Apakah Anda pernah mendengar istilah kriptografi? Kriptografi adalah salah satu teknik untuk menjaga keamanan sebuah informasi. Terlebih di dunia cyber security, kriptografi merupakan komponen penting dalam menjaga kerahasiaan data siber. Keamanan data penting dilindungi untuk mencegah pelanggaran data atau data breach.
Simak artikel berikut untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kriptografi.
Daftar Isi Artikel
ToggleKriptografi Adalah
Kriptografi adalah gabungan dari bahasa Yunani, kryptós dan graphein. Kryptós artinya tersembunyi atau rahasia. Sedangkan graphein artinya menulis. Bisa diartikan kriptografi adalah teknik melindungi informasi dengan menggunakan ilmu matematika seperti algoritme kode, enkripsi, dan hash.
Aspek keamanan informasi yang berkaitan dengan kriptografi adalah kerahasiaan, kredibilitas, integritas, keabsahan, dan autentikasi data. Informasi dapat berupa file pada hard drive, komunikasi elektronik antara dua pihak atau lebih, atau perhitungan data.
Tujuan utama kriptografi adalah keamanan. Informasi penting dapat terjaga kerahasiaan dan keotentikannya.
Kriptografi memiliki cara kerja sebagai berikut : awalnya, pengirim pesan mengatur sandi di pesan awal. Nantinya pesan tersebut akan menjadi kode yang hanya penerima pesan tersebutlah yang bisa membacanya.
Nantinya, penerima pesan yang akan mengembalikan kode-kode yang didapatkan untuk membaca pesan asli.
Tujuan Kriptografi
Untuk mencapai tujuan keamanan informasi, kriptografi menggunakan sejumlah algoritme kriptografi tingkat rendah. 4 tujuan utama kriptografi adalah :
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Untuk menjaga isi informasi, penting untuk menerapkan kerahasiaan. Hal ini wajib dilakukan kepada siapa saja. Kriptografi menjamin data hanya bisa diakses oleh pihak tertentu serta melindungi data tersebut dari pihak yang tidak berhak.
Untuk mencapai tujuan ini, pastikan bahwa yang memiliki kunci rahasia hanya si penerima pesan atau otoritas yang memiliki kunci rahasia untuk membuka informasi terkait.
2. Integritas (Integrity)
Kriptografi memastikan bahwa informasi tidak dimanipulasi, dirusak, diganti, diduplikasi, dan adanya perubahan data yang tidak sah. Hal tersebut bisa dilakukan oleh penjahat siber seperti hacker.
Karan itulah dibutuhkan sistem yang mampu mendeteksi terjadinya manipulasi data yang dilakukan pihak lain. Manipulasi data bisa berupa penghapusan atau penyisipan data lain ke dalam data asli.
3. Autentikasi
Dalam kriptografi, autentikasi berkaitan dengan identifikasi atau pengenalan. Dalam hal ini, kedua pihak saling berkomunikasi dan wajib memperkenalkan diri.
Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi keaslian identitas pengguna. Karena itulah, jika suatu pihak menerima informasi tersebut, mereka wajib diidentifikasi untuk memastikan keaslian dari informasi yang telah diterima.
Dalam kriptografi, autentikasi akan berlangsung dengan pengenalan dan identifikasi. Informasi tersebut bisa berisi data ataupun waktu pengiriman dan juga lainnya.
4. Nonrepudiation
Tujuan terakhir adalah Non repudiation, atau biasa disebut dengan anti penyangkalan. Upaya ini bertujuan untuk mencegah adanya penyangkalan atau penolakan terhadap pengiriman informasi oleh pihak yang mengirim.
Jenis-Jenis
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis kriptografi :
1. Symmetric Key (Simetris)
Symmetric key atau kriptografi simetris adalah salah satu algoritma kriptografi kunci simetris dan kripto polyalphabetic, yang biasa disebut dengan hill cipher atau kode hill. Jenis kriptografi ini diciptakan di tahun 1929 oleh Lester S. Hil di tahun 1929. Tujuannya yaitu untuk mewujudkan cypher yang sulit dipecahkan meskipun menggunakan teknik analisis frekuensi.
Di symmetric key, pengirim dan penerima informasi hanya menggunakan satu kunci saat melakukan eksripsi. Standar algoritma yang digunakan di metode ini ialah AES (Advanced Encryption System).
2. Asymmetric Key (Asimetris)
Jenis kriptografi asimetris memanfaatkan dua jenis kunci yang saling berkaitan. Algoritma kunci ini menggunakan public key dan private key.
Kedua kunci ini memiliki fungsi yang berbeda untuk mengenkripsi pesan. Public key bersifat tidak dirahasiakan dan bisa dilihat oleh siapa saja. Sedangkan private key bersifat rahasia dan hanya bisa dilihat oleh orang tertentu saja.
Standar algoritma yang digunakan di metode ini adalah RSA.
3. Hash Function
Hash function adalah jenis kriptografi yang menggunakan persamaan matematika. Karena hal tersebut, metode ini tidak memerlukan kunci apapun karena telah disesuaikan untuk pengiriman data satu arah.
Hash function menggunakan sistem merangkum informasi lalu mengirim penjelasan hasil dari rangkumannya. Algoritma akan mengambil nilai numerik sebagai input sehingga dapat menghasilkan pesan yang akan diringkas oleh Hash.
Penutup
Itulah penjelasan mengenai definisi, tujuan, dan jenis-jenis kriptografi. Kriptografi adalah teknik untuk menjaga dan melindungi informasi yang ada di dalam saluran komunikasi dengan menggunakan kode-kode tertentu.
Dengan adanya metode ini, pengirim dan penerima pesan dapat melihat isi informasi di dalamnya. Namun pesan tersebut hanya bisa dilihat oleh sang pengirim dan penerima pesan.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai perlindungan siber, ikuti kursus Cyber Security di ITBOX dan kunjungi itbox.id untuk melihat kelas-kelas lainnya yang mungkin Anda minati!


