Buka 2026 dengan Skill Baru
Diskon 25% untuk Semua Kelas di ITBOX
Periode 4-10 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Kenali Bahaya Malicious Code di Komputer Anda

November 14, 2024

Malicious-Code-ITBOX

Malicious code kini menjadi ancaman serius di dunia digital modern. Serangan ini bisa muncul tanpa disadari melalui email, situs web, atau aplikasi yang tampak aman.

Karena itu, memahami apa itu malicious code dan bagaimana cara mencegahnya sangat penting agar perangkat dan data pribadi tetap terlindungi.

Pengertian Malicious Code

Malicious code adalah istilah umum untuk kode berbahaya yang dirancang khusus untuk menyusup ke dalam sistem komputer Kamu, tanpa sepengetahuan atau izin Kamu.

Kode ini dapat berupa virus, worm, trojan horse, ransomware, atau jenis malware lainnya. Tujuan utama dari malicious code adalah untuk mencuri informasi sensitif, men merusak sistem, atau bahkan mengambil alih kendali penuh atas perangkat Kamu.

Malicious code bekerja dengan cara yang sangat beragam. Beberapa dapat menyamar sebagai program yang berguna untuk menarik korban, sementara yang lain dapat menginfeksi file sistem atau menempelkan diri pada program lain.

Baca Juga: Clickjacking: Teknik Cyber yang Memanipulasi Klik Pengguna

Jenis-Jenis Malicious Code

Malicious code bisa muncul dalam berbagai bentuk dengan cara kerja yang berbeda. Berikut beberapa jenis yang paling sering ditemui:

1. Trojan Horse (Kuda Troya)

  • Cara kerja: Menyamar sebagai program berguna, tapi diam-diam mencuri data atau membuka akses bagi hacker.
  • Contoh: Aplikasi yang mengaku mempercepat komputer, tapi justru menginstal ransomware.

2. Worm

  • Cara kerja: Dapat menggandakan diri dan menyebar otomatis ke komputer lain tanpa izin pengguna.
  • Contoh: Worm yang menyebar lewat email dan menginfeksi seluruh jaringan kantor.

3. Ransomware

  • Cara kerja: Mengunci atau mengenkripsi file penting dan meminta tebusan agar bisa dibuka kembali.
  • Contoh: Serangan yang memblokir seluruh file dan menuntut pembayaran dalam bentuk cryptocurrency.

4. Rootkit

  • Cara kerja: Menyembunyikan malware di sistem agar tidak terdeteksi, sambil memberi akses penuh ke penyerang.
  • Contoh: Rootkit di sistem operasi yang membuat malware lain sulit dihapus oleh antivirus.

5. Adware

  • Cara kerja: Memunculkan iklan pop-up yang mengganggu, sering kali ikut terinstal saat mengunduh software gratis.
  • Contoh: Iklan tak diinginkan yang terus muncul saat browsing internet.

Cara Kerja Serangan Malicious Code

Bagaimana malicious code dapat menyusup ke dalam sistem komputer dan melakukan aksinya? Mari kita bahas lebih dalam mengenai mekanisme kerja dari berbagai jenis malicious code.

1. Vektor masuk (infeksi awal)

Penyerang mengirimkan kode lewat email phishing, lampiran berbahaya, link palsu, file terunduh, perangkat USB, atau celah pada aplikasi/website. Ini adalah pintu pertama supaya kode bisa masuk ke komputer atau jaringan.

2. Eksekusi kode

Begitu file atau skrip dibuka/dijalankan, malicious code mulai berjalan. Kadang perlu korban mengklik; kadang kode mengeksploitasi celah supaya berjalan otomatis tanpa interaksi.

3. Pengumpulan informasi lingkungan

Kode jahat memeriksa sistem: versi OS, aplikasi terpasang, hak akses pengguna, dan perangkat yang terhubung. Informasi ini dipakai untuk menentukan langkah berikutnya.

4. Persistensi (bertahan di sistem)

Untuk tetap aktif setelah restart, malware memasang dirinya ke lokasi yang selalu dijalankan OS (mis. registry, startup folder, cron job) atau memodifikasi layanan sistem agar otomatis hidup kembali.

5. Kenaikan hak akses (privilege escalation)

Jika berjalan dengan hak terbatas, malware mencoba mendapatkan hak lebih tinggi (admin/root) dengan mengeksploitasi kerentanan, sehingga bisa mengubah file sistem atau mematikan proteksi.

6. Pergerakan lateral

Dalam jaringan, malicious code mencoba menyebar ke komputer lain (melalui kredensial, share file, atau eksploitasi jaringan) agar jangkauan serangan lebih luas.

7. Aksi payload (tujuan akhir)

Ini langkah inti: mencuri data, mengenkripsi file untuk ransomware, memasang backdoor, atau mengintai aktivitas pengguna. Payload disesuaikan tujuan penyerang.

8. Penghapusan jejak & obfuscation

Banyak malware menghapus log, mengganti nama file, atau menyamarkan komunikasinya ke server penyerang agar sulit terdeteksi dan dianalisis.

9. Eksfiltrasi data / komunikasi dengan penyerang

Jika tujuan mencuri data, malware mengirimkan informasi keluar melalui saluran terenkripsi atau saluran tersembunyi; atau membuka koneksi remote untuk kontrol jangka panjang.

Bahaya Malicious Code pada Sistem Digital

bahaya-malicious-code

Serangan malicious code bisa menimbulkan banyak dampak buruk. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Kerugian Finansial: Data keuangan bisa dicuri, sistem bisnis terganggu, dan biaya perbaikan biasanya sangat mahal.
  2. Kerusakan Reputasi: Jika sistem terserang, kepercayaan pelanggan atau mitra bisnis bisa menurun karena dianggap tidak aman.
  3. Kehilangan Data: File penting bisa terhapus, rusak, atau tidak bisa dibuka lagi.
  4. Gangguan Operasional: Komputer atau sistem bisa berjalan lambat, error, bahkan tidak bisa digunakan sama sekali.
  5. Pelanggaran Privasi: Informasi pribadi seperti nama, alamat, atau kata sandi bisa bocor dan digunakan untuk penipuan.
  6. Ancaman Keamanan Nasional: Jika menyerang sistem besar seperti jaringan listrik atau data pemerintah, serangan ini bisa mengganggu stabilitas negara.

Cara Menghindari Malicious Code

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk melindungi sistem Kamu dari ancaman malicious code, ada beberapa langkah proaktif yang dapat Kamu lakukan.

1. Selalu Perbarui Sistem dan Aplikasi

  • Pembaruan Keamanan: Pembaruan perangkat lunak seringkali berisi patch keamanan yang memperbaiki kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh malicious code.
  • Versi Terbaru: Pastikan sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya selalu menggunakan versi terbaru.

2. Gunakan Perangkat Lunak Antivirus yang Andal

  • Deteksi dan Penghapusan: Antivirus yang baik dapat mendeteksi dan menghapus berbagai jenis malicious code sebelum menyebabkan kerusakan.
  • Pembaruan Tanda Tangan: Pastikan antivirus Kamu selalu diperbarui dengan tanda tangan virus terbaru.

3. Hati-hati dengan Email dan Lampiran

  • Pengirim yang Tidak Dikenal: Hindari membuka email atau lampiran dari pengirim yang tidak dikenal, terutama jika mengandung tautan atau file yang mencurigakan.
  • Verifikasi Tautan: Sebelum mengklik tautan, pastikan tautan tersebut mengarah ke situs web yang terpercaya.

4. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

  • Kombinasi Karakter: Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol untuk membuat kata sandi yang sulit ditebak.
  • Manajemen Kata Sandi: Gunakan pengelola kata sandi untuk menyimpan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.

5. Hindari Jaringan Wi-Fi Publik yang Tidak Terenkripsi

  • Risiko Keamanan: Jaringan Wi-Fi publik seringkali tidak aman dan dapat digunakan oleh hacker untuk menginfeksi perangkat Kamu dengan malicious code.
  • VPN: Jika Kamu harus menggunakan jaringan Wi-Fi publik, gunakan layanan VPN untuk enkripsi lalu lintas data Kamu.

6. Buat Cadangan Data Secara Berkala

  • Pencegahan Kehilangan Data: Dengan membuat cadangan data secara teratur, Kamu dapat memulihkan data yang hilang atau rusak akibat serangan malicious code.
  • Penyimpanan Eksternal: Simpan cadangan data Kamu di perangkat penyimpanan eksternal atau di cloud storage yang aman.

7. Edukasi Diri dan Keluarga

  • Kesadaran Keamanan: Tingkatkan kesadaran diri dan keluarga tentang ancaman malicious code dan cara mencegahnya.
  • Praktik Aman: Ajarkan kepada keluarga dan teman cara mengenali phishing, email spam, dan ancaman online lainnya.

8. Gunakan Firewall

  • Perlindungan Tambahan: Firewall bertindak sebagai tembok api yang melindungi sistem Kamu dari akses yang tidak sah.
  • Filter Lalu Lintas: Firewall dapat memblokir lalu lintas jaringan yang mencurigakan.

9. Hindari Mengunduh Program dari Sumber yang Tidak Terpercaya

  • Perangkat Lunak Ilegal: Hindari mengunduh perangkat lunak bajakan atau dari situs web yang tidak terpercaya.
  • Verifikasi Pengembang: Pastikan Kamu mengunduh perangkat lunak dari situs web resmi pengembang.

10. Periksa Secara Berkala

  • Pindai Sistem: Lakukan pemindaian sistem secara berkala dengan antivirus dan perangkat lunak keamanan lainnya.
  • Periksa Log: Periksa log sistem untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

Baca Juga: Cyber Hack : 5 Jenis-Jenis & Modus Kejahatan Siber

Lawan Malicious Code dengan Kursus Cyber Security ITBOX

Dengan memahami cara kerja malicious code, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif, seperti menginstal perangkat lunak antivirus yang terpercaya, secara teratur memperbarui sistem operasi dan aplikasi, serta berhati-hati dalam membuka email atau tautan dari sumber yang tidak dikenal. 

Ingin memperdalam pengetahuan Kamu tentang keamanan siber? Ikuti kursus online Cyber Security di ITBOX, mengapa harus ITBOX?

  • Kamu bisa belajar di mana saja dengan fleksibel melalui video pembelajaran mandiri.
  • Video-video pembelajarannya disusun dengan baik dan mudah dipahami.
  • Tersedia forum diskusi untuk bertukar pikiran.
  • Bagi yang memilih paket lengkap, tersedia fasilitas konsultasi 1 kali setiap bulan selama satu bulan.

Tunggu apa lagi? Daftarkan diri kamu di kursus online cyber security di ITBOX dan jadilah profesional keamanan siber yang handal.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill