Special ITBOX 4th Birthday 🎉
MEGA SALE 80% untuk Semua Kelas
Periode: 11-13 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
FUNTASTIC4
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Teknik Pengambilan Sampel: Probability, Non-Probability Sampling

December 18, 2023

teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan inti dari setiap penelitian, dimana teknik pengambilan sampel menjadi penentu utama keberhasilan dan representasi dari data yang diperoleh.

Dua pendekatan utama yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Probability Sampling dan Non-Probability Sampling. Kedua teknik ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam memilih sampel dari populasi yang ingin diteliti.

Probability Sampling, dengan pendekatannya yang acak, memberikan setiap anggota populasi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, sementara Non-Probability Sampling lebih mengandalkan pertimbangan peneliti atau faktor-faktor tertentu dalam pemilihan sampel.

Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang kedua metode pengambilan sampel ini dan bagaimana mereka mempengaruhi validitas serta representativitas data penelitian.

Tujuan Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan berkaitan dengan beberapa cara pengambilan suatu sampel. Tujuan dilakukan teknik tersebut yaitu : 

  • Untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan populasi yang ingin diteliti untuk penelitian.
  • Agar peneliti mendapat data yang lebih akurat namun masih berkaitan dengan populasi yang menjadi sampel suatu penelitian.
  • Dijadikan sebagai acuan dalam mengambil sebuah keputusan.

Teknik Pengambilan Sampel (Probability Sampling)

Dalam ranah ini, Probability Sampling menjadi landasan utama yang memberikan setiap anggota populasi kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari sampel. Beberapa jenis teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam Probability Sampling adalah:

1. Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

Pemilihan sampel berdasarkan kelompok wilayah dalam populasi. Hal ini berguna untuk meneliti perbedaan di berbagai area tertentu.

– Kelebihan:

  • Memudahkan pengumpulan data dari area yang berbeda.
  • Efisien dalam penelitian pada skala besar.

– Kekurangan:

  • Potensi perbedaan besar antar wilayah.
  • Membutuhkan perencanaan yang matang dalam pengelompokan.

Pemahaman mendalam terhadap berbagai teknik pengambilan sampel sangatlah penting dalam memastikan validitas dan representativitas hasil penelitian Anda. Dengan memilih metode yang tepat, Anda dapat memaksimalkan keakuratan dan kebermanfaatan dari setiap sampel yang Anda ambil.

2. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Pengambilan sampel secara acak ini memberikan peluang setara bagi semua anggota populasi. Kelebihannya termasuk mengurangi bias dan memungkinkan pengetahuan akan kesalahan baku dalam penelitian.

– Kelebihan:

  • Mengurangi bias pada populasi.
  • Mengetahui kesalahan baku dalam penelitian.

– Kekurangan:

  • Rendahnya jaminan representativitas sampel.
  • Potensi kesulitan dalam mewakili populasi.

3. Sampel Acak yang Sistematis (Systematic Random Sampling)

Pola sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan tertentu pada populasi. Pendekatannya lebih cepat dan mudah, namun kurang efektif jika urutan tidak sepenuhnya acak.

– Kelebihan:

  • Pelaksanaan yang lebih cepat dan mudah.
  • Kemudahan pengambilan sampel di lapangan.

– Kekurangan:

  • Tidak memprediksi variasi populasi.
  • Kecenderungan mendapatkan sampel seragam jika karakteristik populasi berulang.

4. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

Pengelompokan populasi berdasarkan tingkatan tertentu. Misalnya, dalam studi partisipasi pemilihan umum, pengelompokan berdasarkan usia pemilih.

– Kelebihan:

  • Representasi yang lebih baik dari setiap tingkatan.
  • Akurasi yang lebih tinggi pada masing-masing kelompok.

– Kekurangan:

  • Kompleksitas dalam pengelompokan yang tepat.
  • Memerlukan pemahaman yang baik tentang populasi.

Teknik Pengambilan Sampel (Non-Probability Sampling)

Selain Probability Sampling, terdapat pula teknik pengambilan sampel lain yang dikenal sebagai Non-Probability Sampling.

Berbeda dengan Probability Sampling yang menggunakan pendekatan acak, Non-Probability Sampling didasarkan pada pertimbangan peneliti atau faktor-faktor tertentu yang tidak memastikan setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Mari kita bahas beberapa jenis teknik dalam Non-Probability Sampling:

1. Accidental Sampling

Teknik ini menentukan sampel secara kebetulan, diambil dari individu yang ditemui peneliti pada saat tertentu tanpa pertimbangan kriteria khusus.

– Kelebihan:

  • Sederhana dan cepat dalam pelaksanaannya.

– Kekurangan:

  • Cenderung tidak representatif terhadap populasi karena basis pengambilan sampel yang acak.

2. Purposive Sampling

Teknik ini didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel yang paling sesuai untuk mewakili populasi. Berbagai kriteria seperti demografi, gender, usia, atau karakteristik lainnya menjadi dasar dalam pemilihan sampel.

– Kelebihan:

  • Sampel dapat dipilih sesuai dengan kriteria yang relevan.
  • Mudah diterapkan dan relatif murah.

– Kekurangan:

  • Tidak ada jaminan representativitas sampel terhadap populasi.

3. Snowball Sampling

Teknik pengambilan sampel ini mengandalkan informasi dari sampel sebelumnya untuk menemukan sampel berikutnya. Cocok untuk penelitian yang membutuhkan privasi tinggi seperti dalam studi mengenai kelompok-kelompok khusus.

– Kelebihan:

  • Cocok untuk situasi di mana sampel sensitif sulit dijangkau.
  • Meningkatkan kemungkinan mendapatkan sampel yang relevan.

– Kekurangan:

  • Tidak representatif terhadap populasi secara keseluruhan.

4. Quota Sampling

Menetapkan jumlah sampel yang dibutuhkan sebelumnya, serupa dengan Accidental Sampling, namun dengan menetapkan kuota jumlah sampel yang harus dipenuhi.

– Kelebihan:

  • Praktis karena jumlah sampel telah ditentukan sebelumnya.

– Kekurangan:

  • Rentan terhadap bias karena sampel tidak dipilih secara acak, dan mungkin tidak mewakili variasi populasi.

Cara Mengambil Sampel

Seorang peneliti harus mengetahui cara pengambilan sampel karena sampel tersebut harus representatif atau mewakili populasi. Peneliti akan kesulitan jika meneliti data dari seluruh populasi, terlebih jika populasinyat besar. Tentu saja akan ada kendala waktu dan biaya jika peneliti meneliti seluruh populasi yang ingin diteliti tersebut.

Maka, sampel yang diambil haruslah representatif.  Lalu bagaimana cara mengambil sampel?

  • Menentukan populasi yang akan diteliti.
  • Membuat kerangka sampel dan fenomena yang terjadi.
  • Menentukan teknik sampling yang tepat.
  • Melakukan pengambilan sampel atau pengumpulan data
  • Memeriksa ulang proses sampling tersebut.

Kesimpulan

Setiap teknik pengambilan sampel Non-Probability memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Memahami karakteristik dan situasi yang cocok untuk masing-masing teknik akan membantu Anda dalam memilih pendekatan yang sesuai dengan tujuan riset Anda.

Untuk mendapatkan sampel yang relevan untuk penelitian tersebut, penting untuk memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi dalam pengambilan sampel. Jika Anda tertarik dengan pengolahan data dan penelitian, yuk daftar kursus data analyst di ITBOX. Dapatkan kelas-kelas dan penawaran yang menarik lainnya hanya di ITBOX!

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping

Level

Course Level

Category

Skill