Kamu mungkin pernah mendengar istilah phreaking dalam dunia keamanan siber. Tapi, apa sebenarnya phreaking itu? Secara umum, phreaking adalah aktivitas cyber crime yang memanfaatkan celah.
Dalam artikel ini, kita akan menggambarkan kegiatan kriminal ini, memahami modus operandi phreaking, dan memberikan langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu terapkan untuk melindungi dirimu dari ancaman tersebut.
Mempelajari cara kerja phreaking dan langkah-langkah pencegahannya sangat penting agar kamu bisa menjaga keamanan sistem telekomunikasi kamu dari ancaman yang selalu berhubungan dengan kegiatan kriminal ini.
Apa itu Phreaking
Meningkatkan Cyber Security adalah cara efektif untuk mencegah serangan ini. Namun, sebelum mengenal lebih lanjut dalam menangani penipuan telepon spam ini. Pertama-tama pahami dulu pengertian dan sejarah phreaking.
Baca Juga: Cara Menangani Panggilan Telepon Spam: Tips dan Trik Mencegah Spam Call (link belum tersedia, jangan di klik dulu klo artikel belum di upload)
Pengertian Phreaking dalam Dunia Siber
Phreaking merujuk pada kegiatan kriminal yang memanipulasi sistem telekomunikasi, khususnya jaringan telepon. Istilah ini berasal dari gabungan kata “phone” dan “freak”, dan orang yang terlibat dalam aktivitas ini dikenal sebagai “phreakers” atau “phone phreaks”.
Phreaking biasanya melibatkan individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sistem telekomunikasi, termasuk jaringan telepon umum dan perangkat terkait. Kegiatan ini seringkali berhubungan dengan usaha ilegal untuk mendapatkan akses gratis atau mengganggu layanan telekomunikasi.
Sejarah Singkat Phreaking
Modus phreaking dimulai pada tahun 1960-an dengan penemuan bahwa peluit tertentu dapat menghasilkan nada 2.600 Hz yang sesuai dengan sinyal telepon. Joe Engressia, yang dikenal sebagai Joybubbles, terkenal karena kemampuannya bersiul pada nada ini.
Temannya, John Draper, menemukan bahwa peluit dari hadiah sereal Captain Crunch juga menghasilkan nada yang sama, sehingga ia dikenal sebagai “Captain Crunch.”
Mereka dan phreaker awal lainnya menggunakan kotak biru (Mfer), yang memungkinkan mereka mengakses sistem telepon secara ilegal dengan meniru sinyal operator. Namun, tahun 1983, implementasi sistem CCIS oleh AT&T yang memisahkan sinyal dari saluran suara secara efektif mengakhiri phreaking.
Meski demikian, semangat phreaking berlanjut dalam bentuk hacking ketika komputer pribadi dan modem muncul pada 1980-an, dengan prinsip anti-birokrasi dan keyakinan bahwa jalur komunikasi harus bebas terus berlanjut.
Baca Juga: Cyber Hack : 5 Jenis-Jenis & Modus Kejahatan Siber
Cara Kerja Phreaking
Cara kerja phreaking dapat dikatakan cerdik, karena menggunakan beberapa teknik dan trik. Berikut penjelasan lengkapnya!
Metode dan Teknik yang Digunakan dalam Phreaking
Phreakers mengoperasikan berbagai metode dan teknik untuk memodifikasi perangkat komunikasi telepon atau handphone demi kepentingan ilegal. Mereka seringkali membobol sistem dan jaringan operator dengan mengeksploitasi bug dalam jaringan dan sistem telekomunikasi.
Teknik phreaking juga melibatkan hacking melalui peralatan telepon untuk mengakses sistem yang ditargetkan. Metode ini bisa mencakup social engineering, di mana phreakers menggunakan trik untuk mendapatkan pulsa atau akses lain yang seharusnya tidak mereka miliki.
Contoh Kasus Phreaking
Pada tahun 2012, kasus phreaking besar melibatkan pembobolan server Telkomsel, salah satu operator seluler terbesar di Indonesia. Para pelaku phreaking berhasil mengeksploitasi kelemahan dalam sistem telekomunikasi.
Phreaker mendapat mendapatkan akses ilegal ke layanan dan data yang seharusnya dilindungi oleh pihak Telkomsel. Dalam kasus ini, phreakers menggunakan teknik hacking yang canggih untuk memasuki server untuk mendapatkan pulsa dan layanan gratis tanpa otorisasi.
Akibatnya, Telkomsel mengalami kerugian finansial yang signifikan dan harus meningkatkan sistem keamanan mereka untuk mencegah serangan serupa di masa depan.
Kasus ini menjadi salah satu contoh penting dari bagaimana phreaking dapat berdampak serius pada perusahaan telekomunikasi dan menyoroti pentingnya keamanan siber dalam melindungi data dan sistem telekomunikasi.
Cara Mencegah Phreaking
Berikut ini cara mencegah phreaking yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem atau data sobat digital.
Langkah-langkah Pencegahan untuk Individu dan Perusahaan
Untuk melindungi diri dari serangan phreaking, baik individu maupun perusahaan dapat mengambil beberapa langkah pencegahan penting:
- Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur: Selalu pastikan sistem telepon dan perangkat komunikasi lainnya menggunakan versi perangkat lunak terbaru yang dilengkapi dengan fitur keamanan yang ditingkatkan.
- Monitor Aktivitas Pulsa dan Layanan: Jika kamu mengalami pengurangan pulsa yang signifikan atau mendapati layanan aktif yang tidak kamu daftarkan, segera hubungi operator telekomunikasi untuk memeriksa dan mengkonfirmasi status akunmu.
- Hati-hati dengan Permintaan Tidak Dikenal: Waspadalah terhadap permintaan pulsa, uang, atau informasi pribadi dari individu yang mengaku sebagai kerabat atau pegawai instansi resmi.
- Waspadai Serangan Melalui Layanan Promo: Banyak serangan phreaking menggunakan teknik seperti USSD code (misalnya, *000#) untuk mengeksploitasi layanan promo.
- Tutup Celah Keamanan: Pelaku phreaking sering menggunakan trik seperti SSH, VPN, atau proxy untuk mendapatkan akses gratis ke fasilitas internet. Pastikan untuk menutup bug atau celah keamanan yang mungkin ada di sistem.
Teknologi dan Alat Keamanan untuk Mencegah Phreaking
Untuk mendeteksi dan mencegah serangan phreaking, berbagai teknologi dan alat keamanan dapat digunakan:
- Sistem Deteksi Intrusi (IDS): IDS dapat memantau lalu lintas jaringan dan mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mungkin menunjukkan adanya serangan phreaking.
- Firewall Canggih: Firewall dapat membantu memblokir akses yang tidak sah ke sistem telekomunikasi dan melindungi jaringan dari serangan luar.
- Perangkat Keamanan Mobile: Penggunaan aplikasi keamanan di perangkat telepon pintar dapat membantu mendeteksi dan melindungi dari serangan phreaking yang memanfaatkan kelemahan perangkat.
- Pemantauan Aktivitas Jaringan: Teknologi pemantauan dapat membantu melacak penggunaan data dan pulsa, serta mendeteksi pola yang tidak biasa yang mungkin menunjukkan adanya phreaking.
- Enkripsi Data: Enkripsi data yang kuat dapat mencegah phreakers mengakses informasi sensitif melalui celah keamanan.
Kursus Cyber Security Online dari ITBOX
Selain belajar dan memahami jenis-jenis cybersecurity, perlu juga untuk mempelajari lebih lanjut jika tertarik untuk mendalami karir pencegahan serangan siber. Mengikuti kursus atau bootcamp adalah pilihan yang ideal.
Manfaat Mengikuti Kursus Cyber Security dari ITBOX
Mengikuti kursus cyber security dari ITBOX menawarkan berbagai manfaat, terutama bagi kamu yang ingin memahami phreaking. Pertama, kursus ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara kerja phreaking dan teknik yang digunakan pelaku untuk mengeksploitasi sistem telekomunikasi.
Dengan materi yang up-to-date dan dirancang untuk pemula hingga mahir, kamu dapat mempelajari langkah-langkah konkret untuk melindungi sistem. ITBOX mengadopsi pendekatan self-teaching, memungkinkan kamu belajar secara mandiri melalui video yang mudah diakses.
Selain itu, kamu akan mendapatkan akses ke forum diskusi untuk berbagi pengalaman dan solusi dengan sesama peserta. Bagi yang memilih paket bundle, ITBOX menawarkan fasilitas konsultasi bulanan melalui Zoom dengan mentor berpengalaman.
Materi yang Diajarkan dalam Kursus Cyber Security ITBOX
Kursus cyber security dari ITBOX mencakup berbagai materi yang relevan untuk memahami dan mencegah phreaking. Dengan materi yang selalu diperbarui dan pendekatan pembelajaran fleksibel, ITBOX memastikan kamu mendapatkan pengetahuan terkini dan keterampilan praktis.Mau tahu cara melindungi sistem kamu dari serangan phreaking dan ancaman siber lainnya? Bergabung dengan kursus Cyber Security Online dari ITBOX! Belajar secara mandiri lewat video, dapatkan sertifikat gratis, dan nikmati konsultasi bulanan dengan mentor berpengalaman.
