Kompleksnya dunia digital sekarang telah mendorong kita semua untuk memprioritaskan keamanan informasi pribadi. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan sebuah hal yang simpel namun cukup penting, yaitu password atau sandi yang digunakan.
Bagaimana cara memastikan bahwa sistem kita aman dari serangan peretas? John the Ripper, sebuah alat password cracking yang kuat dan serbaguna, hadir sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Bagi para profesional keamanan ataupun seorang ethical hacker, alat ini sangat populer digunakan untuk menguji kekuatan sandi dan memahami adanya celah kerentanan dalam sistem berkat kemampuannya untuk crack berbagai jenis hash password.
Simak artikel ini untuk menemukan pembahasan lebih detail tentang John the Ripper, dimulai dari pengertian, fitur-fiturnya, serta cara instalasi dan penggunaannya di sistem operasional Windows ataupun Linux.
Daftar Isi Artikel
TogglePengenalan John the Ripper: Tool Cracking Password Gratis untuk Keamanan
John the Ripper atau JtR adalah sebuah tools password cracking gratis yang sangat populer digunakan oleh kalangan peretas dan profesional keamanan. Alat ini dirilis sejak tahun 1996 oleh OpenWall dan dapat diimplementasikan ke beberapa platform, termasuk Windows, macOs, serta Linux.
Alat ini cukup fleksibel dan dapat meng-crack berbagai jenis hashing password, seperti LMHash, NTHash, MD5, dan SHA variants. Selain itu, JtR juga menerapkan beberapa mode utama untuk meng-crack password, yaitu single, wordlist, serta increemental.
Baca Juga: Cracker Adalah : Definisi Dan Perbedaan Dengan Hacker
Cara Install John the Ripper di Windows dan Linux: Panduan Praktis
John the Ripper dapat digunakan di sistem operasional Windows maupun Linux. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam menginstalasinya. Oleh karena itu, simak panduan install platform ini untuk masing-masing sistem operasional.
Installasi di Windows
Untuk menginstal John the Ripper di Windows, Kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Unduh File Eksekutif: Langkah pertama adalah kunjungi situs resmi John the Ripper dan unduhlah file eksekutif yang sesuai dengan sistem operasi perangkat kamu. Setelah itu, pilihlah aplikasi versi 1.9.0-jumbo-1 64-bit Windows apabila menggunakan sistem operasi 64-bit.
- Ekstrak File: Setelah unduhan selesai, buka folder download dan ekstrak file zip ke dalam folder yang diinginkan.
- Pindahkan Folder ke C Drive: Buatlah folder baru di C drive dengan nama JohnTheRipper dan pindahkan folder yang telah diekstrak ke dalamnya.
- Buka Command Prompt: Bukalah Command Prompt dan navigasikan ke folder run di dalam folder JohnTheRipper.
- Tipe john dan Tekan Enter: Tipe john dan tekan enter untuk memastikan bahwa John the Ripper telah terinstal dengan benar.
Installasi di Linux
Selanjutnya adalah proses instalasi John the Ripper di Linux. Kamu dapat menggunakan Windows Subsystem for Linux (WSL). Berikut adalah langkah-langkahnya yang bisa diterapkan:
- Unduh Source Code: Pertama-tama, unduhkah source code John the Ripper menggunakan platform Git untuk memudahkan pembaruan.
- Buka PowerShell: Lalu, bukalah PowerShell dan jalankan perintah ubuntu untuk membuka Ubuntu di WSL.
- Instal Library yang Diperlukan: Jalankan perintah-perintah berikut untuk menginstal library yang diperlukan:
- sudo apt update
- sudo apt install gcc
- sudo apt install make
- sudo apt install libssl-dev
- sudo apt install libgmp-dev
- sudo apt install libkrb5-dev
- Buat dan Jalankan John the Ripper: Navigasikan ke folder yang mengandung source code John the Ripper dan jalankan perintah ./configure && make untuk membangun John the Ripper. Setelah selesai, navigasikan ke folder run dan jalankan perintah .\john untuk memastikan bahwa John the Ripper telah terinstal dengan benar.
Mode Cracking Password di John the Ripper: Daftar Metode dan Fungsinya
John the Ripper menawarkan tiga mode utama untuk meng crack password, yaitu Single, Wordlist, dan Incremental. Berikut adalah penjelasannya masing-masing secara singkat:
Mode Single
Mode Single umumnya digunakan untuk menghasilkan variasi kata sandi dari string yang diberikan. Misalnya, jika kamu menggunakan username topgun, mode single ini dapat menghasilkan variasi kata sandi seperti Topgun, ToPgUn, tOpGuN, dan seterusnya.
Kamu juga dapat menggunakan flag –format untuk meminta menspesifikasikan jenis hash dan flag –single (-si) untuk mengaktifkan mode ini.
Mode Wordlist
Selanjutnya adalah mode Wordlist yang memanfaatkan daftar kata untuk menghasilkan hash yang akan dibandingkan dengan hash target. Kita contohkan, misalnya saja kamu memiliki file crack.txt yang berisi username dan hash, gunakan perintah john –wordlist=rockyou –format=raw-sha256 crack.txt untuk meretas password menggunakan daftar kata RockYou.
Mode Incremental
Mode Incremental umumnya digunakan untuk mencoba semua kombinasi karakter yang memungkinkan sebagai kata sandi. Misalnya, kamu memiliki file inc.txt yang berisi username dan hash, dan password tersebut dapat diretas dengan menggunakan perintah john –incremental –format=raw-sha256 inc.txt.
Analisis File Hash dan Password Sandi: Memahami Fungsi Utama John the Ripper
John the Ripper bekerja dengan cara menganalisis file hash dan password sandi. Alat ini dapat mendeteksi jenis hash secara otomatis apabila password disimpan dalam bentuk hash, bukan berupa teks biasa. JtR kemudian menggunakan berbagai strategi untuk melakukan peretasan password, termasuk dictionary attacks dan brute force attacks.
Baca Juga: Cara Mengetahui Password WiFi HP dan Laptop
Latest Updates: Fitur Terbaru dari John the Ripper untuk Tahun 2024
Tools peretas password ini terus dikembangkan untuk mendukung password cracking yang lebih cepat dan efektif. Dalam tahun 2024, JtR telah dilengkapi dengan berbagai fitur baru yang meliputi multi-core processor dan GPU untuk meningkatkan kinerjanya. Bahkan, JtR juga dapat meretas lebih dari 411 jenis hash password, membuatnya menjadi sangat fleksibel dalam berbagai situasi keamanan.
Peran John the Ripper dalam Komunitas Ethical Hacking dan Cyber Security
John the Ripper telah menjadi salah satu alat penting yang umum digunakan oleh hacker beretika dan para penguji keamanan profesional. Tools ini dapat memudahkan mereka dalam menguji keamanan sistem dan riset keamanan cyber.
Dengan kemampuan untuk meretas berbagai jenis hash password, JtR dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi kerentanan sistem dan meningkatkan keamanan secara keseluruhan. Oleh karena itu, JtR harus ada dalam toolkit setiap pihak profesional keamanan.
John the Ripper, Kunci Keamanan di Era Digital
Dalam artikel ini, kita telah membahas secara rinci tentang John the Ripper, mulai dari pengenalan dan fitur-fiturnya hingga cara instalasi dan penggunaannya di Windows dan Linux. Kita juga melihat berbagai mode cracking password yang tersedia di JtR dan bagaimana alat ini digunakan dalam komunitas etika hacking dan cyber security.
Apakah kamu tertarik untuk mempelajari cyber security lebih lanjut dan cara menggunakan alat-alat seperti John the Ripper? Yuk, daftarkan dirimu di Kursus Online Cyber Security ITBOX! Dari kursus ini, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dari tingkat mendasar hingga expert dalam bentuk video learning berkualitas HD. Bahkan, video ini dapat diputar secara fleksibel dengan akses seumur hidup, menyesuaikan kebutuhan kamu!
Dengan mengikuti kursus ini, kamu juga bisa mengerjakan quiz dan post test yang kami sediakan untuk mendapat sertifikat secara GRATIS yang bisa dipakai untuk menambah portofolio pribadi kamu.
Nah, bagaimana kalau ada materi yang tidak dimengerti? Tenang saja, ada forum diskusi dan sesi konsultasi bulanan bersama mentor yang bisa kamu manfaatkan juga. Sebanyak 10.000+ Sobat Digital sudah mempercayakan pilihan mereka dengan kami. Tunggu apalagi? Yuk percayakan ITBOX untuk membantumu berkarir dalam bidang cyber security!


