Hampir semua pekerjaan yang berkaitan dengan angka pasti pernah menggunakan rumus SUMIF di Excel. Dengan menggunakan SUMIF, pekerjaan terkait perhitungan atau pengelolaan data jadi lebih cepat, akurat, dan tentunya hemat waktu.
Sebelum masuk ke penjelasan teknis tentang cara menggunakan SUMIF, ada baiknya memahami dulu kumpulan rumus Microsoft Excel lain yang juga sering dipakai dalam aktivitas sehari-hari.
Daftar Isi Artikel
ToggleMengenal Fungsi SUMIF di Excel
Sebelum mengetahui cara menggunakan rumus SUMIF, ketahui dulu definisi, rincian rumus, dan perbedaannya dengan SUMIFS berikut ini:
Apa Itu Fungsi SUMIF?
Secara sederhana, formula SUMIF menjumlahkan angka dalam sebuah rentang, tapi hanya yang memenuhi sebuah kriteria. Sintaksnya adalah:
=SUMIF(range, criteria, [sum_range]).
Range adalah area yang dicek kriterianya, criteria adalah syaratnya (bisa angka, teks, operator logika, atau referensi sel), sedangkan sum_range bersifat opsional jika area penjumlahan berbeda dari range.
Dalam praktiknya, rumus ini fleksibel untuk kriteria tanggal, teks, angka, bahkan wildcard seperti “*” dan “?”. Prinsipnya, Excel mengecek baris-baris yang cocok dengan kriteria, lalu hanya menjumlahkan nilai yang relevan.
Perbedaan SUMIF dan SUMIFS
Intinya, SUMIF dipakai untuk satu kriteria saja. Tapi kalau Anda butuh lebih dari satu kriteria sekaligus, gunakan SUMIFS.
Misal: jumlahkan penjualan “Produk A” dan “Cabang Jakarta” dan “Bulan Agustus”. Di sini, SUMIFS lebih tepat digunakan karena mendukung perhitungan multi-kondisi.
Simpelnya, SUMIF = satu kriteria, SUMIFS = banyak kriteria. Jadi, pilih fungsi sesuai kebutuhan agar formulanya tetap bersih dan mudah dirawat seiring dataset berkembang.
Kapan dan Di Mana SUMIF Digunakan?

Lalu, apa saja contoh penerapan rumus SUMIF Excel dalam kehidupan sehari-hari? Berikut beberapa di antaranya:
1. Laporan Keuangan
Di laporan keuangan, SUMIF sering dipakai untuk menjumlahkan akun tertentu. Contoh, untuk menjumlahkan semua transaksi dengan “Kategori = Biaya Operasional” saja. Ini membuat rekap jadi lebih cepat tanpa filter manual.
Teknik ini juga membantu saat audit internal. Anda bisa membangun rangkuman per akun, per departemen, atau per vendor secara otomatis. Hasilnya, kontrol biaya lebih presisi dan mudah ditelusuri.
2. Analisis Penjualan
Untuk penjualan, Anda bisa menjumlahkan total omzet per produk, per kanal, atau per sales person. Misalnya, hitung total “Produk A” bulan ini saja. SUMIF memotong waktu analisis karena Anda tidak perlu memindah-mindahkan data ke sheet lain.
Jika dikombinasikan dengan tabel yang rapi, Anda bisa membangun dashboard sederhana yang menjumlahkan nilai sesuai tombol filter atau validasi data.
3. Manajemen Inventaris
Di gudang alias inventory, formula SUMIF bisa memudahkan penjumlahan stok berdasarkan kategori, merk, atau lokasi. Misalnya, totalkan stok “Kategori = Bahan Habis Pakai” agar refill atau restock lebih terencana.
Anda juga bisa menambahkan logika batas minimal. Hasil penjumlahan bisa Anda bandingkan dengan threshold agar reorder point cepat terlihat.
4. Mengolah Database
Saat bekerja dengan database Excel, struktur tabel yang bersih itu penting. Setelah rapi, SUMIF akan lebih akurat. Anda bisa mulai dengan langkah-langkah di membuat database di Excel agar kolom-kolom mudah direferensikan.
Selain itu, wildcard di SUMIF sangat berguna untuk kriteria teks yang bervariasi. Misalnya, Anda bisa menjumlahkan semua item yang diawali kata “Buku” saja.
Cara Menggunakan Rumus SUMIF di Excel dan Contohnya

Sekarang, mari kita masuk ke intinya, yaitu cara menggunakan SUMIF di Excel:
1. Menjumlahkan Data Berdasarkan Kriteria Teks
Kita gunakan contoh yang sebelumnya. Misal, Anda ingin menjumlahkan omzet untuk item yang nama produknya diawali “Buku”. Formula yang bisa dipakai adalah:
=SUMIF(B2:B100,”Buku*”,C2:C100)
Di sini B2:B100 adalah kolom nama produk, kriteria “Buku*” memanfaatkan wildcard * untuk kata yang berawalan “Buku”, dan C2:C100 adalah kolom nilai yang dijumlahkan.
Kalau ingin kriteria tersebut mengandung kata tertentu di tengah-tengah, pakai wildcard *teks*. Misal, Anda bisa menjumlahkan semua item yang mengandung kata “Buku” dengan rumus:
=SUMIF(B2:B100,”*Buku*”,C2:C100)
2. Menjumlahkan Data Berdasarkan Kriteria Angka atau Logika
Untuk contoh ini, mari bayangkan Anda mau menghitung jumlah semua penjualan buku di atas 1.000.000. Maka rumusnya:
=SUMIF(C2:C200,”>1000000″)
Untuk tanggal, gunakan fungsi DATE agar tidak salah baca format, seperti:
=SUMIF(A2:A200,”>”&DATE(2025,1,31),C2:C200)
Format DATE-nya mengikuti tahun, bulan, dan tanggal. Jika mengikuti pendekatan ini, formula SUMIF jadi tetap ringkas, tapi hasilnya presisi.
Belajar Excel Lebih Cepat di ITBOX
Kesimpulannya, SUMIF menjadi rumus yang sangat multifungsi untuk analisis berbasis kriteria. Mulai dari laporan keuangan, penjualan, inventaris, sampai database, Anda bisa membuat rangkuman dengan lebih cepat sekaligus menjaga konsistensi laporan.
Pelajari topik terkait Excel dalam kursus Mengolah dan Analisa Data dengan Excel Complete Series dan lanjutkan ke Conditional Functions: Analisis Data Lebih Dinamis dengan Fungsi IF Bertingkat dari ITBOX!




