (Data Flow Diagram) banyak digunakan untuk mengembangkan berbagai sistem dalam bidang informasi termasuk software development. Sebenarnya, apa itu DFD? Seperti namanya, data flow diagram merupakan peta informasi yang menggambarkan setiap proses pada sebuah sistem dalam bentuk diagram.
DFD adalah sebuah aliran informasi yang menggambarkan suatu proses input hingga output dalam sebuah sistem. Data flow diagram ini berfokus pada informasi arus sistem, asal data, tujuan data dan bagaimana data tersebut disimpan. Dari fokus tersebut maka dibutuhkan sebuah ruang untuk menyimpan data sebelum diolah ke dalam bentuk diagram alir.
Daftar Isi Artikel
ToggleFungsi DFD
Dalam proses sebuah sistem, tidak semuanya dapat dijelaskan menggunakan kata-kata sehingga untuk mempermudah menjelaskan sistem tersebut maka menggunakan diagram aliran data. Diagram data ini banyak digunakan karena memberikan analisis untuk menggambarkan sebuah sistem dengan mudah di mana selanjutnya akan dikirimkan kepada programmer.
Pihak programmer nantinya akan membuat kode yang tertuang dalam bentuk DFD sehingga untuk membacanya harus memperhatikan bentuk simbol dari diagram alir tersebut. Diagram aliran data ini biasanya akan digambarkan secara visual dengan menggunakan berbagai bentuk simbol diagram. Bentuk simbol DFD yaitu lingkaran, persegi panjang dan juga panah. Dari masing-masing simbol tersebut memiliki arti dan makna yang berbeda. Simak di bawah ini!
Simbol DFD
Berikut beberapa simbol utama sebagai penyusun dari data flow diagram yang tepat adalah:
1. Data Store
Data store memiliki arti yang sama dengan data base yaitu tempat untuk penyimpanan data yang akan digunakan pada proses selanjutnya. Selain itu, data store digambarkan dalam simbol garis sejajar. Umumnya, data store ini berupa tabel yang dapat diolah dan mencakup data masukan dan pengeluaran yang saling terhubung.
2. Data Flow
Data flow pada DFD disimbolkan dalam bentuk panah. Maka, data flow ini merupakan arus data yang mengalir. Data tersebut berupa proses, terminator dan juga data store. Untuk fungsi utama dari data flow ini adalah sebagai pengalir arus informasi dari satu ke sistem lainnya.
3. External Entity
External entity atau dikenal sebagai terminator, merupakan pihak lain yang berada di luar sistem seperti individu, perusahaan, divisi dan lain sebagainya. Simbol external entity ini berbentuk persegi panjang atau kotak yang memiliki fungsi memberikan masukan atau pun keluaran pada sistem.
4. Process
Proses disimbolkan dalam bentuk lingkaran, oval dan persegi panjang yang diberikan sudut bundar yang berfungsi untuk menjadikan format input berbeda dengan output.
Fungsi Utama DFD
Ada 3 fungsi utama pada data flow diagram diantaranya adalah:
1. Penggambaran Sistem
Fungsi utama pada sistem data flow diagram adalah menggambarkan sebuah sistem ke dalam bentuk jaringan fungsional. Jaringan tersebut terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain menggunakan alur data. Dengan begitu, akan semakin mudah memahami alur data pada sebuah sistem pembuatan DFD.
2. Pembuatan Model
Bukan sebatas digunakan sebagai penggambaran sistem saja, Data flow diagram ini juga dapat digunakan untuk pembuatan model. Dalam pembuatan model, Anda dapat menekan fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem agar dapat melihat diagram tersebut secara detail. Dengan begitu, Anda akan memiliki gambaran dalam merancang pembuatan model baru.
3. Penyampaian Rancangan Sistem
Fungsi yang terakhir, data flow diagram digunakan untuk menyampaikan rancangan sistem pada pihak lain seperti programmer, system maker, klien dan lain sebagainya. Melalui pendekatan visual, data flow diagram digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem secara lebih mudah. Dengan begitu, pihak lain akan semakin mudah memahami rancangan sistem.
Jenis-jenis DFD
Dalam pembuatan diagram flow itu sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Berbeda jenis diagram flow maka berbeda pula fungsi kegunaan dari diagram tersebut. Berikut 3 jenis diagram flow yang perlu Anda ketahui adalah:
1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks)
DFD level 0 merupakan jenis diagram flow dengan tingkatan paling rendah. Dalam setiap prosesnya, akan diberikan nomor dimulai dari angka 0 dan seterusnya. Hal ini digunakan untuk mempermudah aliran data menuju sistem sesuai yang diarahkan. Diagram konteks ini digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dan entitas eksternal. Ciri utama dari diagram konteks ini adalah tidak adanya informasi yang tersimpan pada data store.
2. Diagram Level 1
DFD level 1 merupakan fungsi lanjutan dari diagram konteks. Ini berarti, diagram level 1 memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari diagram konteks. Pada diagram ini, setiap proses sistem yang berjalan akan diperinci menjadi beberapa sub-sub proses lebih kecil dari proses utama.
3. Diagram Level 2
Diagram level 2 merupakan diagram lanjutan dari diagram level 1 yang mana akan memberikan informasi secara detail terkait semua proses. Namun, pada level ini jarang sekali digunakan. Biasanya hanya menggunakan 2 jenis diagram sebelumnya saja.
Cara Membuat DFD
Setelah mengetahui fungsi dan jenis dari DFD, berikut cara membuat diagram alir yang benar dan tepat adalah:
1. Proses Data Store
Langkah pertama dalam membuat diagram alir yaitu memproses semua data yang tersimpan pada data store untuk mendapatkan data output. Kapasitas ruang simpan data store akan mempengaruhi jumlah data yang dapat disimpan. Untuk itu, pastikan Anda menggunakan perangkat dengan kapasitas penyimpanan yang besar.
2. Menentukan Jumlah Input dan Output
Selanjutnya, menentukan jumlah input dan output dari diagram alir. Tidak ada jumlah yang pasti dalam membuat input dan output diagram alir. Namun, setidaknya pada proses pembuatan diagram alir harus memiliki 1 inputan dan juga 1 output. Hal ini dikarenakan, pada proses pembuatan diagram alir harus mencerminkan sebuah proses alur sistem dari tahap awal dan tahap akhir. Output dari proses diagram alir bergantung pada input yang dimasukan oleh user.
3. Menghubungkan pada Data Store
Perlu diingat setiap data setidaknya harus terhubung dengan 1 input dan 1 output. Hal ini dilakukan agar dapat menyimpan data pada saat menuju sistem. Proses diagram alir tidak dapat dilakukan apabila tidak terhubung dengan data store sebagai tempat penyimpanan data DFD diagram.
4. Letakkan pada Posisi Proses
Terakhir, setiap proses yang dilakukan pada pembuatan diagram alir harus melalui sebuah proses di mana akan menghasilkan output tertentu.
Dengan memperhatikan aturan dalam membuat diagram alir di atas tentu akan semakin mudah dalam membuat diagram alir. Apalagi banyaknya contoh DFD yang dapat diakses di jaringan internet, maka Anda dapat mengenali masing-masing jenis diagram alir yang akan digunakan.
Itulah pengertian, jenis hingga contoh dari DFD. Untuk membuat diagram aliran data ini dapat menggunakan 2 cara yaitu cara sederhana dengan menggunakan tangan dan cara membuat diagram menggunakan software khusus.
Upgrade skill Anda sekarang di ITBOX sekarang dan cukup membayar satu kali, nikmati fasilitas akses seumur hidup, materi pembelajaran up to date, belajar lebih fleksibel dan masih banyak lagi.


