DDOS Adalah : Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

January 26, 2024

ddos adalah

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kejahatan siber juga semakin berevolusi. DDOS adalah salah satu kejahatan siber yang paling populer digunakan oleh peretas atau penjahat siber. 

Penyerang biasanya akan menggunakan banyak komputer untuk menyerang suatu website dengan traffic yang sangat tinggi, hingga website berhenti bekerja sama sekali.

DDOS adalah serangan yang paling umum terjadi pada website dan menyebabkan kerugian besar terhadap bisnis atau institusi.

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu DDOS!

DDOS Adalah..

Distributed Denial of Service atau DDOS adalah serangan siber yang dilakukan dengan cara membanjiri jaringan internet oleh traffic palsu pada server, sistem, atau jaringan. Biasanya, serangan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa komputer host penyerang. 

Serangan tersebut terus dilakukan hingga komputer target tidak bisa diakses karena tidak mampu mengatur semua traffic yang membanjiri server tersebut. Caranya yaitu dengan mengirim request ke server secara terus menerus dengan transaksi data yang besar.

Serangan DDOS memiliki jangkauan luas, bahkan dapat menargetkan berbagai jenis industri dan perusahaan di seluruh dunia. Biasanya, industri yang lebih sering ditargetkan adalah e-commerce, telekomunikasi, dan game.

DDOS adalah serangan siber yang umum dan bisa berpotensi membahayakan bisnis, penjualan, hingga reputasi pengelola website.

Keberhasilan teknik DDOS dipengaruhi oleh kinerja firewall dan kemampuan server, apakah mampu menampung seluruh request yang diterima atau tidak. 

Cara Kerja DDOS

Serangan DDOS memiliki cara yang berbeda tergantung tekniknya. Berikut tiga teknik serangan DDOS yang biasa digunakan oleh hacker untuk melancarkan aksinya : 

1. Request Flooding

Yang pertama ada request flooding. Request flooding adalah teknik serangan yang dilakukan dengan cara mengirim banyak request hingga membanjiri jaringan.

Akibatnya, pengguna yang terdaftar tidak dapat mengakses website tersebut karena banyaknya request/permintaan yang masuk, sehingga pengguna tidak dapat dilayani.

2. Traffic Flooding

Traffic flooding adalah teknik serangan yang dilakukan dengan mengirim banyak data untuk membanjiri traffic jaringan internet. Sama seperti request flooding, karena serangan ini semua pengguna tidak bisa mengakses website karena traffic flooding tersebut.

3. Mengubah Sistem Konfigurasi

Dibandingkan dengan 2 teknik yang telah disebutkan sebelumnya, serangan ini masih jarang digunakan oleh hacker karena lebih sulit.

Cara kerjanya yaitu dengan mengubah pengaturan server atau merusak komponen dalam website, yang membuatnya tidak dapat diakses.

Tujuan dari semua teknik DDOS adalah untuk menghabiskan bandwidth yang dimiliki oleh website target serangan.

Ciri-Ciri Website yang Terkena DDOS

Biasanya, serangan DDOS terjadi secara mendadak. Karena itulah sebaiknya pemilik website harus mengetahui ciri-ciri website yang terkenal serangan DDOS agar bisa terhindar dari kerusakan yang lebih parah.

Ciri-ciri website yang terkena DDOS adalah : 

1. Kecepatan Website Menurun

Ciri-ciri pertama yang dapat dilihat yaitu kecepatan website. Kecepatan website yang terkena serangan DDOS biasanya menurun meskipun tidak ada peningkatan traffic secara signifikan.

Website yang lambat dapat menjadi masalah, karena pastinya pelanggan ingin mengakses website dengan lancar tanpa adanya hambatan.

Dengan kecepatan yang lambat, mengakses file atau website pun membutuhkan waktu yang lebih lama.

2. Penggunaan Bandwidth Berlebih

Kenaikan traffic yang sangat drastis dan padat dapat membutuhkan lebih banyak bandwidth. Hal itu dapat berakibat kepada konsumsi bandwidth yang melonjak secara drastis.

Jika penggunaan bandwidth mencapai batasnya, website tidak dapat diakses. Karena itulah, penting untuk memantai penggunaan bandwidth agar terus bersiaga dan bisa langsung melakukan langkah pencegahan.

3. Muatan CPU Tinggi

Bukan hanya bandwidth, muatan CPU bisa tiba-tiba meningkat dan sangat tinggi padahal tidak ada proses yang dijalankan. Karena hal ini, Anda tidak bisa melihat sistem yang menggunakan CPU.

Tingginya muatan CPU dapat membuat kinerja website menurun sehingga tidak bisa diakses oleh pengguna.

4. Traffic yang Tidak Wajar

Website yang terkena serangan DDOS akan menerima traffic yang tidak wajar dari alamat IP tertentu. Pengunjung website biasanya memiliki profil atau perilaku yang serupa, seperti tipe perangkat, lokasi, browser yang digunakan, dan sebagainya.

Selain itu, bisa juga adanya spam email yang datang di waktu yang hampir bersamaan dalam jumlah banyak.

Cara Menghindari Serangan DDOS

Setelah mengetahui ciri-ciri website yang terkena serangan DDOS, Anda harus mengetahui bagaimana cara menghindari serangan DDOS.

Jika tidak ingin kehilangan pelanggan atau pengunjung website, DDOS perlu dihindari secepat mungkin. Bahkan, serangan ini dapat membawa dampak yang besar bagi website, seperti penurunan ranking SEO di SERP mesin pencarian. 

Hal itu disebabkan karena algoritma mesin pencarian tidak akan menempatkan website yang dianggap berbahaya dan tidak aman di halaman pertama untuk melindungi kenyamanan pengguna.

Berikut cara untuk menghindari serangan DDOS : 

1. Memantau Traffic Secara Berkala

Anda dapat memulainya dengan memantau traffic yang masuk ke website Anda secara berkala. Selain mengetahui tingkat kepopuleran website, ini juga dapat memantau ada atau tidaknya serangan DDOS.

Mulailah dengan mempelajari pola traffic untuk menjadi gambaran traffic pada website secara umum. Pemilik website harus mengetahui yang mana normal traffic dan high traffic.

Jika terjadi lonjakan pada traffic yang cukup mencurigakan, ini bisa saja menandakan adanya aktivitas serangan DDOS.

2. Menambah Bandwidth Jaringan

Agar website mampu menahan serangan DDOS, Anda perlu meningkatkan kapasitas bandwidth jaringan. Semakin besar server, maka semakin bandwidth yang bisa diterima.

Pertama, ketahui level traffic website Anda, lalu siapkan bandwidth extra untuk berjaga-jaga jika muncul lonjakan traffic di suatu waktu.

Dengan begitu, penyerang akan kesulitan untuk melancarkan serangannya jika jaringan Anda memiliki bandwidth yang lebih besar.

Namun, sebenarnya tips ini lebih berguna untuk menghindari serangan DDOS daripada mengatasinya.

3. Menggunakan CDN (Content Delivery Network)

CDN dapat melakukan filter terhadap request yang tidak normal atau mencurigakan dalam website Anda, seperti potensi serangan DDOS. Dengan request yang sudah difilter oleh CDN, traffic website Anda akan lebih seimbang dan server dapat mampu menampung semua request.

Cara kerjanya yaitu CDN menyebarkan traffic ke berbagai server di lokasi yang berbeda. Hal itu dapat menyebabkan pereta kesulitan mencari server asli website Anda yang tadinya merupakan target serangan DDOS.

4. Memasang Proteksi Berlapis

Cara terakhir yang paling penting yaitu memasang proteksi berlapis atau berlipat ganda pada website.

Ada banyak sistem keamanan yang bisa digunakan untuk melindungi website, seperti content filtering, VPN (Virtual Private Network), dan firewall.

Tips terakhir namun tak kalah penting adalah memasang proteksi berlapis padawebsite. Banyak sekali sistem keamanan yang bisa dipasang untuk melindungi website, termasuk firewall, content filtering, dan Virtual Private Network (VPN).

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai DDOS, cara kerja, hingga tips untuk menghindari serangan DDOS. DDOS adalah serangan siber yang populer digunakan oleh peretas. 

Peretas akan membanjiri traffic jaringan dengan banyak request sehingga pengguna website akan merasa kesulitan untuk mengakses sistem tersebut.

Karena itulah, penting untuk mengetahui ciri-ciri serangan DDOS. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, Anda dapat mengidentifikasi DDOS sehingga dapat menghindari serangan tersebut.

Yuk, belajar mengenai keamanan siber dengan ikut kursus Cyber Security di ITBOX!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill