Cara Membuat Portofolio Social Media Specialist

Friday, April 4, 2025

portofolio social media specialist

Profesi Social Media Specialist kini jadi salah satu karier digital paling dicari. Gaji kompetitif, kerja fleksibel, dan peluang freelance atau remote. Tapi, untuk dilirik HR atau klien, portofolio adalah senjata utamamu. Yuk, simak cara menyusun portofolio yang menjual dan contoh konkretnya!

Baca Juga: Portofolio Adalah: Contoh, Fungsi, Perbedaan CV dan Portofolio

Apa Itu Portofolio Social Media Specialist dan Apa Fungsinya?

Portofolio Social Media Specialist adalah kumpulan karya dan pencapaian terbaik kamu dalam mengelola media sosial. Fungsinya adalah untuk menampilkan keterampilan dan pencapaian nyatamu kepada calon pemberi kerja atau klien.

Portofolio yang baik dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan, membantu kamu lolos tahap screening kerja, dan menjadi alat negosiasi gaji atau proyek freelance. Dengan portofolio, kamu dapat membuktikan kemampuan kamu secara visual dan terstruktur.

Isi Portofolio Social Media Specialist yang Harus Ada

Membuat portofolio yang menarik dan profesional sangat penting bagi seorang Social Media Specialist. Berikut adalah isi portofolio yang harus ada agar dapat menunjukkan kemampuan dan pengalaman kamu secara maksimal:

  1. Profil Singkat
    Tuliskan deskripsi singkat tentang dirimu. Sebutkan pengalaman, keahlian utama, dan jenis pekerjaan yang pernah kamu lakukan di media sosial. Profil ini memberikan gambaran umum yang jelas tentang siapa kamu.
  2. Daftar Skill Utama
    Cantumkan skill yang relevan dengan pekerjaan di bidang social media, seperti copywriting, ads management, analytics, content planning, dan lain-lain. Pastikan skill ini sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar atau proyek yang kamu ambil.
  3. Tools yang Dikuasai
    Sebagai Social Media Specialist, kamu perlu menguasai berbagai tools yang digunakan untuk mengelola akun media sosial. Contoh tools yang harus disebutkan adalah Meta Suite, Canva, Hootsuite, Buffer, dan Google Analytics. Ini akan menunjukkan bahwa kamu siap bekerja dengan platform yang ada di industri.
  4. Contoh Campaign atau Konten Sosial Media
    Sertakan contoh konten atau campaign yang pernah kamu kerjakan, seperti postingan Instagram, TikTok, atau Facebook. Tampilkan variasi konten yang mencerminkan kreativitasmu dalam mengelola media sosial. Jangan lupa sertakan gambar atau screenshot untuk memberi visualisasi.
  5. Insight atau Hasil Kerja
    Tampilkan hasil konkret dari kerjamu, seperti peningkatan engagement, growth, atau hasil dari iklan yang kamu jalankan. Ini akan memberi bukti nyata bahwa kamu berhasil membawa dampak positif dalam proyek yang kamu kerjakan.
  6. Testimoni Klien atau Atasan
    Jika memungkinkan, sertakan testimoni dari klien atau atasan yang pernah bekerja denganmu. Testimoni ini akan menambah nilai kredibilitas portofoliomu dan memberi bukti bahwa kamu memiliki reputasi yang baik dalam pekerjaan.
  7. Kontak & Link Social Media
    Jangan lupa untuk menyertakan informasi kontak yang jelas, seperti email atau nomor telepon. Sertakan juga link ke akun media sosial profesionalmu, seperti LinkedIn atau Instagram, untuk memudahkan calon pemberi kerja menghubungimu atau melihat lebih banyak karya yang sudah kamu buat.

Tips Membuat Portofolio yang Menjual

Membuat portofolio yang efektif sangat penting untuk menarik perhatian calon klien atau HRD. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat portofolio social media specialist yang dapat meningkatkan peluangmu:

  1. Pilih 2-3 Proyek Terbaik dan Relevan
    Fokus pada proyek yang paling mencerminkan kemampuanmu dan relevan dengan posisi yang dilamar. Pilih yang menunjukkan hasil konkret.
  2. Tambahkan Insight, Bukan Cuma Desain Feed
    Jangan hanya menampilkan desain feed, tapi tunjukkan juga insight yang didapat, seperti pertumbuhan engagement, analisis, atau hasil kampanye.
  3. Buat Storytelling per Proyek
    Ceritakan alur proyek mulai dari masalah yang dihadapi, solusi yang diberikan, hingga hasil yang dicapai. Ini memberikan gambaran tentang proses kerja dan kemampuanmu dalam menyelesaikan masalah.
  4. Tampilkan Variasi Skill
    Portofolio harus menunjukkan keberagaman skill yang dimiliki, seperti copywriting, desain grafis, content planning, hingga strategi pemasaran.
  5. Gunakan Platform Digital
    Gunakan platform seperti Google Drive, Notion, atau PDF untuk membuat portofolio yang mudah diakses dan terorganisir dengan baik. Pastikan formatnya dapat dilihat dengan mudah oleh klien atau perekrut.
  6. Rajin Update Portofoliomu dengan Hasil Terbaru
    Jangan biarkan portofolio lama dan ketinggalan zaman. Selalu update dengan proyek atau pencapaian terbaru agar portofolio tetap relevan.
  7. Sesuaikan dengan Posisi yang Dilamar
    Pastikan portofolio kamu sesuai dengan posisi yang dilamar, baik itu social media admin, strategist, atau content creator. Sesuaikan konten dan fokus dengan kebutuhan posisi tersebut.

Contoh Portofolio Social Media Specialist

Portofolio yang kuat akan memamerkan keahlian dan pencapaianmu di dunia media sosial, serta menunjukkan bagaimana kamu dapat memberi dampak positif pada perusahaan atau klien. Berikut beberapa contoh portofolio yang bisa digunakan untuk posisi Social Media Specialist.

Contoh 1: Portofolio untuk Social Media Admin

Portofolio untuk posisi Social Media Admin biasanya berisi beberapa elemen penting yang menampilkan kemampuan dalam menjalankan operasional media sosial sehari-hari. Beberapa elemen yang perlu ada adalah:

  • Konten IG Carousel: Menampilkan carousel Instagram yang telah kamu buat, lengkap dengan desain visual dan caption yang menarik.
  • Jadwal Konten: Tampilkan bagaimana kamu merencanakan dan mengatur jadwal posting yang terstruktur.
  • Caption Copywriting: Sertakan contoh caption yang kreatif dan sesuai dengan brand voice.
  • Insight Peningkatan Followers: Berikan data dan analisis mengenai bagaimana upaya kamu meningkatkan engagement dan followers di akun yang dikelola.

Contoh portofolio ini bisa berasal dari pengalaman internship, freelance, atau proyek simulasi yang relevan. Fokus pada hasil konkret yang bisa dilihat oleh calon pemberi kerja atau klien.

Contoh 2: Portofolio Social Media Strategist (Level Intermediate)

Portofolio untuk posisi ini lebih fokus pada perencanaan dan strategi sosial media yang lebih mendalam. Beberapa elemen yang perlu dimasukkan antara lain:

  • Strategi Media Sosial: Jelaskan bagaimana kamu merancang strategi untuk sebuah brand atau kampanye tertentu.
  • Campaign Ideation: Tampilkan ide-ide kampanye yang kamu rancang, dari konsep hingga eksekusi.
  • Content Calendar: Sertakan kalender konten yang kamu susun, menunjukkan perencanaan jangka panjang untuk postingan di berbagai platform.
  • Laporan Growth: Berikan data yang menunjukkan hasil dari strategi yang diterapkan, seperti pertumbuhan followers, engagement rate, atau performa iklan.

Portofolio ini menunjukkan bagaimana kamu dapat merencanakan dan melaksanakan kampanye sosial media yang sukses, serta memberikan dampak yang jelas pada pertumbuhan brand.

Contoh 3: Portofolio Freelance (Fresh Graduate)

Bagi fresh graduate, portofolio bisa berisi proyek-proyek pribadi seperti simulasi akun merek fiktif di Instagram dengan konten yang terencana dan menarik. Bisa juga klien pertama yang diambil secara freelance. Beberapa elemen penting yang harus ada:

  • Proyek Personal: Tampilkan hasil pekerjaan dari proyek-proyek pribadi atau akun brand fiktif yang kamu kelola. Misalnya, kamu bisa menunjukkan bagaimana kamu merancang dan mengelola akun Instagram untuk sebuah brand yang tidak nyata.
  • Simulasi Konten: Buat beberapa contoh konten seperti gambar, video, atau IG stories yang menggambarkan kemampuanmu dalam mendesain dan menulis.
  • Platform Digital: Portofolio bisa ditampilkan dalam format PDF atau melalui unggahan carousel Instagram yang mudah dibaca oleh calon klien atau perusahaan.

Portofolio ini memberikan bukti kemampuan meskipun tanpa pengalaman profesional, dan menunjukkan kreativitas serta keterampilan praktis yang dimiliki.

Bagaimana Portofolio Bisa Meningkatkan Kariermu?

Portofolio yang solid bisa membuka peluang karier di agensi, startup, atau brand besar. Portofolio yang kuat juga bisa membantumu naik level, dari posisi admin ke social media strategist. Selain itu, portofolio ini menjadi nilai tambah dalam negosiasi gaji atau mendapatkan proyek freelance. 

Yuk, upgrade portofoliomu & skill digital marketing kamu sekarang!

Portofolio yang baik akan memberikan kesan pertama yang kuat dan membuktikan kemampuanmu kepada HR atau klien. Dengan menyusun portofolio yang tepat, peluang kariermu akan semakin terbuka.Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuanmu lebih lanjut, kamu bisa mengikuti  Kelas Online Digital Marketing Fundamental Complete Series by ITBOX. Di dalam kelas ini, kamu akan belajar semua hal tentang social media marketing, content strategy, dan campaign langsung dari para praktisi. Yuk, tunggu apalagi, daftar di ITBOX sekarang!

Share Artikel

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Recent Post

Cara Menyusun Portofolio UI UX yang Menarik untuk UX Designer Pemula

Contoh Portofolio Programmer: Cara Menyusun Lamaran Kerja

PROMO ITBOX

Meet the Author
Seo Team

Level

Course Level

Category

Skill