Saat ini, database menjadi salah satu alat untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk berbagai kebutuhan. Ada beberapa contoh database terpopuler yang mungkin sudah pernah Anda dengar.
Dalam konteks komputasi, database menyediakan cara untuk menyimpan, mengorganisir, dan mengakses informasi secara efisien. Koleksi data yang terhubung dan diatur dapat diakses dan dikelola dengan mudah.
Adanya database dapat memudahkan Anda untuk membuat dan menyusun data, sehingga pengelolaan data pun dapat menjadi lebih rapi dan terstruktur.
Sebelum membahas mengenai contoh database terpopuler di dunia, sebaiknya Anda mengenali dulu apa itu database.
Apa Itu Database?
Database adalah suatu sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data secara terstruktur. Data yang ada di dalam database dapat dikelola di berbagai jenis software, yang dikenal sebagai Database Management System atau DBMS.
DBMS merupakan perantara visual yang dapat membantu pengguna untuk membaca, mengorganisir, memperbarui, dan menghapus data yang tersimpan di dalam database dengan cepat dan mudah.
Data yang ada dalam sebuah database biasanya berbentuk tabel, objek, skema, view, query, dan sejenisnya. Bentuk tersebut tergantung dari tipe data yang digunakan.
Dengan adanya kumpulan data dalam database, hal itu dapat memudahkan Anda dalam membangun atau mengembangkan project seperti aplikasi atau website. Penyimpanan yang terstruktur dapat memudahkan Anda untuk mengakses berbagai jenis data sesuai dengan kebutuhan.
Data tersimpan secara terpusat sehingga Anda hanya perlu menerapkan sistem keamanan pada server database.
Contoh Database Terpopuler Yang Banyak Digunakan
Saat ini, ada 343 database di dunia. Mungkin Anda bingung memilih apa database yang sesuai dengan keperluan Anda. Berikut contoh database yang paling populer dan digunakan oleh banyak orang :
1. MySQL
Contoh database yang pertama yaitu MySQL. Biasnya, MySQL digunakan untuk kebutuhan website individu atau perusahaan. Data dalam penyimpanan database disimpan dalam tabel yang saling berhubungan, sehingga MySQL merupakan jenis database relasional.
Dengan mendefinisikan hubungan antar data dengan baik, sistem ini dapat membantu meningkatkan kecepatan website. Database ini menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) untuk membaca, menghapus, dan memperbarui data. Dalam pengoperasiannya, MySQL mendukung berbagai macam bahasa pemrograman seperti Java, Python, C, C++, dan sebagainya.
MySQL dapat digunakan secara gratis tanpa perlu membeli lisensinya. Database ini cocok untuk Anda yang ingin memperdalam ilmu mengenai database.
Ada berbagai perusahaan besar yang menggunakan database MySQL, yaitu Uber, Facebook, Amazon, Twitter, Airbnb, Pinterest, dan masih banyak lagi.
2. Oracle
Oracle adalah sistem pengelolaan database relasional yang dapat menampung data berkapasitas besar secara terstruktur untuk berbagai keperluan. Karena itulah banyak perusahaan yang menggunakan database Oracle.
Perusahaan Indonesia hingga multinasional banyak yang menggunakan database Oracle. Perusahaan Indonesia yang menggunakan Oracle adalah PLN, Telkomsel, Telkom Indonesia. Sedangkan perusahaan multinasional yang menggunakan Oracle yaitu Netflix, Ebay, Linkedin, dan masih banyak lagi.
Oracle adalah contoh database relasional yang dapat berjalan pada beragam sistem operasi. Selain menangani data dalam jumlah yang besar, Oracle dapat mengolahnya dengan cepat sehingga mendapatkan informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna,
Oracle memiliki kemampuan flashback. Ketika mengakses database dan terjadi mata listrik, data yang sudah tersimpan tidak akan hilang. Semua jenis transaksi dapat dikembalikan.
3. PostgreSQL
Sama seperti MySQL, PostgreSQL adalah contoh database yang menggunakan SQL sebagai bahasa query utamanya. Database ini berjenis rasional dan open source, tersedia gratis tanpa perlu biaya lisensi dalam penggunaannya.
PostgreSQL memiliki performa yang cepat dan dapat memproses data dalam kondisi workload tinggi. Database ini bisa digunakan di Microsoft Windows, FreeBSD, Mac OS X, UNIX, Solaris, LINUX, dan sebagainya.
Karena dipegang oleh beberapa perusahaan, PostgreSQL memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan terdat komunitas pengguna PostgreSQL yang selalu bekerja agar sistem tidak dapat diambil alih tanpa persetujuan dari semua pihak yang bertanggung jawab.
4. MongoDB
Contoh database berikutnya yaitu MongoDB. Database ini bersifat non-relasional, dan berkonsep NoSQL. MongoDB berkonsep NoSQL, yang artinya tidak menggunakan SQL sebagai bahasa pengoperasiannya.
Dengan konsep NoSQL, Anda tidak perlu membuat query yang komplek dalam pengelolaan database dengan skema yang fleksibel.
Database ini melakukan pemrosesan data dengan format bahasa JSON, yang merupakan metode penyimpanan data tanpa tabel. Hal inilah faktor yang membaut MongoDB ringan digunakan.
MongoDB mendukung banyak bahasa pemrograman, seperti JavaScript, Ruby, PHP, C, C++, Haskell, dan sebagainya.
MongoDB cocok digunakan untuk pengembangan situs media sosial, analisis data secara real time dengan kecepatan caching dan loggin, dan masih banyak lagi.
5. Redis
Redis adalah contoh database non relasional yang bersifat open source dan berkonsep NoSQL. Karena adanya dukungan sistem in-memory, database ini hanya memerlukan waktu beberapa milidetik untuk penyimpanan data.
Selain basis data, Redis dapat digunakan untuk cache, queue, dan message broker. Database ini banyak digunakan oleh pengembang aplikasi game dan chatting.
Berbagai jenis bahasa pemrograman didukung oleh Redis, seperti Python, Java, PHP, C, C++, Javascripst, Node.js, dan sebaginya. Redi dapat menunggah data hingga 1GB dengan sangat cepat. Karena adanya fitur replikasi dan transaksi, proses data pada Redis dapat terjadi dengan sangat cepat.
6. Elastic Search
Contoh database noSQL berikutnya adalah ElasticSearch. ElasticSearch cocok digunakan untuk mengembangkan mesin pencarian pada website. Adanya fitur query pencarian indeks dapat membantu pencarian data bervolume besar di website menjadi mudah.
ElasticSearch mendukung berbagai bahasa pemrograman untuk pengembangan sebuah aplikasi, seperti Python, Java, PHP, Node.js, Javascript, Ruby, dan sebagainya. Database ini biasnya digunakan untuk pengembangan website toko online. Fitur unggulannya dapat memudahkan pengguna melakukan pencarian meskipun toko tersebut memiliki produk yang sangat banyak.
Tidak perlu khawatir akan penyimpanan datanya, Anda dapat menambahkan node untuk redistribusi query agar skalabilitas database meningkat. Kapasitas penyimpanan data dapat terus ditambahkan jika ada banyak produk baru pada toko Anda.
7. IBM DB2
Dengan IBM DB2, Anda dapat menggunakannya untuk analisis data kompleks dan memanage data dalam volume besar. Pengguna dapat mengakses data transaksi penjualan pembelian dan juga data pendukung organasi lainnya yang memerlukan daya tampung yang cukup besar.
IMB DB2 dapat mendukung dalam pembuatan query data tanpa perlu replikasi data. Karena hal ini Anda dapat membuat query pada beberapa sistem secara bersamaan. Database ini juga memiliki sistem keamanan yang kuat, salah saltu fiturnya yaitu Native Encryption. Fitur ini dapat digunakan dalam kondisi online maupun offline.
8. SQLite
SQLite dapat menerapkan engine database SQL secara mandiri, bahkan tanpa memerlukan server dan melakukan konfigurasi. Databse ini mendukung banyak bahasa pemrograman seperti Python, Java, C, C++, BASIC, dan Delphi.
Berbeda dengan database yang lainnya, SQLite akan membaca dan menulis langsung ke file disk pada aplikasi yang digunakan.
Seluruh database terdiri dari satu file pada disk, sehingga SQLite memiliki sifat portable dan baik digunakan untuk pengembangan sistem berbasis bahasa C.
Penutup
Itulah 8 contoh database yang paling populer dan banyak digunakan oleh para pengembang. Jika Anda tertarik dengan dunia database dan ingin menjadi seorang SQL Database Specialist, yuk ikut kursus database di ITBOX!
Dengan mengikuti kursus ini, Anda akan belajar secara lengkap mulai dari level basic hingga advanced, dan mendapatkan ilmu yang bisa langsung Anda terapkan dalam dunia pekerjaan.
Kunjungi itbox.id untuk info selengkapnya.
