Troubleshooting merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang erat kaitannya dengan permasalahan sistem komputer. Jika diterjemahkan, istilah ini bisa berarti penyelesaian atau pemecahan masalah.
Fitur pemecahan masalah ini memiliki banyak jenis dan metode yang bermacam-macam tergantung sumber masalahnya. Untuk memahami lebih jauh mengenai fitur pemecahan masalah dan cara kerjanya, simak artikel berikut sampai selesai!
Daftar Isi Artikel
ToggleApa Itu Troubleshooting?
Troubleshooting adalah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan menyelesaikan masalah. Adapun masalah yang dimaksud biasanya bersifat kompleks.
Anda bisa menggunakannya fitur ini ketika mengalami kendala seperti komputer eror atau tidak responsif. Aktivitas troubleshoot bertujuan untuk mengatasi masalah sistematis agar perangkat komputer, jaringan, atau sistem perangkat lunak dapat kembali beroperasi dengan normal.
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan oleh programmer atau teknisi komputer biasanya menggunakan metode isolasi. Caranya dengan mengumpulkan informasi terkait masalah yang terjadi.Â
Kemudian, mengeliminasi satu per satu komponen yang dicurigai menjadi penyebab masalah atau eror. Memastikan apakah kendala masih ada atau tidak sebelum ke troubleshoot berikutnya.
Fungsi Troubleshooting
Secara umum, fungsi troubleshooting yaitu mencari penyebab masalah dan menerapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Fungsi ini sangat penting dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
1. Mengidentifikasi penyebab masalah
Identifikasi penyebab masalah menjadi langkah awal yang penting dilakukan. Tanpa mengetahui penyebabnya dengan pasti, penyelesaian masalah tidak akan efektif.
Upaya pemecahan masalah ini berfungsi untuk memudahkan Anda menemukan penyebab terjadinya eror dengan lebih efisien. Seperti yang Anda tahu komputer merupakan sistem yang kompleks sehingga ada banyak kemungkinan suatu masalah terjadi.
2. Memperbaiki masalah teknis
Selain mengidentifikasi masalah, fungsi fitur ini adalah memperbaiki masalah teknis. Pada prosesnya Anda perlu melakukan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan penyebab eror tersebut. Dengan begitu, perangkat komputer, sistem, jaringan, atau komponen lainnya kembali normal.
3. Meningkatkan kinerja sistem
Upaya pemecahan masalah juga berfungsi untuk meningkatkan performa atau kinerja sistem secara keseluruhan. Pasalnya, dengan memperbaiki masalah yang muncul, maka sistem komputer dapat berfungsi dengan lebih baik.
4. Mengurangi Downtime
Downtime adalah periode saat sistem komputer atau perangkat lunak tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena masalah teknis. Di sini, fungsi troubleshooting dapat membantu mengurangi downtime dengan memastikan sistem atau website dapat berjalan dengan optimal.
5. Maintenance
Bukan hanya untuk mengatasi permasalahan saat terjadi eror, upaya pemecahan masalah juga berfungsi sebagai maintenance pada sistem komputer atau jaringan. Teknisi dapat melakukan secara rutin untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada hardware, pembaruan software, sistem keamanan, dan lain-lain.Â
Jenis Troubleshooting
Berdasarkan titik permasalahan dalam jaringan komputer, jenis troubleshooting dapat dibedakan dalam beberapa kelompok. Secara teknis, pemecahan masalah dibagi dalam beberapa jenis berikut.
1. Security Troubleshooting
Komputer dan sistem perangkat lunak rentan terhadap serangan virus dan malware. Apalagi untuk perangkat komputer yang sering ditambahkan dengan berbagai aplikasi.Â
Troubleshoot ini adalah upaya identifikasi dan pemecahan masalah terkait keamanan jaringan atau sistem komputer. Anda bisa melakukan upaya ini sendiri ketika dicurigai ada virus atau ancaman keamanan pada komputer Anda.
2. Network Troubleshooting
Kemudian, ada jenis pemecahan masalah jaringan internet (internet networking). Anda bisa melakukannya untuk mencari permasalahan jaringan secara sistematis sehingga dapat dilakukan perbaikan segera.
Mengembalikan kinerja jaringan agar kembali lancar dan optimal. Hal ini sangat berguna karena jaringan internet yang stabil tentu dapat mempermudah pekerjaan Anda.
3. Software Troubleshooting
Pemecahan masalah atau troubleshooting berikutnya terkait software (perangkat lunak). Ini dapat dilakukan untuk mengidentifikasi masalah seperti aplikasi yang tidak bisa dibuka, kinerja perangkat yang lambat, dan lain sebagainya.Â
Biasanya pemecahan masalah yang dilakukan dengan membersihkan bug yang mengganggu aplikasi atau update software ke versi yang terbaru agar kompatibel.
4. Peripheral Troubleshooting
Jenis troubleshoot ini berkaitan dengan perangkat di sekitar komputer utama (peripheral). Misalnya mouse, keyboard eksternal, scanner, printer, mesin fotokopi, dan perangkat lainnya.
5. Operating System Troubleshooting
Pemecahan masalah ini berhubungan dengan masalah sistem operasional komputer. Misalnya memeriksa log error, restart yang tidak sempurna, dan eror pada perangkat lunak yang berhubungan langsung dengan OS komputer.
6. Hardware Troubleshooting
Seperti namanya, jenis pemecahan masalah ini terkait perangkat keras komputer (hardware). Mulai dari RAM, Hard Disk, motherboard, dan masih banyak lagi lainnya. Identifikasi masalah dilakukan untuk perbaikan sesuai dengan kondisi komputer.
Berdasarkan penyebab masalah, ada beberapa jenis troubleshoot yaitu faktor desain yang buruk, sistem yang buruk, kesalahan tidak disengaja, dan kebiasaan pengguna yang salah.
1. Faktor desain yang buruk
Desain yang buruk dapat menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman ketika menggunakan komputer atau jaringan. Misalnya bentuk port yang tidak biasa, kesalahan memasukkan port, dan sejenisnya.
2. Kualitas sistem yang buruk
Masalah yang muncul pada perangkat komputer bisa dikarenakan kualitas bawaan yang buruk. Upaya pemecahan masalah ini dapat dilakukan dengan mengikuti manual dari produk yang bersangkutan.
3. Kesalahan secara tidak disengaja
Terkadang pengguna secara tidak sadar memencet tombol keyboard atau mengarahkan kursor pada perintah tertentu. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada sistem komputer. Upaya pemecahan masalah bisa dilakukan dengan restart atau menggunakan tombol Fn + F5/F7.
4. Kebiasaan pengguna yang salah
Jenis pemecahan masalah ini dilakukan untuk mengidentifikasi eror yang mungkin disebabkan karena kebiasaan pengguna. Misalnya membuka aplikasi yang cukup banyak dalam waktu bersamaan atau terlalu cepat melakukan aksi ketika sistem sedikit down.
Cara Kerja Troubleshooting
Ada beberapa tahapan dalam upaya pemecahan masalah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai cara kerja troubleshooting atau pemecahan masalah pada sistem komputer.
1. Mengumpulkan informasi
Pertama adalah mengumpulkan informasi seluruhnya terkait permasalahan yang muncul. Ini juga bisa dilakukan untuk mengidentifikasi masalah komputer sekaligus.
2. Mendeskripsikan masalah
Kemudian, troubleshooting dengan mendeskripsikan masalah secara komprehensif. Tujuannya untuk memudahkan menemukan akar permasalahan yang sebenarnya. Misalnya kapan terjadinya eror, gejala, komponen, dan kondisi komputer atau jaringan ketika masalah muncul.
3. Menentukan penyebab masalah
Teknisi komputer dapat melakukan upaya pemecahan masalah dengan metode split-half melalui proses eliminasi. Mencari potensi penyebab dengan dites satu per satu hingga penyebab yang sebenarnya ditemukan.
4. Membuat dan menguji solusi
Berikutnya, membuat dan menguji setiap hipotesis hingga menemukan solusi permasalahannya. Teknisi biasanya melakukan berulang apabila troubleshoot gagal.
5. Menganalisa hasil
Menganalisa hasil dari upaya pemecahan masalah yang sudah dilakukan. Teknisi komputer akan memantau dan menganalisa tindakan yang diambil tidak berpengaruh atau menimbulkan permasalahan baru.
6. Mendokumentasikan proses
Ketika permasalahan berhasil diatasi, maka langkah terakhir adalah mendokumentasikan. Tahap ini dapat berguna untuk membantu Anda jika sewaktu-waktu menemukan permasalahan yang serupa.
Nah, itulah penjelasan mengenai troubleshooting atau upaya pemecahan masalah secara sistematis pada sistem perangkat lunak, jaringan, dan komputer. Jika Anda ingin lebih menguasai kemampuan penyelesaian masalah di bidang IT, daftarkan diri ke kelas ITBOX dan belajar langsung dari mentor berkualitas.


