Java Virtual Machine adalah lingkungan eksekusi yang memungkinkan kode Java yang telah dikompilasi menjadi bytecode.
Pemahaman mendalam tentang arsitektur JVM sangat penting bagi developer Java.
Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai seperti apa Arsitektur Java Virtual Machine dan perannya dalam pengembangan, simak selengkapnya!
Apa Itu Java Virtual Machine (JVM)?
Java Virtual Machine adalah sebuah program yang berfungsi sebagai lingkungan eksekusi untuk kode Java.
Jvm memiliki fungsi utama untuk menerjemahkan dan menjalankan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa bytecode Java secara real-time.
Cara menghubungkan kode Java dengan perangkat keras yaitu melalui:
- Kompilasi: Kode sumber Java dikompilasi menjadi bytecode oleh compiler Java.
- Pemuatan: JVM memuat bytecode ke dalam memori.
- Verifikasi: JVM melakukan verifikasi terhadap bytecode untuk memastikan apakah valid dan tidak melanggar aturan keamanan.
- Eksekusi: JVM menerjemahkan bytecode menjadi instruksi mesin yang dapat langsung dijalankan oleh prosesor. Proses ini disebut sebagai Just-In-Time (JIT) compilation. JIT compiler akan mengoptimalkan kinerja eksekusi dengan mengidentifikasi bagian-bagian kode yang sering dijalankan dan mengkompilasinya menjadi kode mesin yang lebih efisien.
Sebagai runtime environment, mesin menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan oleh aplikasi Java untuk berjalan, seperti:
1. Manajemen Memori, yang terdiri dari Heap, Stack, Method Area, dan Garbage Collector
2. Pengolahan Data, yang terdiri dari Tipe Data Primitif, dan Referensi,
3. Eksekusi Instruksi yang terdiri dari Bytecode Interpreter, dan JIT Compiler.
4. Threading, fitur yang mendukung multithreading.
5. Exception Handling, yang menyediakan mekanisme untuk menangani kesalahan yang terjadi selama eksekusi program.
Daftar Isi Artikel
ToggleBagaimana Arsitektur JVM?
Adapun komponen utama dalam Arsitektur mesin ini terdiri dari:
- Classloader:Â
- Runtime Data Areas, yang terdiri dari:
- Method Area
- Heap
- Stack
- Program Counter
- Native Method Stack
- Execution Engine, yang terdiri dari:
- Interpreter
- JIT Compiler, danÂ
- Garbage Collector
Class Loader:
JVM menggunakan classloader untuk memuat kelas ke dalam memori. Classloader bekerja dalam hierarki, di mana setiap classloader mendelegasikan tugas pemuatan ke classloader induknya, kecuali jika ia dapat menemukan kelas tersebut sendiri.
Runtime Data Areas:
Memori dalam mesin memiliki beberapa area, seperti method area, heap, stack, program counter register, dan native method stack.
- Method Area memiliki fungsi menyimpan data tingkat kelas, termasuk definisi kelas, konstanta, variabel statis, dan kode untuk metode dan konstruktor.
- Â Heap memiliki fungsi menyimpan semua objek yang dibuat selama eksekusi program, termasuk objek yang dibuat oleh kelas yang dimuat di Method Area
- Stack memiliki fungsi menyimpan informasi tentang metode yang sedang berjalan, termasuk variabel lokal, parameter, dan return address.
- Program Counter Register memiliki fungsi Menunjuk ke instruksi bytecode yang akan dieksekusi selanjutnya.
- Native Method memiliki fungsi menyimpan informasi tentang metode native (yang ditulis dalam bahasa lain, seperti C) yang dipanggil oleh kode Java.
Execution Engine:
Bytecode JVM dijalankan menggunakan dua pendekatan utama, yaitu interpreter dan JIT compiler.
Cara menjalankan keduanya yaitu:
1. Interpreter
Interpreter membaca dan menjalankan bytecode secara langsung, satu instruksi demi satu. Setiap kali ada instruksi yang perlu dieksekusi, interpreter akan menerjemahkannya menjadi instruksi mesin yang sesuai dengan platform yang sedang digunakan.
2. JIT Compiler
JIT compiler bekerja dengan menganalisis bytecode dan mengidentifikasi bagian-bagian kode yang sering dijalankan.
Bagian-bagian kode ini kemudian dikompilasi menjadi kode mesin secara langsung. Kode mesin yang dihasilkan kemudian disimpan dalam cache untuk digunakan kembali.
Garbage Collection:
JVM mengelola memori dengan cara menghapus objek yang tidak terpakai lagi, yang mekanisme otomatis tersebut disebut Garbage Colection.
Proses Garbage Collection terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
- Mark:
- JVM menandai semua objek yang dapat diakses (reachable) dari akar (root) seperti variabel lokal, variabel statis, dan referensi ke objek yang disimpan dalam stack.
- Objek yang tidak tercapai (unreachable) dianggap sebagai sampah.
- Sweep:
- JVM membebaskan memori yang ditempati oleh objek yang telah ditandai sebagai sampah.
- Memori yang dibebaskan ini kemudian dapat digunakan untuk mengalokasikan objek baru.
Bagaimana JVM Menangani Bytecode Java
Kompilasi Java adalah proses mengubah kode sumber Java yang kita tulis menjadi bytecode. Berikut adalah contoh langkah umumnya:
public class HelloWorld {
public static void main(String[] args) {
System.out.println(“Hello, World!”);
}
}
Kode Java di atas akan dikompilasi menjadi sebuah file .class yang berisi bytecode. Bytecode ini akan berisi instruksi-instruksi untuk memuat kelas HelloWorld!, menemukan metode main, dan mencetak string “Hello, World!”.
Sedangkan langkah umum untuk mengeksekusi bytecode oleh JVM, kamu bisa melihat contoh seperti misal, untuk mengeksekusi kode:
int a = 10;
int b = 20;
int c = a + b;
JVM akan:
- Memuat kelas yang berisi kode di atas.
- Memverifikasi bytecode.
- Mengalokasikan ruang di stack untuk variabel a, b, dan c.
- Menempatkan nilai 10 ke dalam variabel a dan 20 ke dalam variabel b.
- Melakukan operasi penjumlahan antara a dan b, dan menyimpan hasilnya ke dalam variabel c.
JIT (Just-In-Time) compilation adalah teknik yang digunakan oleh JVM untuk meningkatkan kinerja eksekusi program Java.
Alih-alih menerjemahkan setiap instruksi bytecode menjadi kode mesin secara langsung saat program dijalankan, JIT compiler mengidentifikasi bagian-bagian kode yang sering dijalankan dan mengkompilasinya menjadi kode mesin asli secara dinamis.
Kode mesin asli ini umumnya jauh lebih efisien daripada kode yang dihasilkan oleh interpreter.
Memahami Peran JVM dalam Pengembangan Aplikasi / Perangkat Lunak
JVM (Java Virtual Machine) telah menjadi fondasi bagi beragam jenis aplikasi, dari aplikasi desktop sederhana hingga sistem enterprise yang kompleks, seperti cloud-based, big data, dan pengembangan aplikasi backend.
JVM bekerja dengan teknologi lain seperti Spring Framework dan Java EE dalam membangun aplikasi enterprise.
Spring Framework bekerja dengan cara menggunakan JVM untuk mengelola container yang berisi semua bean (objek) dalam aplikasi.
Sedangkan dalam Java EE, JVM bekerja sebagai Application Server. Aplikasi Java EE biasanya di-deploy pada application server seperti WildFly atau GlassFish. Application server ini menyediakan lingkungan runtime yang berbasis JVM.
JVM dalam Dunia Pengembangan Modern
JVM (Java Virtual Machine) telah menjadi pilar penting dalam pengembangan aplikasi modern, terutama dalam konteks cloud dan microservices.
Dalam konteks cloud JVM menjadi pilar penting melalui:
- Portabilitas: Konsep “Write Once, Run Anywhere” memungkinkan aplikasi Java berjalan di berbagai platform cloud seperti Azure, AWS, dan GCP tanpa perlu modifikasi besar.
- Scalability: JVM mendukung aplikasi cloud yang membutuhkan skalabilitas tinggi.Â
- Platform as a Service (PaaS): Banyak platform PaaS seperti Azure App Service, Google App Engine, dan AWS Elastic Beanstalk menyediakan lingkungan yang dioptimalkan untuk menjalankan aplikasi Java.
Sedangkan dalam Microservice JVM menjadi pilar penting dalam hal:
- Independensi: Setiap microservice dapat dibangun dan di-deploy secara independen, memungkinkan kamu untuk bekerja secara paralel.
- Teknologi Heterogen: JVM dapat berintegrasi dengan teknologi lain seperti Python atau Node.js melalui protokol seperti HTTP atau messaging.
- Spring Boot: Framework Spring Boot sangat populer untuk membangun microservices berbasis Java.Â
Kesimpulan Penggunaan JVM dalam Pengembangan Java
JVM adalah aset berharga bagi pengembang Java. Ia memberikan fondasi yang kuat untuk membangun aplikasi yang portabel, scalable, dan aman. Dengan terus berkembangnya teknologi dan munculnya framework–framework baru, peran JVM dalam pengembangan perangkat lunak akan semakin penting.
Kamu juga bisa bereksperimen dan memahami lebih jauh mengenai JVM di Kursus Belajar OOP dalam Java yang telah ITBOX sediakan.
Gratis sertifikat! jika kamu mengambil paket Bundle, kamu akan mendapatkan fasilitas konsultasi 1 bulan 1x melalui zoom dengan mentor berpengalaman.
Kamu tidak perlu khawatir dengan perkembangan teknologi JVM dalam Java yang terus uptade, karena ITBOX selalu memiliki materi yang Up-to-date dengan metode belajar mandiri melalui Video yang bisa kamu ulang sesuka hati.
Jika kamu memiliki kesulitan atau pertanyaan, kamu bisa berdiskusi di saran forum diskusi yang telah tersedia.
Ayo bergabung bersama 10.000 alumni lainnya!




