Buka 2026 dengan Skill Baru
Diskon 25% untuk Semua Kelas di ITBOX
Periode 4-10 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Grid System dalam Desain Grafis: Pengertian, Manfaat untuk UI Design

December 2, 2024

Ketika berbicara tentang desain web yang rapi dan responsif, grid system adalah salah satu elemen paling sering luput dari perhatian. Padahal grid merupakan kerangka ajaib yang memastikan elemen-elemen dalam halaman web kamu tersusun rapi, seimbang, dan mudah dilihat di berbagai perangkat.

Mau tahu lebih jauh tentang cara grid system bekerja dan bagaimana menerapkannya dalam desain kamu? Yuk, simak artikel ini sampai habis.

Baca juga: Apa Itu UI/UX ? Yuk Belajar UI/UX Pemula

Pengertian Apa itu Grid System

Grid system adalah kerangka kerja yang digunakan dalam desain visual untuk menyusun konten secara konsisten dan teratur. Konsep ini sangat membantu desainer dalam mengatur elemen-elemen pada halaman agar terlihat rapi dan seimbang. 

Grid system bisa berupa kolom tunggal atau beberapa kolom tergantung pada kompleksitas konten.

Setiap kolom, margin, dan gutter (jarak antar kolom) bekerja bersama untuk menciptakan aliran visual yang nyaman.

Misalnya, dalam desain web responsif, grid system memastikan bahwa konten dapat menyesuaikan ukurannya sesuai dengan perangkat yang digunakan pengguna, dari desktop hingga ponsel.

Lebih dalam lagi, grid system juga memungkinkan fleksibilitas dalam menempatkan elemen dinamis. Beberapa tipe grid yang banyak digunakan, antara lain:

  • Grid Kolom Tunggal: Biasanya digunakan untuk blog atau artikel karena fokusnya adalah pada satu aliran teks yang konsisten.
  • Grid Multi-Kolom: Digunakan dalam desain yang lebih kompleks untuk mengatur konten berbeda, seperti galeri foto, produk, atau katalog.
  • Grid Modular: Membagi layout menjadi blok atau modul yang lebih kecil dan dapat digunakan untuk strukturisasi yang lebih variatif, seperti di dashboard atau desain e-commerce.

Manfaat Grid System dalam Desain Grafis

Grid system bukan hanya sekadar kerangka kerja, tetapi juga membawa sejumlah manfaat dalam desain grafis, diantaranya:

Meningkatkan Konsistensi dan Keseragaman Desain

Dengan menggunakan grid system, desainer dapat memastikan bahwa elemen-elemen desain, seperti teks, gambar, dan tombol, memiliki ukuran dan posisi yang seragam di seluruh proyek.

Dengan begitu, tampilan yang dimiliki jadi terlihat lebih profesional dan memudahkan pengguna untuk memahami dan berinteraksi dengan konten.

Memudahkan Proses Desain dan Pengembangan

Grid system menyediakan panduan visual yang jelas, sehingga desainer dapat lebih cepat dan efisien dalam menentukan posisi elemen.

Hal ini sangat menguntungkan dalam proyek yang melibatkan banyak kolaborator, karena semua orang dapat merujuk pada sistem yang sama untuk menjaga keselarasan dan konsistensi.

Membantu Menciptakan Hierarki Visual yang Jelas

Dengan membagi layout menjadi kolom dan baris, grid system membantu desainer mengorganisir informasi dengan cara yang logis.

Membagi layout ini memungkinkan pembaca untuk dengan mudah mengikuti aliran konten dan memahami prioritas informasi, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Meningkatkan Keterbacaan dan Pengalaman Pengguna

Desain yang terstruktur dengan baik menggunakan grid system tidak hanya lebih estetis, tetapi juga lebih mudah dibaca.

Jarak yang konsisten dan pengelompokan elemen membantu mengurangi kebingungan dan membuat informasi lebih mudah diakses.

Pengguna akan merasa lebih nyaman saat menjelajahi konten, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan kepuasan mereka.

Jenis-Jenis Grid System

Grid system memiliki berbagai jenis yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan desain. Jenis-jenis tersebut, diantaranya:

Grid Modular

Grid modular terdiri dari unit-unit persegi atau persegi panjang yang terorganisir dalam sebuah layout.

Setiap modul dapat diisi dengan elemen desain, memberikan kebebasan untuk mengatur konten secara fleksibel.

Website majalah online sering menggunakan grid modular untuk menampilkan artikel, gambar, dan iklan dalam format yang rapi dan teratur, sehingga memudahkan pembaca untuk menavigasi berbagai konten.

Grid Hierarkis

Grid hierarkis fokus pada pengaturan elemen berdasarkan pentingnya informasi. Dalam jenis grid ini, elemen-elemen utama diletakkan pada posisi yang lebih dominan, sementara elemen-elemen pendukung ditempatkan di tempat yang kurang mencolok. 

Banyak situs e-commerce menerapkan grid hierarkis untuk menampilkan produk unggulan di bagian atas halaman, sementara produk lainnya ditampilkan di bawahnya dengan ukuran dan penempatan yang lebih kecil.

Grid Baseline

Grid baseline menggunakan garis dasar (baseline) untuk menyelaraskan elemen teks. Ini sangat penting untuk menjaga konsistensi tipografi dan memudahkan pembacaan.

Setiap elemen teks diposisikan berdasarkan garis dasar yang ditetapkan, sehingga memberikan keselarasan yang lebih baik.

Dalam desain buku atau majalah, grid baseline memastikan bahwa semua teks berada pada garis yang sama, membuat pengalaman membaca menjadi lebih nyaman dan teratur.

Grid Custom

Grid custom adalah grid yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik proyek. Desainer dapat menggabungkan elemen dari berbagai jenis grid untuk menciptakan layout yang unik dan sesuai dengan tujuan desain.

Situs web interaktif biasa menggunakan grid custom yang menggabungkan elemen modular dan hierarkis yang memungkinkan fleksibilitas dalam menampilkan konten dinamis sambil tetap menjaga struktur yang jelas.

Grid System dalam UI Design

Penerapan grid system dalam desain website dan aplikasi sangat penting untuk menciptakan tata letak yang teratur, responsif, dan mudah digunakan. Karena itu, mari pelajari beberapa cara penerapan grid system pada desain website dan aplikasi yang perlu kamu ketahui:

1. Struktur Tata Letak

Grid system membantu dalam membangun struktur tata letak yang konsisten. Desainer dapat menggunakan grid untuk membagi halaman menjadi kolom dan baris, memastikan elemen-elemen seperti teks, gambar, dan video terorganisir dengan baik.

Misalnya, sebuah website dapat memiliki grid dengan tiga kolom yang memungkinkan penempatan konten utama di tengah dan elemen tambahan di sampingnya.

2. Responsivitas

Dengan grid system, desainer dapat membuat desain yang responsif, yang secara otomatis menyesuaikan elemen-elemen di halaman ketika ukuran layar berubah.

Dengan menggunakan framework seperti Bootstrap atau CSS Grid, desainer dapat menetapkan kolom yang akan mengubah ukuran dan posisi elemen berdasarkan perangkat yang digunakan, baik itu desktop, tablet, atau smartphone.

3. Hierarki Visual

Grid system membantu menciptakan hierarki visual yang jelas. Elemen yang lebih penting dapat ditempatkan pada posisi yang lebih dominan dalam grid, sementara elemen yang kurang penting diletakkan di posisi yang lebih rendah.

Hierarki visual memandu pengguna dalam menavigasi konten dan memahami struktur informasi.

4. Keterbacaan dan Aksesibilitas

Penggunaan grid juga meningkatkan keterbacaan konten. Dengan mengatur teks dalam kolom yang teratur, pengguna dapat dengan mudah mengikuti alur bacaan.

Grid baseline, misalnya, membantu menyelaraskan teks sehingga tampak lebih rapi dan profesional, meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

5. Penggunaan dalam Desain Aplikasi

Dalam desain aplikasi mobile, grid system membantu menciptakan tampilan antarmuka (UI) yang terstruktur.

Elemen-elemen seperti tombol, ikon, dan input field dapat disusun dalam grid, memastikan bahwa tampilan tetap rapi dan intuitif.

Hal ini sangat penting untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan memudahkan interaksi.

Cara Menggunakan Grid System

Untuk membuat sistem grid yang efektif dalam desain, berikut adalah langkah-langkah dasar yang dapat diikuti:

1. Tentukan Tujuan Desain

Sebelum memulai, jelaskan tujuan dari desain yang akan dibuat. Apakah itu untuk web, aplikasi, atau media cetak? Memahami konteks ini akan membantu dalam menentukan jenis grid yang paling sesuai.

2. Pilih Jenis Grid

Langkah berikutnya adalah memilih jenis grid yang sesuai dengan desain kamu, seperti berikut:. Jenis-jenis grid yang tersedia, antara lain:

  • Fixed Grid: Ukuran kolom dan baris sudah ditentukan dan tidak berubah.
  • Fluid Grid: Ukuran kolom dan baris dapat menyesuaikan dengan ukuran layar.
  • Modular Grid: Menggunakan kolom dan baris yang saling berpotongan untuk menciptakan modul.

3. Tentukan Jumlah Kolom dan Margin

Tentukan berapa banyak kolom yang akan digunakan dalam desain. Ini biasanya antara 2 hingga 12 kolom tergantung pada kompleksitas desain.

Tentukan juga margin (ruang kosong di sekitar elemen) untuk memberikan ruang napas pada elemen-elemen desain.

4. Buat Garis Utama

Buat garis utama untuk membagi area desain menjadi kolom-kolom yang telah ditentukan. Garis ini dapat dibuat menggunakan perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator, Figma, atau Canva.

5. Atur Gutter

Gutter adalah ruang kosong antara kolom-kolom. Pastikan jarak antar kolom cukup untuk mencegah elemen terlihat terlalu berdesakan.

6. Tambahkan Elemen Desain

Mulailah menempatkan elemen-elemen desain (teks, gambar, tombol, dll.) ke dalam grid sesuai dengan struktur yang telah dibuat. Pastikan elemen-elemen tersebut teratur dan mudah dibaca.

7. Uji Responsivitas

Jika desain ditujukan untuk web atau aplikasi, pastikan untuk menguji responsivitas grid pada berbagai ukuran layar. Pastikan elemen tetap teratur dan mudah diakses di semua perangkat.

8. Evaluasi dan Sesuaikan

Setelah menyelesaikan desain awal, evaluasi tata letak dan fungsi dari grid tersebut. Lakukan penyesuaian jika diperlukan untuk meningkatkan keterbacaan dan estetika.

Belajar juga: Design Thinking: Tahapan, Manfaat dan Contohnya

Grid System Penting dalam Desain Grafis (UI/UX Design) pada Website

Dengan memahami cara kerja grid, desainer dapat menciptakan tata letak yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga fungsional. Namun, penting untuk diingat bahwa belajar tidak berhenti di situ.

Desainer perlu terus bereksperimen dengan berbagai jenis grid, memahami aplikasinya dalam konteks yang berbeda, dan tetap mengikuti tren serta teknik terbaru dalam desain. 

Jika kamu ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam desain web, pertimbangkan untuk mengikuti kursus online.

Belajar Web Developer Online di ITBOX akan memberimu dasar yang kuat dalam pemrograman dan desain, serta kesempatan untuk menerapkan grid system secara efektif dalam proyek nyata.

Atau, jika kamu tertarik untuk mengembangkan aplikasi mobile, jangan lewatkan kesempatan untuk Belajar Flutter Online di ITBOX, dan jelajahi dunia pengembangan aplikasi yang seru.

Yuk jangan ragu untuk bergabung dan tingkatkan keterampilanmu hari ini bersama ITBOX yang menghadirkan kursus yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang fleksibel dan efektif. 

Dengan fitur unggulan seperti self-teaching, kamu bisa belajar secara mandiri melalui video berkualitas tinggi yang dapat diakses seumur hidup. Tidak adanya tugas proyek juga memungkinkan kamu untuk fokus sepenuhnya pada pemahaman materi, memaksimalkan pembelajaran tanpa hambatan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang kursus online ini dan cara mendaftarnya, kunjungi situs web ITBOX sekarang.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill