Buka 2026 dengan Skill Baru
Diskon 25% untuk Semua Kelas di ITBOX
Periode 4-10 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
SKILLBOX
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Apa Itu Penetration Testing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

January 26, 2024

penetration testing

Saat ini, hampir semua perusahaan hingga lembaga menggunakan komputer sebagai pengelola data. Namun seiring dengan canggihnya teknologi, kejahatan dan serangan siber pun juga semakin marak terjadi. Karena itulah, penting untuk melakukan penetration testing untuk meningkatkan keamanan sistem.

Penetration testing atau pentest adalah serangkaian metode yang digunakan untuk menemukan kerentanan sistem. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pembobolan dan kerugian yang dialami oleh pelaku bisnis.

Apa itu Penetration Testing?

Penetration testing atau pentest adalah metode yang digunakan untuk mencari celah keamanan dari suatu sistem untuk dievaluasi. Biasanya, pentest juga disebut dengan istilah ethical hacking. 

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan simulasi serangan, sama seperti yang dilakukan hacker.

Dengan melakukan serangan, nantinya akan terlihat apakah sistem tersebut sudah memiliki keamanan yang kuat atau apakah masih ada kerentanan.

Nantinya, evaluasi tersebut dapat berguna sebagai feedback bagi developer atau pengelola sistem agar dapat memperbaiki keamanan sistem komputer mereka.

Lapora hasil pentest dapat memberikan masukan terhadap vulerabilitas sistem, sehingga evaluasi terhadap sistem keamanan komputer pun dapat lebih mudah dijalankan.

Namun, metode ini tidak bisa dilakukan semua orang. Seseorang yang memiliki keahlian di bidang ini disebut sebagai penetration tester atau ethical hacker.

Untuk menjadi penetration tester, Anda wajib mengetahui standar resmi dan memiliki sertifikasi. Maka, pentest dapat dilakukan dengan aman.

Di zaman sekarang ini, semakin banyak perusahaan yang membutuhkan pentester karena kebutuhan untuk melindungi data-data penting pun meningkat.

Karena itulah pentest merupakan sebuah langkah preventif untuk melindungi data dan aset digital, serta meminimalisir kerugian yang akan dialami.

Macam-Macam Penetration Testing

Ada 3 macam penetration testing, berikut penjelasannya : 

1. Black Box Testing

Di metode black box testing, penguji tidak mengetahui informasi apapun tentang sistem yang akan diuji atau dieksploitasi, baik dari infrastruktur maupun source code yang digunakan.

Seorang penetration tester harus mengumpulkan dan menggali dari awal informasi dari targetnya, serta melakukan analisis untuk menentukan jenis serangan yang akan dilakukan.

Dengan kata lain, penguji akan diposisikan sebagai seorang hacker yang harus mampu menemukan dan mengeksploitasi sistem. Jika kemampuan yang dimiliki kurang baik, maka celah sistem belum tentu bisa ditemukan dan diperbaiki.

2. Gray Box Testing

Dalam gray box testing, penguji biasanya hanya menyediakan sebagian informasi tentang rincian program atau sistem yang sedang diuji. Mereka hanya memiliki akses dan infomasi hanya sebatas sebagai seorang pengguna.

Tujuannya yaitu untuk memberikan penilaian keamanan dari pengujian sistem dan simulasi serangan.

Metode ini dapat memungkinkan proses pengujian lebih fokus untuk mengeksploitasi kerentanan dengan risiko yang lebih besar.

3. White Box Testing

White box testing adalah pengujian yang dilakukan secara lengkap dan menyeluruh. Penguji telah memiliki semua informasi yang diperlukan untuk melakukan pentest, seperti source code, OS details, IP address, dan sebagainya.

Biasanya white box testing dilakukan oleh pihak internal perusahaan tersebut. Namun, metode ini memakan waktu paling lama dibadingkan dua metode lainnya.

Hal itu dikarenakan dalam melakukan metode tersebut, tantangan utamanya adalah meneliti, memilah semua data yang diterima, dan mengalokasikan celah pada setiap titik dang dianggap berpotensi untuk diretas.

Metode ini dinilai paling komprehensif terhadap kerentanan internal dan eksternal dari suatu sistem. Karena itulah white box testing dinilai sebagai metode terbaik untuk penetration testing.

Manfaat Penetration Testing

Pentest bermanfaat untuk mengidentifikasi celah atau kerentanan suatu sistem, lalu mengevaluasi dan memperbaikinya.

Berikut manfaat pentest yang sangat penting : 

1. Menemukan Celah dan Kerentanan

Yang pertama, pentest bermanfaat untuk mengidentifikasi celah keamanan sebuah sistem. Meskipun sudah dirasa aman, namun seringkali sistem jaringan kompute memiliki celah yang tidak diketahui. 

Dengan adanya pentest, celah tersebut dapat teridentifikasi sehingga kemudian dapat dilakukan perbaikan agar tidak terjadi serangan atau ancaman dari luar.

Sistem keamanan sebuah sistem atau website pun akan meningkat karena semuah celah dan kerentanan telah diperbaiki.

2. Memperhitungkan Kerugian

Selain dapat mengidentifikasi celah dan kerentanan sistem lalu memperbaikinya, pentest juga memiliki manfaat untuk memperhitungkan kerugian yang mungkin dialami pengembang tersebut.

Ketika terkena serangan siber, perusahaan pengembang aplikasi atau sistem pasti akan mengalami kerugian yang signifikan. Dengan adanya pentest, kerugian yang dialami ketika terjadi serangan siber dapat diperkirakan dan dapat mencari langkah untuk meminimalisirnya.

Cara Kerja Penetration Testing

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan pentest. Berikut cara kerja penetration testing : 

1. Planning (Perencanaan)

Ketika melakukan pentest, hal yang pertama dilakukan adalah melakukan perencanaan atau planning. Seorang pentester akan mengidentifikasi sasaran, ruang lingkup, hingga tujuan dari dilakukan testing.

Selain itu, penting juga untuk mengumpulkan nama domain, jaringan, dan server email.

2. Reconnaissance (Pengumpulan Informasi)

Setelah itu, informasi mengenai sistem yang diuji akan dikumpulkan sebanyak mungkin. Informasi tersebut mencakup alamat IP, firewall, host, sistem operasi, layanan yang ada, dan sebagainya.

Metode yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu scanning.

3. Vulnerability Detection (Analisis Kerentanan)

Setelah mengumpulkan informasi-informasi yang diperlukan, tahapan selanjutnya yaitu menemukan celah atau kerentanan yang bisa digunakan.

Metode tersebut bisa dilakukan menggunakan vulnerability scanner atau alat pemindai kerentanan, atau bisa secara manual.

4. Exploiting (Eksploitasi)

Di tahapan ini, celah yang telah ditemukan akan digunakan untuk menyerang sistem secara tidak sah. Untuk melakukan exploiting, bisa menggunakan backdoor, injeksi SQL, cross-site scripting, rootkit, atau serangan aplikasi web lainnya.

5. Maintaining Access (Pemeliharaan Akses)

Setelah melakukan penyerangan, di tahapan ini akan dilakukan proses untuk melihat adakah kerentanan permanen yang muncul dalam sistem yang telah dieksploitasi sebelumnya. 

Jika durasi kerentanan panjang, peretas akan memiliki akses yang cukup lama hingga lebih dalam.

6. Reporting (Analisis Hasil)

Setelah selesai melewati proses eksploitasi dan pemeliharaan akses, langkah yang terakhir yaitu menganalisa hasil tes yang sudah dilakukan. Dari hasil tes tersebut, nantinya akan disusun laporan berisi temuan celah, potensi dampak serangan, hingga saran untuk memperbaiki sistem keamanan.

Penutup

Metode penetration testing digunakan untuk mengevaluasi kemananan dari sebuah sistem komputer, dengan melakukan simulasi serangan. 

Nantinya hasil evaluasi tersebut akan dijadikan feedback kepada pengelola sistem untuk memperbaiki dan meningkatkan keamanan sistem komputer mereka.

Untuk menjadi seorang penetration tester, tentunya dibutuhkan skill dan keterampilan khusus. Salah satu cara untuk meningkatkan skill tersebut yaitu dengan ikut kursus Cyber Security di ITBOX.

Kunjungi itbox.id untuk info selengkapnya!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0

Level

Course Level

Category

Skill