Special ITBOX 4th Birthday 🎉
MEGA SALE 80% untuk Semua Kelas
Periode: 11-13 Desember 2025
Hari
Jam
Menit
Detik
FUNTASTIC4
Periode promo 17-24 Oktober 2025

Cyber Hack : 5 Jenis-Jenis & Modus Kejahatan Siber

December 1, 2023

cyber hack

Di zaman ini yang dimana hampir semua orang mengandalkan teknologi digital, kejahatan siber pun semakin banyak terjadi. Kemajuan teknologi juga ternyata berpengaruh terhadap hal yang buruk. Banyak kasus cyber hack yang terjadi dan memberikan dampak yang merugikan bagi banyak orang.

Baik dari data pribadi hingga data perusahaan, semua terancam terkena cyber hack. Apakah itu cyber hack dan seperti apa jenis-jenisnya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut.

Apa itu Cyber Hack

Cyber hack adalah serangan siber yang dilakukan hacker untuk tujuan tertentu. Serangan ini bisa ditujukan kepada individu maupun perusahaan atau organisasi. 

Hacker atau pelaku biasa melakukannya dengan cara meretas server kemudian mencuri data atau informasi-informasi penting. Tujuan mereka melakukan itu ada bermacam-macam. Bisa mencuri data untuk kepentingan pribadi, mengacaukan sistem untuk keuntungan komunitas, namun ada juga yang hanya sekedar iseng ingin menakut-nakuti.

Cyber hack dapat sangat merugikan korban, baik dari segi finansial hingga jatuhnya reputasi perusahaan. Serangan ini adalah kegiatan ilegal yang melanggar hukum dan norma masyarakat.

Jenis Cyber Hack

Berikut beberapa jenis cyber hack yang sedang marak terjadi di masyarakat : 

1. Pencurian Identitas

Yang pertama yaitu ada pencurian identitas data pribadi atau identity theft. Pencurian data pribadi termasuk cukup sering terjadi. 

Cara para penjahat siber melakukan pencurian data yaitu dengan meretas situs yang dimiliki korban, atau mengakses akun media sosial dan mengambil alih akun tersebut. Dengan melakukan peretasan, pelaku dapat mengakses server sehingga bisa mendapatkan informasi orang tersebut.

Kebanyakan orang mengalamgi pencurian identitas pada website membership hingga situs toko online yang memiliki banyak data pelanggan. Peretas dapat menggunakan informasi atau data yang didapatkan untuk hal-hal yang merugikan.

Sadarkah Anda ketika mendaftarkan akun media sosial Anda diwajibkan mengisi data pribadi yang detail dari tanggal lahir, nomor telepon, hingga  alamat rumah. Anda harus berhati-hati karena jika akun Anda di hack, peretas dapat dengan mudah melihat informasi tersebut.

Selain akun media sosial, peretasan bisa juga terjadi di modus website penyedia lowongan kerja palsu. Sama seperti akun media sosial, pendaftaran untuk website ini juga akan meminta data pribadi yang detail. Karena itulah Anda harus selalu hati-hati dan mengecek apakah website tersebut asli atau palsu.

2. Pembobolan Kartu Kredit

Pembobolan kartu kredit sering terjadi dan memakan banyak korban. Peretas membobol kartu kredit dengan cara mencuri data informasi korban. Nantinya kartu tersebut akan digunakan untuk kepentingan pribadi sehingga korban akan mengalami kerugian finansial karena tagihan akan dilayangkan kepada pemilik asli kartu kredit.

Jenis hyber hack ini biasa disebut dengan carding. Biasanya korban tidak menyadari bahwa kartu kreditnya dibobol oleh pelaku. Korban akan mengetahuinya disaat diminta untuk membayar tagihan yang besar padahal tidak pernah melakukan pengeluaran tersebut. 

Anda harus hati-hati ketika ada email yang berisi tentang pemasangan aplikasi atau diminta memasukkan kode yang mengatasnamakan platform terkenal. Melalui platform tersebut, nantinya akan ada penawaran yang sangat menarik dengan harga miring. Dari aktivitas itulah kasus peretasan kartu kredit dimulai.

Orang juga dapat terkena carding disaat ada permintaan install aplikasi tak dikenal yang ternyata berisi malware di smartphone mereka. Penjahat siber bisa saja sudah mengincar orang yang dipastikan memiliki banyak uang dan memiliki limit kartu kredit yang tinggi.

3. Pencurian Data Perusahaan

Pencurian ini hampir sama dengan pencurian identitas pribadi, namun jenis cyber hack ini tujuannya menyerang perusahaan. Pelaku akan meretas sistem perusahaan atau mengaksesnya secara tidak sah, lalu mencuri data dan informasi-informasi penting.

Data yang dicuri dapat berupa surat izin usaha yang dapat digunakan untuk modus penipuan pengajuan pinjaman ke bank. Nantinya,data yang dicuri tersebut akan digunakan untuk kepentingan pribadi yang bahkan bisa dijual di black market dan harga yang tinggi.

Karena itulah perusahaan sebaiknya memiliki tim keamanan siber untuk menjaga keamanan server atau situ perusahaan untuk menjaga data dan informasi penting mereka dari serangan siber. Selain merugikan perusahaan, pelanggan juga dapat merasakan kerugian karena data mereka juga bisa diretas.

4. Spionase Siber

Spionase siber atau syber spionage merupakan serangan yang dilakukan untuk memata-matai target yang sudah diincar. Target tersebut dapat berupa musuh, kompetitor, lawan politik, dan sebagainya. Cyber hack ini dilakukan secara online dengan memanfaatkan spyware.

Ternyata serangan ini cukup umum ditemukan pada masa pemilihan umum sedang berlangsung. Saingan akan mencari cara untuk mencuri data kompetitor sehingga dapat mengetahui strategi lawan politiknya, bahkan hingga dengan cara ilegal.

Biasanya lawan tidak sadar akan adanya aplikasi spyware yang terpasang di komputer mereka, yang dimana digunakan penyerang untuk memata-matai. Selain mencuri informasi, bahkan ada penyerang yang berhasil mencuri informasi yang sangat rahasia mengenai kebijakan luar negeri suatu negara.

5. Pemerasan Online

Yang terakhir ada pemerasan online atau cyber extortion. Serangan ini banyak terjadi di dunia maya, yang dimana hacker akan memeras korban dengan meminta uang tebusan atas data atau informasi yang dicuri. 

Biasanya data dicuri dari pemasangan malware atau ransomware pada perangkat korban. Kemudian, hacker akan mengendalikan perangkat tersebut dan juga mencuri data atau informasi pribadinya. Nantinya korban akan diperas dan dipaksa untuk membayar jika ingin mengakses perangkat mereka atau mendapatkan datanya kembali.

Berikut contoh kasusnya : Seseorang mengunduh aplikasi dari internet. Ternyata, aplikasi tersebut sudah disusupi malware oleh pelaku. Nantinya malware itu dapat mengendalikan perangkat korban sehingga tidak bisa dibuka oleh korban.

File tersebut akan diretas dan dirubah oleh virus yang sengaja dipasang. Hacker akan mengirimkan catatan yang tertulis pesan kepada korban agar mereka membeli aplikasi tersebut sehingga file yang telah rusak dapat dikembalikan.

Hal ini sangat merugikan korban karena mereka akan diminta tebusan dengan harga yang sangat tinggi. Jadi pilhannya ada 2, membayar dengan harga mahal atau merelakan data penting mereka hilang.

Kesimpulan

Semakin banyaknya pengguna internet, kejahatan siber pun semakin merebak juga. Ada banyak pihak tidak bertanggung jawab yang menggunakan cara ini untuk mencari uang atau keuntungan tersendiri.

Karena itulah, keamanan cyber sangatlah penting bagi individu maupun perusahaan. Terlebih perusahaan yang memiliki banyak sekali data pelanggan, penting untuk menjaga sistem keamanan mereka. Peran seorang cyber security sangat dibutuhkan di perusahaan untuk menjaga dan memelihara sistem keamanan perusahaan. Bahkan, gajinya diperkirakan sangat tinggi loh!

Ingin memulai karier sebagai Cyber Security? Daftar kursus cyber security di ITBOX sekarang juga untuk mempelajari materi mulai dari basic hingga advanced, secara fleksibel.

Share Artikel
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping

Level

Course Level

Category

Skill