Diskon Special Akhir Tahun
Upgrade Skill IT Kamu di ITBOX HEMAT 25%
Periode: 14-16 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Web Server Adalah : Pengertian , Definisi & Fungsinya

November 21, 2022

Web Server Adalah : Pengertian , Definisi & Fungsinya

Web Server Adalah : Pengertian , Definisi & Fungsinya – Perkembangan teknologi hingga saat ini menjadikan banyak orang tersadar akan pentingnya hal-hal yang berkaitan dengannya, salah satunya webs server. Meskipun seringkali bersinggungan, ternyata tidak banyak orang yang mengetahui pengertian dan fungsinya secara detail, lho. Yuk simak artikel pengertian dari web server adalah apa ? Tetap baca artikelnnya

Mengenal Pengertian Web Server

Web Server Adalah : Pengertian , Definisi & Fungsinya

Di era teknologi seperti saat ini, Anda yang seringkali bergelut di bidang IT pun harus senantiasa kenal dengan web server. Sejatinya, web server merupakan suatu software (perangkat lunak) yang memberi layanan berupa data.

Jika Anda sering menggunakan browser ketika menjelajahi internet, maka browser inilah yang akan mengirimkan berbagai permintaan kepada web server. Web server ini menyediakan layanan bagi klien, di mana klien akan meminta sejumlah informasi kepada web server tersebut.

Dengan demikian, web server adalah software yang digunakan untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien (web browser). Software ini kemudian juga akan mengirimkan respons atas permintaan klien tersebut melalui bentuk halaman website.

Jenis

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan web server, ada baiknya juga Anda mengetahui jenis-jenis web server yang banyak digunakan selama ini. Secara umum, ada empat jenis web server yang tersedia, di antaranya:

1. Web server Apache

Merupakan web server yang populer dan banyak digunakan. Awalnya, Apache didesain untuk mendukung penuh sistem operasi UNIX. Kelebihan dari webs server ini yakni penggunaannya cukup mudah dalam implementasinya.

Keamanan dan kenyamanan Apache terbilang baik karena dapat diinstall, memiliki freeware, serta sistem konfigurasinya masih tergolong mudah. Bahkan, web server ini juga dapat bekerja pada sistem operasi open maupun closed source.

Apache juga mempunyai sejumlah program pendukung sehingga dapat memberikan layanan yang lengkap. Adapun program yang dimaksud seperti PHP, SSI, dan Access Control.

2. Web server Nginx

Selain Apache, ada juga Nginx yang dikenal mampu melayani berbagai permintaan seperti request tingkat traffice yang padat. Selain itu, Nginx lebih unggul dari segi kualitas, kecepatan, maupun hal performa. Nginx juga mempunyai sejumlah kelebihan dalam hal fitur seperti URL rewriting, virtual host, reserve proxying, access control, file serving, dan sebagainya.

Nginx merupakan suatu software web server yang bersifat open source. Di awal kemunculannya, software ini difungsikan sebagai web server berbasis HTTP. Meski begitu, sampai saat ini semakin banyak hal yang bisa dilakukan seperti ada reserve proxy, HTTP load balancer, hingga email proxy.

Nginx juga bisa menjadi solusi dari C10K yang merupakan tantangan pengelolaan ribuan sambungan dalam satu waktu. Bahkan saat ini juga banyak koneksi yang harus ditangani oleh webs server ini sehingga Nginx bisa diandalkan untuk mengatur kecepatan dan skalabilitas.

3. Web server Lighttpd

Web server yang satu ini diciptakan oleh programmer asal Jerman dengan tujuan agar dapat digunakan pada sistem operasi Linux maupun Unix. Adapun yang menjadi keunggulan dari web server ini yakni fitur-fitur seperti FastCGI, URL Writing, hingga Output Compression.

Dengan fitur tambahan tersebut, sudah pasti Lighttpd memiliki berbagai keunggulan yang menarik. Bahkan jika Anda menggunakan webs server ini, Anda juga akan merasakan performa yang jauh lebih efektif dan cepat.

4. Web server IIS

Jenis web server selanjutnya yakni IIS (Internet Information Services) yang bekerja pada protokol DNS, TCP/IP, dan berbagai software lain yang bertujuan untuk membuat suatu situs.

IIS mendukung bahasa .net yang saat ini hanya dapat dipakai pada IIS. Selain itu, IIS juga menyediakan fitur bandwidth throttling yang berguna untuk mencegah suatu aplikasi menggunakan bandwidth secara berlebihan.

Sayangnya, IIS hanya dapat dipakai pada sistem operasi Windows dan memerlukan resource server yang cukup besar dalam penggunaannya. Selain itu, keamanan server pada port HTTP cenderung masih rentan sehingga rawan terkena serangan hack.

Selain keempat jenis web server di atas, ada juga jenis lain berdasarkan kontennya, yakni dynamic dan static web server. Web server dapat dipakai untuk menyajikan konten statis maupun dinamis.

Konten atau file apa adanya pada static web server umumnya karena web server ini hanya terdiri dari komputer dan perangkat lunak HTTP. Sementara, konten statis mengacu pada konten yang tampil apa adanya sedangkan konten dinamis bisa diperbarui maupun diubah. Dengan begitu, file yang dimiliki akan dapat lebih diperbarui sebelum diteruskan ke browser.

Fungsi

 

Setelah mengetahui apa itu web server, maka Anda juga harus mengetahui apa saja fungsi dari web server ini. Seperti yang sudah disampaikan, web server berfungsi untuk menerima permintaan HTTP maupun HTTPS dari klien atau yang lebih dikenal dengan web browser.

Permintaan inilah yang kemudian akan direspons oleh web server dalam bentuk halaman web yang umumnya memiliki format HTML. Malahan, web server juga memiliki peranan yang cukup besar dalam memproses data yang diminta oleh web browser, baik dokumen, video, foto, dan beragam jenis file lain.

Jika ditelisik lebih jauh, sejatinya terdapat tiga fungsi utama yang menjadi bagian dari web server ini. Adapun fungsi yang dimaksud di antaranya:

1. Membersihkan cache

Ketika kita menjalankan suatu website, tidak jarang ada banyak cache yang menumpuk padahal sudah tidak terpakai lagi. Inilah yang kemudian menjadi fungsi utama dari webs server, yakni untuk menghapus semua cache yang ada di dalam penyimpanan maupun dokumen.

Sistem caching sejatinya berguna untuk menyimpan data sementara pada sistem. Misalnya jika Anda mengakses suatu web, maka halaman tersebut akan tampil lebih cepat ketika dikunjungi kedua kalinya karena web server sudah menyimpan data tersebut. Hanya saja jika terlalu banyak cache, maka kinerja website akan melambat sehingga harus dihapus.

2. Penyedia data

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi utama web server yakni menyediakan data yang diminta klien. Ketika klien mengirimkan request HTTP atau HTTPS, web server-lah yang akan merespons permintaan tersebut, baik dalam bentuk website hingga berbagai file yang dibutuhkan. Data yang disediakan tentu harus sesuai dengan request sehingga keamanan sistem dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga : Perbedaan Http Dan Https , Beserta Cara Kerjanya

3. Memeriksa sistem keamanan

Ketika web server menerima permintaan HTTP/HTTPS tersebut, maka web akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan pada sistem keamanan, baik sistem dari klien maupun web browser. Dengan begitu, proses transfer data bisa tetap bersifat privat dan tidak dapat diakses begitu saja oleh publik.

Meski demikian, HTTPS dianggap lebih aman dibandingkan dengan HTTP. Hal ini karena lalu lintas data HTTPS lebih tertutup dan data HTTPS yang dikirimkan telah terenkripsi atau diubah menjadi kode-kode rahasia. Oleh karena itu, hacker yang ingin mencuri data tidak dapat membaca maupun mengambil data tersebut begitu saja.

Itulah beberapa informasi mengenai webs server, baik dari pengertian, jenis, hingga fungsi dan kegunaannya. Semoga informasi kami bermanfaat dan bisa menambah referensi Anda, ya!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping

Level

Course Level

Category

Skill